"Tunggu dulu Kirana!""Apa lagi sih Mas? Kamu bisa nggak jauhin aku!"
"Enggak bisa! Kamu harus nerima cinta aku gimanapun caranya!"
"Jangan egois Mas! Aku nggak akan nerima cinta kamu karena aku sama sekali nggak cinta sama kamu! Aku cuma anggap kamu teman nggak lebih!"
"Enggak! Aku nggak mau tahu pokoknya aku cinta sama kamu."
Kirana menggelengkan kepalanya tidak percaya pada sosok tampan yang berdiri angkuh di hadapannya saat ini. "Terserah! Pokoknya aku nggak bakal pernah nerima kamu jadi pacar apalagi suami aku. Ngerti?"
Kirana meneruskan langkahnya namun terhenti ketika pria itu kembali menahan tangannya. "Lepasin Mas! Ini rumah sakit dan dengan pakaian kita yang mengenakan jas dokter sama sekali tidak pantas mempertontonkan drama murahan ini!"Desis Kirana sambil berusaha menarik lengannya yang genggam kuat oleh pria yang berprofesi sama dengannya.
"Enggak! Aku nggak bakal lepasin kamu sebelum kamu nerima cinta aku. Kemarin kamu sendiri yang menerima ajakan aku Kirana!"
"Ya ampun Mas. Aku nerima ajakan kamu pulang bersama karena selain rumah kira searah aku tuh cuma nggak enak nolak niat baik kamu terus dan sekarang aku benar-benar menyesal sudah menerima ajakan kamu kemarin!"Seru Kirana dengan wajah mulai memerah, dia mulai muak dengan pria pemaksa di hadapannya ini.
Kirana tidak ingin membohongi hatinya, Pram -dokter tampan- yang sedang menarik lengannya ini tidak memiliki kekurangan secara fisik, Pram tampan, penyayang meskipun pemaksa hanya saja hatinya sudah tertambat pada sosok lain yang sampai sekarang belum bisa di hilangkan dari hati dan pikirannya.
Kirana sudah berusaha mengabaikan pria itu dan berhasil meskipun setelahnya dia akan merasa sesak di dadanya ketika perasaannya semakin hari semakin mengakar bukannya memudar.
Kirana meringis pelan ketika merasakan cengkeraman Pram ditangannya semakin menguat. "Mas apa-apaan sih! Tangan aku sakit, lepasin Mas!"Kirana berusaha menarik lengannya.
"Nggak akan! Sebelum kamu nerima cintanya Mas."
Kirana menoleh ke sekitarnya, dia benar-benar nyaris mengumpati sikap kekanak-kanakkan Pram yang membuat drama murahan ditengah loby rumah sakit.
Kirana baru saja akan membentak Pram sampai tiba-tiba dia merasakan lengannya di sentak kuat hingga terlepas dari cengkeraman tangan Pram dan tiba-tiba pula sosok bertubuh tegap berdiri di hadapannya melindungi dirinya dari pandangan Pram.
"Lo ngerti bahasa manusia nggak sih hah? Dari tadi Nana udah minta lo lepasin dia! Jangan-jangan lo bolot ya? Bolot begini kok bisa jadi Dokter heran gue!"
Dan sontak mata Kirana terbelalak kaget saat mendengar suara yang sangat dikenali olehnya. Menelan ludahnya Kirana memfokuskan pandangannya pada punggung tegap yang berdiri kokoh di depannya.
Reza.
Kirana belum sempat memikirkan kemungkinan apapun hingga tiba-tiba Reza berdiri di hadapannya sampai tiba-tiba dia mendengar umpatan dan seketika matanya membulat saat tubuh besar Reza bergerak maju dan memberikan satu hantaman keras di wajah Pram hingga Dokter itu terkapar dan melolong kesakitan.
"Sialan! Itu balasan karena lo berani ngelecehin jodoh gue!"
**
Kirana dan Reza sudah duduk berdampingan sejak satu jam yang lalu di taman rumah sakit. Keduanya sibuk dengan pemikiran masing-masing tanpa ada yang berniat memecahkan keheningan yang menyelimuti keduanya.
Kirana masih larut dalam kebingungannya, dia sangsi kalau Reza benar-benar mengatakan dirinya adalah jodoh pria itu tadi, dia takut salah menerka dan berujung pada kekecewaan.

KAMU SEDANG MEMBACA
After Wedding (Mas Al nikah Yuk)
RomanceGk tau gimana alurnya, yang penting nikmatin aja karena setelah nulis Mas Al nikah Yuk! Ide semua Mentok ke cerita ini. Jadi bagi yang penasaran ayokk dibaca..😉