Part 31 - Pergi

678 16 0
                                    

Happy Reading!!
------------------------------------------------------

Beberapa bulan berlalu setelah pertemuan Joan dengan Elin yang saat itu dapat disebut dengan 'penculikan yang gagal'. Mengapa demikian? Sebab memang pada awalnya Elin ingin seakan-akan menculik Joan yang diawali dengan aksi teror-meneror, namun rencana penculikan yang telah ia susun gagal begitu saja yang untungnya berakhir dengan cara yang baik-baik.

Saat ini Joan sedang belajar di tempat kursus, atau dapat dibilang ia mengambil les privat. Ia bersungguh-sungguh ketika berkata akan fokus terhadap sekolahnya. Dan juga ia melakukan itu untuk melupakan El. Jadi ia menyibukkan dirinya dan berusaha untuk mengejar impiannya yang ingin mendapatkan kampus di luar negeri, kalau mungkin ia ingin mengambil beasiswa dari sana. Maka dari itu ia benar-benar berusaha saat ini.

...

-Di rumah-

Joan tiba di rumah. Ia butuh istirahat karena pelajaran privatnya hari ini sungguh menguras pikiran. Maka dari itu ia segera menuju kamar untuk beristirahat sejenak lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh.

Setelah mandi, Joan melangkahkan kakinya menuju dapur. Ia lapar. Namun belum sampai di dapur, tak sengaja ia mendengar percakapan mami dan papanya yang sedang berada di ruang keluarga.

"Iya, jadi minggu depan kita udah harus pindah dari sini mam"

"Pindah?" gumam Joan.

"Yaudah. Kalo begitu sih ya mami ikut keputusan papa aja. Besok kita kasih tau anak-anak"

"Mam, pa" Joan menghampiri kedua orang tuanya.

"Eh kok kamu belum tidur nak?" tanya papa. Bukannya menjawab, Joan malah balik bertanya.

"Tadi aku ga sengaja denger, emang kita mau pindah? Kemana?"

"Kita akan pindah ke Bandung minggu depan karena perusahaan papa akan melakukan ekspansi ke daerah sana"

"B-Bandung?! Tapi kan minggu depan Joan lagi UN!"

"Iya dek, mami sama papa udah diskusi tentang itu. Jadi, nanti kamu akan tinggal sama Lea dulu di sini sampai kamu lulus dari sekolah, setelah itu baru kamu ke Bandung nyusul mami sama papa" ucap mami.

"Aku tinggal sama kak Lea?"

"Iya, Lea kan kemaren abis wisuda. Nah setelah ijazahnya keluar, perusahaan yang di Jakarta akan papa kasih ke Lea" jelas papa yang malah membuat Joan menyatukan alis.

"Loh, emang bang Rey kenapa?"

"Abangmu itu akan mengurus perusahaan yang berada di Australia"

Joan hanya ber-oh ria mendengar penjelasan sang papa. Ya memang sudah saatnya bang Rey bertanggung jawab atas perusahaan-perusahaan milik papanya karena ia merupakan anak laki-laki pertama di keluarga itu.

"Berarti... Joan pisah ya sama temen-temen?" ucap Joan dengan nada sedih.

"Maafin papa ya nak, kamu jadi harus pisah sama teman-teman kamu" ucap papa sambil mengelus puncak kepala Joan.

"Tapi.. kalo kamu mau main-main ke Jakarta lagi, boleh kok" lanjut sang papa yang membuat Joan tersenyum senang.

"Beneran pa?" tanya Joan antusias yang dibalas dengan anggukan oleh sang papa.

"Makasih ya pa" Joan memeluk papanya.

¤¤¤

-Sekolah-

Hari ini merupakan hari pertama Joan menjalankan UN. Tak dapat dipungkiri jika ia pun merasa gugup saat ini. Namun ia tak boleh seperti itu, ia harus semangat!

Masa SMK | RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang