Max tampak keluar dari gang sempit bersama empat ajudannya.
Mata Max bertemu dengan Plan. Dia hanya tersenyum singkat, sebelum akhirnya masuk ke dalam mobil dan pergi dari sana
Plan tersenyum sebagai balasannya
"Siapa pria itu?" tanya Dome
"Max Nattapol"
"Apa? Kenapa dia meninggalkan studio foto? Apa terjadi sesuatu? Bagaimana dengan Joong dan yang lainnya?" panik Dome
Plan menatap heran Dome sesaat lalu kembali fokus mengawasi gang
"Phi!! Nyalakan mobil!" teriak Pavel
Mata Dome melebar, kaget. Melihat apa yang ada dalam gendongan Pavel.
"Cepat nyalakan mobil, kita harus segera ke rumah sakit!" ujar Pavel
Dome bergegas masuk ke mobilnya dan menyalakan mesin
Pavel masuk ke kursi belakang di bantu Plan dan Perth, kemudian Perth pindah ke kursi depan
"Aku pergi dulu" ujar Pavel
"Joong?" tanya Plan
"Dia sedang bersenang-senang" sahut Pavel horor
Plan sontak menutup pintu mobil
Mobil Dome melaju cepat membelah jalanan
Plan menatap gang sempit di depannya
"Joong bersama dengan phi Ben dan Earth yang notabenenya seperti orang gila" ujar Plan lalu menghela napas
"Aku lebih suka mereka menghajar orang daripada menyiksanya. Jika ketiganya berkumpul seperti itu, bisa saja keduanya terjadi. Menghajar sekaligus menyiksa"
Plan menggigit ibu jarinya
"Seharusnya aku ikut masuk" desis Plan
.
.
.Rumah sakit.
Setibanya di sana. Nine langsung di bawa ke ruang perawatan, melihat segala bentuk memar di tubuhnya. Itu jelas bukan memar biasa.
Pavel, Dome dan Perth menunggu di luar.
Pavel dan Perth menunggu dengan tenang
Sedangkan Dome. Dia menunggu dengan gelisah. Mondar-mandir tidak jelas di depan ruang perawatan.
"Phi, tenanglah. Sikapmu sekarang tidak akan membantu apapun" bujuk Pavel
"Bagaimana aku bisa tenang? Temanku sedang di rawat di dalam! Adiknya sedang........ Mengurus hal lain dan aku tidak tahu bagaimana keadaannya juga! Bagaimana bisa kau memintaku untuk tenang?" semprot Dome dengan segala kekhawatirannya
Pavel hanya memutar bola matanya. Dia tidak akan bicara lagi, percuma.
Perth hanya diam, lalu dia melihat ponselnya
"Plan dan yang lain sedang dalam perjalanan kemari" ujar Perth
"Apa mereka baik-baik saja?" tanya Dome
Perth menatap heran Dome
Pavel menepuk bahu Perth, lalu mengangguk
"Tentu" singkat Perth
Dome menatap bingung Perth dan Pavel. Bagaimana mereka bisa bersikap setenang itu di tengah kekacauan yang terjadi?
Dome mengambil langkah mundur. Dia tiba-tiba merasa takut berada di dekat Perth dan Pavel.
"Ada apa, phi?" tanya Perth
Pavel tersenyum "Phi, kami tidak akan menggigitmu. Jika kami melakukannya, Joong akan mengurus kami dengan sangat baik" sarkasnya
