26

1.4K 136 8
                                    

Nine membuka matanya perlahan, dia melihat sekeliling.

"Ukh!" Nine meringis saat mencoba bergerak

Kilas balik melintas dalam ingatan Nine

Perut Nine terasa diaduk, dia memuntahkan isi perutnya lalu ambruk dari ranjang

Joong yang berada di luar mendengar hal itu, sontak berdiri dan menerobos masuk

"Phi, panggil dokter!" ujar Pavel menyusul masuk

Dome langsung berlari pergi mencari

"Phi!!" panik Joong saat melihat Nine terbaring di lantai

"Jangan mendekat!!!" teriak Nine

Nine meringkup di lantai, tidak bisa bergerak karena rasa sakit di sekujur tubuhnya

"Phi" pilu Joong melangkah

"Jangan mendekat!! Aku bilang jangan mendekat!" tangis Nine pecah

Joong melangkah maju, mengabaikan kata-kata Nine

"JOONG!!"

Joong membawa Nine ke dalam pelukannya tanpa memperdulikan teriakan dan makian yang Nine tujukan padanya

"Brengsek! Lepaskan aku! Aku bilang lepaskan! Joong! Apa kau tuli? Lepaskan!"

Joong semakin mengeratkan pelukannya, melupakan muntahan yang mengotori bajunya. Dia hanya ingin memastikan bahwa Nine sekarang ada dalam dekapannya dan baik-baik saja.

"Joong, phi mohon" isak Nine lemah

Dia tidak lagi berontak, tubuhnya berteriak sakit tiap kali Nine bergerak

"Joong, lepaskan phi. Phi kotor, Joong. Phi kotor"

Joong mengelus rambut Nine lembut penuh pengertian, menenangkan Nine hingga tertidur

"Apa yang terjadi?" Dokter masuk bersama dua perawat

"Sepertinya jatuh dari ranjang lalu muntah" ujar Joong tenang

Joong mengangkat Nine, membaringkannya kembali ke ranjang

"Joong, maafkan phi. Phi minta maaf" ujar Nine dengan mata terpejam

Joong membelai pipi Nine lalu melangkah mundur, memberi ruang untuk dokter memeriksa Nine

.

"Kami sudah memberinya obat penenang, sekarang biarkan dia istirahat" ujar dokter

"Boleh aku menunggu di sini?" ujar Joong

"Tentu. Itu bisa membuatnya lebih tenang dengan dekat bersama keluarganya" sahut dokter lalu melenggang pergi

"Aku akan belikan kau makanan. Kau tidak boleh sakit" ujar Pavel

"Aku ikut" tawar Dome

Pavel menatap Dome, lalu mengangguk

Sekarang hanya ada Joong dan Nine di dalam ruangan

Joong mengambil kursi dan duduk tepat di samping ranjang, memperhatikan Nine lekat-lekat

Ada saat di mana Joong meringis saat melihat Nine merintih sakit dalam tidurnya. Itu benar-benar menyayat hatinya, Joong tidak bisa melihat Nine menderita.

"Joong, keluarlah. Pavel membawa makanan untukmu. Aku dan Earth akan menjaga Nine di sini" Ben menepuk bahu Joong

Earth berada tepat di samping Ben

Joong bangkit lalu meninggalkan ruangan Nine. Dia menikmati makanannya di luar.

Di luar tampak Plan, Perth, Pavel dan Dome

Biarkan aku MencintaimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang