Bab 52

2.5K 334 11
                                    

Tolong biasakan baca note dari sayaa yaaa!! Terima kasihh..

**

Suasana haru diantara Prilly dan Ali berubah menjadi ceria ketika Mona dan yang lain masuk dan bergabung bersama mereka.

"Dek Mas Abi katanya malam ini nggak bisa nginap kamu sama Abang aja ya."Reza berkata setelah menerima pesan dari Abi.

Prilly yang sedang melepas rindu bersama Ibu mertuanya menoleh, "Boleh Bang, asal jangan ditinggal tidur aja nanti. Awas lo!"Prilly mengancam dengan raut wajah menggemaskan sampai Ali harus mengigit bibirnya menahan diri agar tidak mencubit pipi istrinya.

Sejak tadi Ali tidak pernah melepaskan tatapannya dari Prilly. Suasana sempat canggung ketika Reza masuk dan Ali terlihat salah tingkah ketika Resa mendapati dirinya memeluk Adik pria itu.

Tapi ketakutan Ali tidak terjadi karena Reza melongos begitu saja dan membiarkan dirinya memeluk sang Adik, meskipun dengan berat hati Ali harus melepaskan pelukannya saat tiba-tiba Ibunya masuk dan mengambil alih istrinya dari pelukannya.

Mona sendiri mulai menjaga jarak dari Rega, dia masih kesal karena Rega secara tidak langsung -menurutnya- membela Ratih. Rega menghela nafasnya ketika Mona tidak mau berada didekatnya bahkan gadis itu lebih memilih berdiri disisi ranjang Ali dari pada duduk di sofa yang sama dengannya.

Sampai tiba-tiba dia merasakan tepukan pelan di bahu kanannya
"Sabar bro! Namanya juga cewek dibawah umur lagi kalau udah ngambek kelar hidup lo!"Reza tertawa puas ketika melihat senyum kecut di wajah sahabatnya itu.

Rega mendengus pelan namun tidak membantah karena apa yang dikatakan Reza tidak sepenuhnya salah. Sepertinya perjuangannya kali ini dalam menaklukan Mona benar-benar akan menguras tenaga dan juga emosinya tapi dia tidak akan mundur karena dia yakin apa yang di rasakan olehnya pada Mona berbeda dengan apa yang dirasakan olehnya selama ini.

Rega sudah bertaubat dan berhenti memainkan wanita sejak kehilangan Inaya adiknya. Dan sekarang dia akan membuka hatinya kali ini untuk selamanya. Semoga saja, Mona dapat merasakan ketulusannya ini.

"Sabar Ga! Gue tahu lo udah berubah dan gue yakin Allah akan kasih balasan atas taubat yang lo lakukan."Reza berkata sungguh-sungguh tidak ada kerlingan jahil dimata tajamnya kali ini.

"Semoga saja Za. Kali ini gue benar-benar serius dengan perasaan gue. Entah bagaimana dengan Mona."Akhirnya Rega menceritakan semuanya pada Reza, mereka duduk nyaman diatas sofa tanpa menghiraukan yang lain yang sepertinya juga tengah berbincang seperti mereka.

Hanya Ali yang tidak melakukan apapun selain duduk diam dan terus memandang istrinya.

**

Tidak terasa sudah pukul 10 malam Rega sudah pamit setengah jam yang lalu setelah bercerita dengan Reza. Rega harus puas hati kali ini kepergiannya diiringi tatapan dingin Mona yang sudah lama tidak dia dapatkan.

Reza juga sudah keluar katanya ingin membeli sesuatu di kantin rumah sakit. Aminah dan Mona sudah tertidur di atas matras yang memang tersedia di ruangan Ali.

Prilly masih duduk di atas kursi rodanya sedangkan Ali duduk diam di atas sofa. Ranjangnya dibiarkan kosong karena dia tidak mungkin berbaring nyaman di sana sedangkan istrinya duduk sendirian di atas kursi rodanya.

"Kamu yakin tidak ingin berbaring di ranjang saja?"Tanya Ali untuk kesekian kalinya.

Prilly menoleh menatap ranjang lalu menatap Ali sebelum menggelengkan kepalanya. "Disini aja Mas."Katanya kalem.

Prilly dan Ali benar-benar tidak nyaman dengan kecanggungan yang terbentang di antara mereka. Tapi keduanya sama-sama membiarkan saja kecanggungan yang meliputi mereka.

After Wedding (Mas Al nikah Yuk)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang