Sementara itu di dalam kamar Nine.
"Nine" iba Mean
"Apa seperti ini rasanya mencintai Joong? Jika memang seperti ini rasanya, aku tidak ingin mencintainya" sendu Nine duduk di tepi ranjang
Mean menghampiri Nine lalu menepuk bahunya. Mean tahu seperti apa rasanya mencintai seseorang yang tidak bisa kita miliki.
"Kenapa aku harus memiliki perasaan seperti ini, Mean? Tidak bisakah aku kembali mencintai Joong sebagai adikku lagi?" Nine menatap Mean
"Jika itu mau mu, aku akan bantu" Mean memeluk Nine
Nine membalas pelukan Mean. Dia benar-benar merasa frustasi.
Saat dia menyukai phi Kim, dan melihat phi Kim dekat dengan wanita atau pria lain, rasanya tidak sesakit ini. Rasanya tidak sesakit saat dia melihat Joong bersama Cherreen.
Jika mencintai Joong membawa rasa sakit separah ini, lebih baik tidak mencintainya sama sekali.
"Sekarang, apa yang ingin kau lakukan?" Mean melepas pelukannya
"Aku tidak tahu" Nine tertunduk
"Apa kau ingin kembali pada phi Kim?"
Nine menggeleng "Perasaanku pada phi Kim sudah tidak ada lagi"
"Sungguh? Bahkan sedikitpun tidak tersisa?"
Nine mengangguk
"Bagaimana bisa?" heran Mean
"Aku juga tidak tahu"
Mean diam berpikir. Nine pasti sudah jatuh terlalu dalam mencintai Joong. Dia sudah tidak bisa mencintai orang lain lagi, kalaupun bisa itu butuh waktu bertahun-tahun lamanya.
Apa Mean harus menengahi diantara Nine dan Joong? Memberikan kesempatan Joong untuk menjelaskan situasi? Sepertinya bukan ide buruk.
"Nine, bagaimana kalau kau dengarkan penjelasan Joong dulu? Kenapa dia bersama wanita itu?" bujuk Mean
"Haruskah?" Nine menatap Mean
Mean duduk tepat di samping Nine
"Nine, dalam suatu hubungan pasti ada kalanya kita bertengkar karena salah paham. Apalagi dalam kasus mu. Kau mencintai Joong, tapi kau tidak tahu bagaimana perasaan Joong padamu" ujar Mean
Nine mendengarkan
"Apa kau tidak lihat ekspresi Joong saat bertemu dengan kita? Dia kaget dan ada penyesalan di matanya. Aku rasa dia tidak bermaksud berbohong padamu, aku rasa dia terpaksa melakukannya"
"Apa kau pikir aku harus memaafkannya?"
Mean mengangguk "Hal ini terjadi bukan sepenuhnya salah Joong. Joong tidak tahu bahwa kau benar-benar mencintainya. Kalau dia tahu, aku yakin dia tidak akan berbohong padamu"
Nine mengalihkan pandangannya
"Pernahkah Joong marah padamu? Salah paham tentangmu? Karena dari apa yang sering aku dengar darimu, Joong sangat menyayangimu. Dia sangat peduli padamu"
Nine menatap Mean "Apa aku harus mengatakan padanya kalau aku mencintainya lebih dari seorang adik?"
"Itu hak mu. Aku hanya bisa mendukungmu"
"Bagaimana kalau Joong jijik dan benci padaku?"
"Aku rasa Joong bukan tipe orang seperti itu. Jangan memikirkan hal yang berlebihan"
Nine menyembunyikan wajah dengan kedua tangannya
Mean menepuk-nepuk punggung Nine
"Aku baru tahu, untuk mencintai seseorang ternyata sesulit ini" ujar Nine