Gelak tawa masih kedengaran di ruang bilik Adrian dan Dhiandra . Keserasian mula dirasai . Bahagia , tak sama macam dulu . Dulu bahagia sebagai sahabat , sekarang bahagia sebagai suami isteri .
Dhiandra dan Adrian beriringan turun ke bawah . Figura wanita yang duduk di ruang tamu mengerutkan dahi Dhiandra .
" siapa tu ? " .
Adrian menggoyangkan bahu .
" ha , Adrian ? Meh , Mimi dah sampai " .
Adrian membuat riak wajah biasa . Dhiandra pula diam tak bergerak .
" oh , hai Adrian . And you are ? " . Soal Mimi .
" im Dhiandra . Panggil Dhia jer " . Tangan dihulurkan namun tidak disambut Mimi .
" so , you lah Dhia , pencuri hati Adrian ? " .
Dhiandra hanya tersenyum .
" Mimi tak penat ke sayang ? Pergilah naik atas dulu . Mandi " . Ujar bonda .
" its okey . Erkk , Adrian sihat ? " .
Adrian tidak menjawab . Wajah beku cuba ditanyangkan .
' pelik ? Dia tak pandang Mimi . Sikit punya cantik ' .
Dhiandra kembali melihat pakaian yang dipakai Mimi .
' ermm , patutlah '
" Dhia ? Jom ikut bonda kejap " .
Dhia menurut sahaja .
" nak bawak isteri Ian ke mana ? " . Tegur Adrian .
" ermm , nak tengok bunga kat luar . Segarkan mata " . Balas bonda .
" sakit mata ? Iam lagi sakit tengok Mimi pakai macam ni . Macam pakai coli demgan spender jer . Lain kali bogel terus " .
Kata Adrian terus menuju ke Dhia . Langkah disusun kembali ke atas .
" bondaa !! " . Rengek Mimi .
" sabar sayang . Bonda yakin diorang tak lama tu "
Dhiandra POV
Pintu ditutup rapat . Suasana malam ni sungguh menyakitkan mata . Tak tahu kenapa . Mungkin kerana kehadiran Mimi .
Losyen disapukan pada peha . Seperti kebiasaan sebelum tidur .
5 bulan sudah berlalu .
' dah 5 bulan. Tapi tak ada isi ? Kau buat apa jer ? Tak bagi nafkah kat suami kau . Ke dia tak nak anak ? Susah ! Entah -entah mandul '
Kata -kata bonda masih tidak lekang di telingaku .
Bukankah 5 bulan itu masih awal untuk aku ada anak . Adrian dah bersedia ke . Sekalipun dia dah bersedia , aku ? Macam mana ?
" kau fikir apa ? " . Tegur Adrian .
Aku tersentak .
" tak ada apalah " . Aku menggambil tempat bersebelahan Adrian .
" awak , awak suka baby ? " .
Adrian berkerut kepala .
" tak " . Jawabnya ringkas
" oh, okey " .
" tapi kalau dengan kau , aku suka " . Adrian merangkul pinggangku tiba -tiba . Nafas membahang mula terasa di leher jinjangku . Hangat terasa , leherku menjadi gigitannya .
Jantung mula berdegup kencang .
" tapi belum masanya " . Kata Adrian perlahan .
Aku menarik nafas lega .
...
Aku membuka mata perlahan . Adrian tiada disebelah .
" awak ? " . Panggilku .
Kaki melangkah menuruni anak tangga .
" HAHAHA " . Gelak tawa menarik perhatianku.
" you bukan suka baby ke ? Dulu I ingat lagi , you marah I sebab I tengking budak " .
" aku memang suka baby pun. Tapi tulah , tak de rezeki " .
" hmm , you patut bawak isteri you tu pergi check up . Yelah takut isteri you tu mandul ke " .
" kau cakap apa ni " .
Aku hanya mendengar . Tiba -tiba sahaja mataku kabur dengan air mata .
" macam mana saya nak mengandung kalau awak tak sentuh saya " .
Tak larat aku mahu mendengar perbualan mereka. Yang aku mahu sekarang ni , hanya rehatkan minda. Langkah ku atur kdmbali ke bilik.
Lantas telefon mula berdering . Air mata ku kesat .
" hello ? " .
" emm , hye Dhia ? " . Seorang lelaki bersuara .
" siapa ni ? " .
" Hafique " . Jawabnya balas .
" awak nak apa call saya ni ? " .
" aku nak jumpa kau boleh ? Nanti aku send location " .
" buat apa ? Saya malas " .
" ni pasal Adrian " .
Aku terdiam . Adrian ? Kenapa ? Hal itu menarik minatku. Aku bersetuju sahaja .
013xxx
Location : Hotel Werland Guevine
YOU ARE READING
Mrs. Mafia
Action1 -ADRIAN UNTUK DHIANDRA🔫💀- Sniper menjadi peneman setia buat Adrian Benjamin. Membunuh sebagai hobi tradisinya. Darah yang menitis menjadi kegemarannya. Senyuman sinis menjadi senyuman berharga buatnya. Dialah Adrian, si pemilik hati Dhiandra Sof...