Prilly masih belum mengutarakan apapun pada Ali tentang niatnya yang ingin memulai semuanya kembali bersama pria itu.Ali masih dirawat di rumah sakit meski sudah memasuki hari ke 3 kondisi Ali masih belum pulih benar. Pria itu masih rutin memuntahkan isi perutnya setiap pagi dan menjelang malam bahkan kadang-kadang di siang hari.
"Kamu istirahat gih Sayang. Mas nggak apa-apa kok."Kata Ali dengan wajah pucatnya.
Prilly selalu berada di sisi suaminya, dia tidak merasa lelah karena semua rasa lelahnya terbayar dengan pelukan hangat Ali selama 3 malam terakhir.
"Nggak apa-apa Mas. Aku dan anak kita baik-baik aja kok."Katanya sambil mengusap perut buncitnya.
Ali tersenyum manis sambil menggerakkan tangannya menyentuh perut Prilly. "Syukurlah Sayang. Mas senang dengarnya, walaupun sepertinya dede masih ingin mengerjai Mas terus."Kata Ali dengan kekehan gelinya.
Prilly meringis pelan, "Maafin dede ya Mas. Dede nakal udah buat Mas menderita kayak gini."
Ali menggelengkan kepalanya begitu cepat,"Enggak Sayang. Dede nggak nakal, Dede cuma mau kasih Mas pelajaran agar kedepannya tidak menyakiti Bundanya lagi."Ali tersenyum lebar dan menular pada Prilly.
Prilly benar-benar merasa bangga pada suaminya, meskipun Ali sangat menderita karena mual dan muntahnya tapi pria itu sekalipun tidak mengeluh atau menyalahkannya bahkan dengan lapang dada Ali menerima semua itu dan bersyukur bukan dirinya yang mengalami morning sickness yang sedikit mengerikan itu.
Ali terus mengusap perut istrinya, perasaannya mulai membuncah karena sepertinya Prilly sudah menghancurkan dinding pembatas yang pernah direntangkan diantara mereka.
Ali sangat bahagia ketika secara perlahan Prilly kembali mendekat kearahnya.
"Aku sayang kamu."bisik Ali mesra Prilly tersenyum dan berniat membalas ungkapan Sayang suaminya namun tiba-tiba ponselnya yang berada di samping Ali bergetar.
Ali mengulurkan tangannya mengambil ponsel sang istri. "Abang Reza."Katanya setelah melihat nama yang terpampang disana.
Prilly mengernyit bingung tumben sekali Abangnya itu menghubungi dirinya bukankah Reza sedang di sibukkan dengan lamarannya. Prilly sudah menerima kabar bahagia itu sejak hari pertama Dokter cantik yang sebentar lagi akan menjadi Kakak iparnya menerima cinta Reza beberapa hari lalu.
Ah, tentu saja Reza tidak membuang-buang waktunya bahkan pria itu dengan gilanya mengurus semua proses pernikahan dalam satu waktu bulan, benar sekali awal bulan depan Reza akan menggelar acara pernikahannya dengan pujaan hatinya Dokter Kirana.
Namun kabar gembira itu baru Prilly dan keluarga kedua belah pihak saja yang tahu bahkan Ali belum diberi tahukan kabar gembira itu.
"Jangan kasih tahu Ali dulu nanti biar Abang sendiri yang kasih tahu Mas Al kamu itu."
Prilly masih ingat ketika semalam Reza datang menghantarkan makanan untuknya bahkan Reza tidak menemui Ali tadi malam karena Reza mempunyai kejutan untuk Ali.
"Halo Bang." sapa Prilly setelah menerima panggilan dari Reza.
Ali membiarkan istrinya berbicara dengan ponselnya sedangkan dia sibuk mengusap perut buncit sang istri. Perut Prilly memang terlihat lebih buncit diusia kandungannya yang sudah memasuki 3 bulan.
Ali sudah tidak sabar menunggu kelahiran anaknya.
"Oke. Iya ini Ali udah bangun kok. Eum! Siap, awas macam-macam loh Bang."Ancam Prilly pada Reza sebelum memutuskan sambungan telefon mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
After Wedding (Mas Al nikah Yuk)
RomanceGk tau gimana alurnya, yang penting nikmatin aja karena setelah nulis Mas Al nikah Yuk! Ide semua Mentok ke cerita ini. Jadi bagi yang penasaran ayokk dibaca..😉