Joong mengakhiri sesi ciumannya saat Nine meremas keras bahunya, lalu beralih menyusuri jejak saliva yang menghias leher Nine
"Ngggh" Nine mengerang tertahan
Sontak Joong menjauhkan Nine dari dirinya
Nine menatap sayup Joong. Matanya sudah diselimuti nafsu yang terlanjur lepas
Joong tidak berani menatap mata Nine, dia hanya meremas kedua lengan Nine dalam diam
"Joong?" tangan Nine terulur
"Phi!!" seru Joong
Nine sontak kaget dengan tangan di udara
"Aku harus kembali ke kamar"
Joong lalu berlari meninggalkan kamar Nine
Meninggalkan Nine yang berdiri dalam kebingungannya
Setelah cukup sadar, Nine sontak membungkam mulutnya dan jatuh terduduk
"Apa yang.............." Nine menggantung kalimatnya
Mengingat kembali apa yang Nine dan Joong lakukan beberapa detik yang lalu
Ciuman membara penuh nikmat yang Joong berikan padanya masih terasa jelas di bibirnya
Sesuatu di balik celananya menggembung, Nine merapatkan kakinya, berusaha menyembunyikan apa yang menggembung diantara selangkangannya
"Apa yang terjadi padaku?" nanar Nine
Di sisi lain.
Tampak Joong bersandar di balik pintu kamarnya
Joong menghela napas panjang, tapi ada seutas senyum di bibirnya
Dia meraih bibirnya, mencari jejak sensasi bibir Nine
Dia menjilat bibirnya sendiri, mengingat kembali betapa nikmat dan pas bibir Nine pada bibirnya. Seolah bibir Nine memang sengaja diciptakan untuknya.
"Jika phi Dome tahu, aku pasti akan berakhir di rumah sakit. Dia tidak akan segan menghajarku" gumam Joong
Dia melirik ke samping
"Apa yang phi Nine lakukan sekarang? Apa dia merasakan apa yang aku rasakan sekarang? Perasaan mendidih seperti terbakar tapi terasa nikmat"
Joong menggeleparkan tubuhnya ke samping sambil terus tersenyum seperti orang gila
"Sepertinya aku sudah gila"
Bisa menyentuh orang yang kita cinta dan mendapatkan balasannya adalah kepuasan tersendiri bagi siapapun yang merasakannya.
Mungkin itulah yang dirasakan Joong saat mencium Nine, dan Nine tidak menolaknya.
.
.Keesokan harinya.
Saat Joong bangun, dia menemukan sebuah catatan dari Nine yang berbunyi kalau dia berangkat lebih dulu dan meminta Joong untuk sarapan seorang diri.
Reaksi Joong?
Dia sontak mengurungkan niatnya untuk mandi dan bergegas kembali ke kamarnya untuk ganti, dan langsung pergi menyusul Nine.
Kejadian kemarin malam masih melekat erat di otaknya.
Joong takut bahwa para bajingan itu akan mengganggu Nine dengan segala cara untuk membalas dendam padanya. Dan Joong juga akan menggunakan segala cara untuk membalas balik para bajingan itu, jika mereka berani mengganggu Nine lagi.
.
Area parkir apartemen Dome
"Aku akan antar kalian" tawar Dome
