Mrs. Mafia 🔫
' Adrian untuk Dhiandra '
***
Seperti yang Ayden rancang . Strateginya masih lagi belum mengena . Semenjak dua menjak ni , Mimi masih lagi tidak menggunakan keretanya . Mungkin Mimi sudah tahu .
Ayden tak sekejam yang dijangkakan . Dia hanya mahu satu nyawa sahaja yang terkorban . Bukan dua mahupun lebih .
Mimi
Itu targetnya . Bukan pemandu teksi atau grab .
Buntu .
Itu sahaja yang difikirkan .
Perlukah dia sendiri yang membunuh Mimi . Marah menguasai jiwanya .
Malam itu , mereka menginap di rumah Dhiandra . Memandangkan Darwisha turut berada sama .
" nah , aku masak keropok lekor ni . Makanlah " . Kata Darwisha meletakkan keropok lekor diatas meja .
" wuishh , mana kau dapat keropok lekor kat Perth ni ? " . Soal Alex .
" buat ! Belilah . Aku beli dari orang yang boleh dipercayai " . Balas Darwisha .
Ayden hanya tersenyum sinis .
" cantik tapi garang nak mati " . Alex
Pandangan tajam dilemparkan Darwisha pada Alex .
" Dhia mana ? " . Soal Ayden .
" kat atas tengah mandi " . Keropok lekor disua pada mulut .
" aaaa " . Alex membuka mulut diminta disuap .
Darwisha memberotkan bibir .
" kau ni kenapa ? Tak cukup kasih sayang eh ? " . Kepala Alex ditolak .
" eleh , nak sweet sikit pun tak boleh " .
" eeee ! " .
" aku dah fikir masak masak " . Ayden bersuara .
" apa ? Kau nak masak apa ? " . Mark dari dapur membalas .
Ayden mengecilkan mata .
" aku serius . Aku nak bunuh Mimi dengan tangan aku sendiri " .
Keropok lekor yang masih dimulut dijatuhkan .
" kau biar betik doh ! " . Alex terkejut .
" ni bukan betik dah . Ni tembikaiii !! ". Jerit Mark .
Darwisha tidak mahu masuk campur. Karang dia pula yang dibunuh. TV yang dibuka hanya ditontonnya .
Walaupun ceritanya yang ... Kurang menarik .
" aku taknak korbankan nyawa lain selain Mimi . Aku tau Mimi dah tahu rancangan aku . So , biar aku handle sendiri " . Ayden melangkah pergi .
" kalau Dhia tanya aku pergi mana . Kau cakap dengan dia , aku pergi bunuh orang yang bunuh Adrian " . Kata Ayden tanpa memandang ke arah mereka .
" aku rasa otak dia ni dah sengetlah. Alex ! Kau pergi repairkan sana " . Mark .
Tanpa mereka sedar Dhia memasang telinga ditangga .
" Dhia taknak Ayden balas apa yang Mimi buat dengan cara membunuh. Dhia taknak ada orang lain yang terkorban pulak " .
Air mata menitis lagi .
***
Kereta Audi R8 dipandu laju menuju ke rumah Mimi . GPS di sebelah dipandang .
'what i want i will get . Ingat ayat aku . Sampai aku mati . Kau pun kena dapatkan apa yang kau nak ! Faham !' . Adrian
'diam lebih baik dari bersuara!'
'mati lagi baiklah' .
Air mata tiba tiba menitis mengenang setiap ayat yang dilontarkan pada Adrian .
Kenangan
Semuanya hanya kenangan
Dia tak mampu ubahnya .
Yang mati tak mungkin aku hidup balik .
Itu semua hanya mimpi .
'baik mati jerlah! ' Ayden
' aku dengan setan! ' . Jerit Adrian .
" aku rindu kau . Aku ego Adrian ! Aku ego ! Aku egoo ! Aku sayang kauu ! " . Jerit Ayden .
Stereng kereta ditumbuk berulang kali .
***
Rokok dihembuskan keluar dari mulut . Mimi tersenyum sinis melihat kereta Audi yang terpakir dirumahnya .
" anak ayam dah sampai ! " . Kata Mimi .
Ayden menendang pintu rumah Mimi .
" well , well , well. Look ! Siapa datang ?! " . Mimi yang turun dari tangga menepuk tangan .
Ayden tersenyum .
" kau bodoh Mimi . Kau bunuh Adrian . Dan kau tau apa nasib kau kan ? " . Ayden bersuara .
" aku tak sengaja " . Bahu diangkat tanda tidak bersalah.
" tak sengaja kepala bapak kau ! Adrian tu abang kau ! Aku ni abang kau ! Kau bunuh dia kenapa ?!! " . Ayden marah .
" dia bukan abang aku ! Dia kekasih aku . Yang sepatutnya aku bunuh Dhia ! Bukan dia . Tapi Dhia memang bijak " .
" kau memang sial " .
Pistol dikeluarkan .
" kau nak bunuh aku ? Bunuhlah . Tapi kalau kau bunuh aku pun , kau bukan dapat abang kau balik pun kan ? " . Mimi tersenyum menang .
" what i want , i will get ! Aku nak bunuh kau . Aku akan dapatkan " .
" goodbye ! Dear Mimi " .
Tangan bergetar memegang pistol ke arah Mimi .
Nafas dihembus berulang kali .
***
Doublecheck✔️
YOU ARE READING
Mrs. Mafia
Action1 -ADRIAN UNTUK DHIANDRA🔫💀- Sniper menjadi peneman setia buat Adrian Benjamin. Membunuh sebagai hobi tradisinya. Darah yang menitis menjadi kegemarannya. Senyuman sinis menjadi senyuman berharga buatnya. Dialah Adrian, si pemilik hati Dhiandra Sof...