"Nine"
Aku dan phi Nine sontak menoleh ke asal suara.
"Dome" sahut phi Nine
"Halo, phi" sapa ku
Aku langsung menjaga jarak dengan phi Nine.
Phi Nine menatapku risau
"Ben mencari mu. Dia butuh bantuanmu untuk mengawasi jalannya ospek" ujar phi Dome
"Ada banyak orang yang membantunya. Kenapa dia masih membutuhkan bantuan ku?" ujar phi Nine
"Entahlah. Lebih baik kau segera pergi"
"Aku mengerti"
Phi Nine kembali menatapku, aku hanya memberinya senyuman.
Phi Nine akhirnya pergi. Meninggalkan aku dan phi Dome berdua di area parkir.
"Apa phi melihatnya?" ujar ku tanpa melirik phi Dome
Aku sibuk menatap jalan perginya phi Nine, memastikan kalau phi Nine benar-benar meninggalkan area parkir.
Sontak phi Dome memukul kepalaku tanpa berkata apapun
"Sakit, phi" ujar ku sambil mengelus kepala
Sekarang phi Dome mendapatkan seluruh perhatianku
"Apa yang kau pikirkan? Kenapa kau melakukan hal itu di tempat umum?"
"Apa phi tahu yang akan aku lakukan pada phi Nine?"
"Kau pikir aku bodoh? Bahkan anak TK juga tahu kalau kau berusaha menciumnya"
"Apa phi Nine juga akan tahu?" aku mulai merasa khawatir.
Bagaimana kalau phi Nine tahu, lalu dia membenciku dan mulai menjauhiku? Itu akan jadi mimpi terburuk dalam sejarah hidupku.
"Aku rasa dia tidak tahu. Dia sangat polos dan sangat menyayangi adiknya" cibir phi Dome
Aku hanya diam
"Apa sekarang kau sadar bagaimana perasaanmu padanya?"
"Phi juga tahu?"
"Tahu apa?"
"Kalau aku mencintai phi Nine"
"Apa maksudmu? Apa kau masih belum menyadarinya dan mencoba untuk menciumnya? Apa kau mau mati?" phi Dome mengangkat tangannya
Sontak aku mengambil langkah mundur
"Jadi kau sadar atau tidak?"
"Entahlah, phi. Aku juga tidak tahu"
"Apa katamu?"
"Pavel mengatakan kalau aku mencintai phi Nine. Dan saat aku memikirkan hal itu, aku merasakan sesuatu yang menggelitik. Lalu sekarang, phi Dome juga mengatakan kalau aku mencintai phi Nine"
"Apa kau bodoh sampai ke akar otakmu?"
"Phi! Itu terlalu kasar" protes ku
Aku memang tidak sepintar phi Nine, tapi aku juga bukanlah orang bodoh. Setidaknya aku bisa masuk ke Uni ini, bukti bahwa aku juga orang yang pintar.
"Jika kau tidak bodoh sampai ke akar otakmu lalu apa? Dungu?"
Sejak dulu aku tidak begitu menyukai phi Dome, karena sikapnya yang keras dan mulutnya yang kasar juga tajam.
"Aku beritahu. Semua, semua orang yang dekat denganmu, mereka semua tahu bahwa kau mencintai Nine. Kakak tiri mu"
"Semua?"
