2

1.7K 155 8
                                    

"Nine"

Aku berbalik. siapa pria tinggi itu?

Aku melihat sekeliling. Gedung fakultas seni. Kenapa phi Nine membawaku kemari?

Aku melihat ke arah phi Nine. Dia masih belum berbalik. Ada apa dengannya?

"Nong, apa kau kemari bersama dia?"

"Phi bicara padaku?" aku menunjuk diri sendiri

"Uhm. Siapa lagi?"

Aku memperhatikan pria itu atas-bawah. Tinggi, putih, tampan, hanya saja sedikit kurus. Dari cara dia bicara, aku rasa dia tipe orang yang aktif dan mudah bergaul. Sama seperti Pavel.

"Phi siapa?"

"Aku?"

Aku mengangguk

Pria itu tersenyum penuh percaya diri sebelum memperkenalkan dirinya, dia membuka mulutnya

"Phi Kim, halo" sela phi Nine

Apa aku salah lihat? Apa saat ini aku sedang melihat phi Nine gugup? WTF!

"Itu namaku, nong. Kim. Kimmonta Varodom, modeling" phi Kim tersenyum penuh kebanggaan

Aku rasa dia memiliki tingkat percaya diri yang tinggi. Itu harus. Bagaimanapun juga, dia seorang model, dia harus selalu percaya diri.

"Jadi Nine, apa yang kau dan nong ini lakukan di sini?" tanya phi Kim

Aku juga ingin tahu akan hal itu. Kenapa phi Nine membawaku ke gedung fakultas seni? Aku merasa tidak ada keperluan apapun di sini. Apa phi Nine ada keperluan yang aku tidak tahu?

Phi Nine mengatupkan bibirnya rapat.

Ada apa dengannya? Kenapa dia bersikap seperti seorang wanita yang sedang bertemu dengan pria yang disukainya?

Pria yang disukai? Mungkinkah?

"Nine?" heran phi Kim

"Phi Kim, apa yang phi lakukan di sini? Ospek sebentar lagi di mulai"

Tampak Perth berlari dari sisi dalam gedung

"Joong? Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Perth

"Kau mengenalnya?" ujar phi Kim

"Uhm. Kami berasal dari SMA yang sama" sahut Perth

"Ooh! Jadi kau kemari karena ingin bertemu dengan Perth" ujar phi Kim

"Kau ingin menemui ku, Joong? Kenapa?" heran Perth

Aku diam, berpikir. Apa yang harus aku katakan? Aku tidak memiliki alasan apapun untuk datang kemari.

"Uhm. Aku ingin mengundangmu dan Earth untuk bermain game di tempatku malam ini. Apa kau bisa?" hanya itu yang bisa aku jadikan alasan

"Kenapa kau tidak mengirim SMS saja daripada jauh-jauh kemari?"

"Ponselku mati"

"Hmm. Ok, aku akan beritahu Earth. Nanti aku kabari"

"Ok"

"Phi Kim, kita harus pergi sekarang atau phi akan kena omel phi yang lainnya"

"Aku tahu. Kalau begitu aku pergi dulu. Joong, Nine, sampai jumpa lagi"

Perth dan phi Kim kemudian melenggang pergi, menyisakan aku dan phi Nine yang masih terdiam seperti gadis perawan.

"Kau melihatnya" ujar phi Nine

"Melihat apa?" aku mengangkat sebelah alisku

"Phi Kim. Bukankah dia sangat tampan?" mata phi Nine berbinar

Biarkan aku MencintaimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang