10

1.2K 148 6
                                        

"Jadi, sekarang kau sudah yakin dengan perasaanmu pada phi Nine?" tanya Pavel sambil duduk di karpet sambil bersandar pada ranjang

Pavel benar-benar teman yang baik. Dia memberikan waktu pada Joong dan Nine untuk memperbaiki hubungan diantara mereka.

Pavel baru kembali saat Joong menghubungi dan memintanya untuk kembali.

"Uhm" sahut Joong yang juga duduk di karpet, tepat di samping Pavel

"Lalu, di mana phi Nine?"

"Aku menyuruhnya pulang"

"Kenapa?"

Joong tiba-tiba menghela napas panjang sambil memijit pangkal hidungnya

"Kenapa? Apa kau hampir saja memperkosanya?"

"Hm"

Pavel sontak memukul kepala Joong sambil mendesis tidak percaya dengan apa yang teman baiknya itu katakan.

Joong tidak mengatakan apapun setelah menerima pukulan Pavel, karena dia memang hampir melakukannya. Dia hampir memperkosa Nine, kakaknya sendiri, pria yang dia cinta.

"Bagaimana bisa? Di mana otakmu?"

"Aku juga mempertanyakannya. Di mana otakku saat tiba-tiba sebuah pikiran untuk menyerang phi Nine menyergap ku?"

Joong menenggelamkan kepalanya diantara lutut

Pavel hanya bisa menghela napas melihat keadaan Joong, dia menepuk-nepuk punggung teman baiknya itu. Berusaha menenangkannya.

"Sekarang aku tahu apa yang para bajingan itu pikirkan saat melihat phi Nine"

Joong mengangkat kepalanya

Pavel menarik tangannya "Apa maksudmu?"

"Phi Nine sangat sexy dan menggoda. Pria mesum manapun pasti akan tergiur begitu melihatnya" racau Joong

Pavel kembali memukul kepala Joong, bahkan kali ini pukulannya lebih keras dari sebelumnya

"Apa kau mau memasukkan aku ke rumah sakit?" teriak Joong merasakan sakit pada bagian belakang kepalanya

"Uhm. Rumah sakit jiwa" enteng Pavel

"Cih!"

"Bagaimana bisa kau menyamakan dirimu dengan para bajingan atau pria mesum di luar sana? Kau dan mereka jelas berbeda"

"Apa bedanya?" cemberut Joong sambil menggosok kepalanya yang terasa sakit

"Mereka tidak mencintai phi Nine, tapi kau mencintainya. Sangat mencintainya"

Joong berhenti menggosok kepalanya yang sakit, lalu menyandarkannya pada bahu ranjang

"Aku memang mencintai phi Nine, tapi cintaku selamanya akan menjadi cinta sepihak"

"Apa itu tidak cukup bagimu?"

Joong melirik Pavel "Bagaimana kalau aku ingin melakukan sex?"

Pavel mengangkat tangannya

Segera gerakan tangan Pavel di tahan Joong. Dia tidak ingin kepalanya mengalami pendarahan dalam.

"Apa kau gila?" mendelik Pavel

"Apa kau bisa hidup tanpa sex? Kau bahkan berganti-ganti pasangan setiap melakukan sex" Joong ikut mendelik

"Bukankah kau sama saja?"

"Lalu di mana letak kesalahanku jika aku ingin melakukan sex dengan phi Nine?"

Pavel menampik tangan Joong, dia memijit lengan tangannya yang digenggam erat Joong sebagai perlindungan diri.

Biarkan aku MencintaimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang