Friendshit

3.5K 312 117
                                    

Gs cuy. Semoga ga mabok sama part ini. :)













Huang Renjun, gadis manis penyuka moomin itu sekarang tengah memandang dari jauh sahabatnya; Lee Jeno.

Sahabat yang sudah lama ia cintai, tapi Renjun hanya stuck ditempatnya tanpa berani melangkah. Ia takut nantinya kehilangan sosok sahabat yang paling mengetahui dirinya dengan amat baik.

Renjun tau jika memendam perasaan itu bagaikan menyimpan bom dan yang pasti suatu saat bom itu akan meledak. Dan ya, mungkin sekarang lah waktunya bom itu meledak.

Sahabatnya; Lee Jeno, sedang menyiapkan acara yang sangat-sangat penting. Yaitu menyatakan cintanya pada gadis yang sudah 2 tahun ini Jeno sukai. Lee Haechan. Gadis berambut panjang yang sangat manis, mampu membuat sang sahabat tergila-gila padanya. Renjun hanya tersenyum getir melihat Jeno yang wajahnya terlihat sangat bahagia karena anggukkan dari Haechan.

Renjun sudah ingin menangis tapi dia urungkan karena sekarang mata Jeno sedang melirik kearahnya sambil memeluk Haechan, dia memberikan gestur tanda jempol padanya. Renjun hanya tersenyum dan pura-pura ikut bahagia atas keberhasilan Jeno.

"Hhh, kenapa gue kayak gini sih. Seharusnya gue juga bahagia karna Jeno juga bahagia." Renjun berjalan menjauh dengan helaan nafas yang tiada henti guna meredakan sesak yang melanda hatinya.

Semenjak hari dimana Jeno dan Haechan resmi berpacaran, kehadiran Renjun disisi Jeno bagaikan seonggok benda tak berupa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semenjak hari dimana Jeno dan Haechan resmi berpacaran, kehadiran Renjun disisi Jeno bagaikan seonggok benda tak berupa. Dia dianggap angin oleh pasangan baru itu. Renjun tidak bisa jauh dari Jeno karena dia anti sosial. Hanya Jeno satu-satunya teman di bangku SMA nya kali ini.

Tetapi Renjun mulai berfikir, dia harus menjauhi Jeno. Karena sudah beberapa hari ini dia mendengar gunjingan yang mengatakan jika dirinya seperti benalu yang terus menempel pada Jeno. Hey, Jeno memang temannya!

"Jen, gue duluan ya."

"Loh tumben Ren? Mau kemana?"

"Ke perpustakaan."

"Hati-hati kalau begitu."

"Iya. Haechan gue duluan ya."

"Iya Ren."

"Oh iya Ren, nanti lo balik sendiri nggak papa kan? Soalnya gue mau nonton sama Haechan sekalian nyari kado buat kakaknya yang besok ulang tahun."

"Iya Jen nggak apa, have fun ya kalian."

Renjun kecewa karena Jeno lupa bahwa dirinya tidak bisa menaiki kendaraan umum. Renjun trauma karena dulu pernah hampir dilecehkan di bus. Sekarang Renjun bingung harus bagaimana. Atau mungkin jalan kaki saja? Pikirkan nanti saja saat pulang sekolah.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chéri [JenoxRenjun] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang