"Halo.."Tutt....
Prilly menjauhkan ponsel Reza dari telinganya saat sambungan tiba-tiba terputus. "Mati Bang."
Reza segera melihat ponselnya lalu menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Habis pulsanya dek."Ujarnya cengengesan.
Prilly memutar matanya kesal. "Jadi ngapain sok-sokan telfon Mas Al kalau pulsa aja nggak cukup Abang."Gemas sekali ia pada Abangnya ini.
Reza hanya cengar-cengir nggak jelas sambil memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku."Ya kali-kali nggak ada pulsa nggak apa-apa dong. Kamu kira cari duit enak dek. Abang lagi nabung buat modal nikah ini."jawab Reza ngawur.
"Nikah apaan. Orang dokter Nana aja Abang cuekin begitu."
"Emang Abang ada bilang kalau Abang bakal nikah sama Dokter itu?"
"Iihh ya nggak tapi kan Dokter Nana baik loh Bang. Cocok sama Abang."Prilly bersikeras bahwa Dokter Nana yang cocok menjadi kakak iparnya.
Reza menggeleng pelan. "Tau ah Abang masih pengen milih-milih."
"Jangan kebanyakan milih Bang! Abang tuh bukan Zayn Malik."
"Memang bukan kalau Abang Zayn Malik beuh semua cewek-cewek kelas atas Abang pacarin semua."Sahut Reza sombong.
"Ya. Makanya Tuhan nggak kasih wajah tampan buat Abang. Kesel banget aku sama cowok sok tampan terus belagu lagi kayak Abang."
Reza menyipitkan matanya, "Lama-lama kamu kurang ajar ya sama Abang kamu. Hati-hati dek. Ali tampan loh Abang liat-liat muka si Ali juga rada-rada mirip sama Zayn Malik."
Prilly seketika bungkam ia kembali mengingat suara wanita di telfon tadi."Eh bang, tadi yang angkat telfon Mas Al suaranya suara cewek loh."Ujar Prilly tiba-tiba.
Reza dengan gaya dramatisnya melempar pisau lalu memperlihatkan wajah terkejutnya, mulutnya sengaja ia buka lebar-lebar dengan mata membulat sempurna. "APAHH??"Teriaknya berlebihan.
Prilly segera merauk wajah Abangnya."Geli Abang!"Prilly berseru sebelum terbahak-bahak melihat kelakuan konyol Abangnya.
Reza ikut tertawa bersama Adiknya."Mungkin suara operator itu dek."Ucap Reza.
Prilly merasa ada yang mengganjal di hatinya tapi ia berusaha menyakini kalau suaminya tidak akan menyakiti dirinya. Ali pria baik dan pria baik itu hanya miliknya.
"Eh dek masakin Abang cumi goreng tepung sama Terong di sambelin dong."
Prilly menoleh menatap aneh pada Abangnya. Seketika perasaan tidak enaknya menguap beralih menjadi kesal setengah mati pada Abangnya ini.
"Abang jangan aneh-aneh deh. Mana ada persediaan terong dirumah kita Bang. Lagian sejak kapan sih Abang suka terong?"Tanya Prilly.
Reza mengedikkan bahunya, "Sejak Abang benci pisang terus burung yang nggak bisa terbang jadi Abang beralih menjadi penyuka terong."Jawab Reza ambigu.
"Apaan sih Bang. Aneh deh."Prilly memilih abai tidak terlalu memusingkan perihal perkataan absurd Abangnya itu.
Reza kembali menekuni pekerjaannya yaitu mengupas bawang sedangkan Prilly sudah beralih pada kulkas mengambil persedian ikan yang ada disana, tanpa diketahui Reza gadis itu tersenyum saat melihat ada persediaan cumi di dalam kulkas.
Prilly juga mengubek-ubek persediaan sayur di dalam kulkas tapi sayang ia tidak menemukan terong disana. Prilly merasa kasihan juga pada Abangnya itu, jarang-jarang Reza meminta sesuatu padanya jika pria itu tidak benar-benar menginginkannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
After Wedding (Mas Al nikah Yuk)
RomanceGk tau gimana alurnya, yang penting nikmatin aja karena setelah nulis Mas Al nikah Yuk! Ide semua Mentok ke cerita ini. Jadi bagi yang penasaran ayokk dibaca..😉