Part 1 - TOD

3.6K 111 5
                                    

Happy Reading!!
-------------------------------------------------------

- Di kelas XI Pemasaran -

TOK TOK TOK !!

Semua atensi beralih pada sosok yang tengah berdiri di depan kelas sambil mengetuk-ngetuk spidol ke meja.

"Berhubung Pak Asep ada urusan di luar sekolah, kita jamkos selama 4 jam pelajaran. Tolong kondusif." kata Agnes si ketua kelas.

Sesuai yang diinstruksikan oleh Agnes, para pasukan pun kondusif. Oknum penghuni kantin yang langsung mengangkat kaki, pasukan tidur siang yang mulai gelaran, serta perkumpulan rumpi yang siap membuka forum. Di sisi lain, Joan dan teman-temannya...

"Hm, enaknya ngapain yah? Bosen nih kalo diem-diem aja." kata Lia, salah satu teman seperkumpulan Joan.

"Gue sih mau lanjutin baca novel~" sahut Anggy yang kemudian sudah tenang membaca.

"Cha, cus kantin." ajak Yola kepada Icha dan direspon antusias.

"Yak sip tinggal bertiga, main TOD yuk !" putus Joan yang disetujui oleh Desy dan Lia.

Joan memiliki 6 orang teman dekat, namun hanya beberapa yang sangat dekat dengannya. Hari ini Nuri, salah satu teman dekatnya tidak hadir dikarenakan sakit.

"Nih pake pulpen aja, kalo tutupnya mengarah ke salah satu dari kita berarti dia yang dapet giliran." ucap Desy lalu memutar pulpen tersebut.

Bagai senjata makan tuan, Desy mendapat giliran pertama. Joan dan Lia hanya bisa tertawa melihat wajah Desy yang ditekuk.

"Ck! Ga adil nih, masa gue duluan yang kena. Curang ah." ucap Desy merajuk.

"Heh mana ada curang? Kan lu sendiri yang muterin. Udah cepet pilih Truth or Dare?" kata Joan.

"Iya iya. Gue pilih Truth." ucap Desy.

"Payah nih pilih aman hahaha." kata Lia.

"Biarin wlee." balas Desy seraya menjulurkan lidah ke Lia.

"Udah udah jangan ribut. Sekarang gue nanya ya, masih ada rasa ga sama mantan? Yang itu tuh~" kata Joan sambil melirik ke oknum yang dijadikan objek Truth.

"Ih kok bahas dia sih? Ga seru ah!" protes Desy padahal malu.

"Idiihh pipinya merah hahaha." ucap Lia memprovokasi yang membuat Joan ikut menertawai tingkah teman mereka itu.

"Hahaha, udah weh kasian anak orang malu. Jadi gimana nih?" kata Joan menunggu jawaban dari Desy.

"Emm, dikit. Dah lanjut! Lia belum ngasih pertanyaan." ucap Desy mengalihkan pembicaraan.

"Oke. Kalo diajak balikan mau ga?" tanya Lia usil yang membuat Joan ikut penasaran.

"Gatau deh, hehe." kata Desy yang membuat kedua temannya kurang puas dengan jawabannya.

"Yaudah lah lanjut aja, coba sekarang gue yang muterin." kata Joan.

Ketiganya tampak serius memerhatikan pulpen yang diputar hingga saat pulpen itu berhenti mengarah kepada Lia.

"Aaa.. Gue pilih Truth" kata Lia mendahului.

"Piyih nih pilih imin.. Lu masih suka kan sama Antares? Jujur!" tanya Desy telak.

"Lu kan tau dia udah punya.." kata Lia yang badmood seketika.

Sudah bukan rahasia lagi Lia yang sudah menyukai Antares sejak kelas 10. Bahkan satu kelas mendukung perasaannya. Namun sayang, ber-clap sebelah hand.

"Yaudah, skip." ucap Joan menengahi. Meskipun Lia tidak menjawab, Desy dan Joan memahami perasaan teman mereka yang sadgirl  itu.

"Puter dong beb." usul Joan kepada Lia dan pulpen langsung diputar.

Ketika benda tersebut mengarah pada Joan, Desy menyunggingkan seringaian jahil.

"Berhubung gue orang yang suka tantangan.. Gue pilih Dare." kata Joan yakin.

Desy dan Lia saling bertukar tatap yang ternyata mengandung arti tersembunyi.

¤¤¤

Joan's POV

Sepertinya ada yang ga beres nih. Jangan sampe aja dua kampret ini ngerjain gue -batin gue.

Benar saja, apa yang dipikirkan oleh Joan terealisasikan. Kedua temannya memberi tantangan yang sangat mengejutkan.

"Jadi gini.. Kita sepakat buat ngasih lu tantangan yaitu lu harus deketin El, anak SMA Rajawali" kata Desy serius.

"HAH! Tantangan apaan kaya gitu?! Ogah lah! Bahkan gue aja ga kenal yak sama El-El itu. Cuma tau sekilas doang. Nanti kalo ternyata orangnya ga baik gimana? Duh masa depan gue itu terlalu cerah buat di suramin. Kalian kok tega sih" ucap gue sok mendramatisir.

"Heh main suudzon aja! Yang sering gue denger yaa, si El itu tuh murid teladan di sekolahnya tau" kata Lia menengahi.

"Hahaha ga bisa bayangin gue kalo Joan sampe jadian sama El. Bertolak belakang banget. Yang satu teladan, yang satu urak-urakan" ucap Anggy tiba-tiba yang ternyata sedari tadi ia menyimak.

"Oh iya satu lagi. Kalo lu bisa sampe pacaran, lu bakal gue ajak nonton konser SKZ bulan depan. Gue yang traktir serius! Lia juga ikut malah" ucap Desy mantap yang diangguki oleh Lia.

Duh gilaa! Kapan lagi coba gue bisa nonton konser SKZ secara langsung, gratis pula!

"Gimana?" tanya Lia tak sabar menunggu jawaban.

"Yailah lu ga ada tantangan yang lain apa? Tapi hadiahnya sama hehe" ucap gue protes.

"Nope gurl! Deal or never?!" kata Desy final.

Entah hanya perasaan Joan saja atau bagaimana, sekarang ini kedua temannya seperti menjelma menjadi manusia-manusia yang kejam.

"Ck! Yaudah deh iya! Puas kan kalian?!" ucap gue meskipun sedikit tidak ikhlas tapi gue ga rela lepasin peluang besar.

SKZ i'm comiiingg. Batin Joan sambil senyum-senyum bahagia, tanpa sadar jika nasibnya akan diuji setelah ini.

TBC..
-------------------------------------------------------

Lanjut ga??
Don't forget to voment! ;)

Masa SMK | RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang