Masa SMK | Revisi

Part 29 - Pesan

Happy Reading!!
-------------------------------------------------------

El's POV

Gue masuk rumah sambil senyum-senyum. Ya gimana ngga? Hari ini gue pulang bareng sama perempuan yang gue sayang selain mama dan Nana. Ya, dia Joan. Meskipun awalnya nolak tapi akhirnya dia mau juga. Gue sangat bersyukur karena tadi turun hujan dan bus jurusan arah rumah gue ga dateng-dateng.

/Flashback on/

"Udah lama ya kita ga ngerasain dinginnya hujan bersama (lagi)?" kata gue yang bikin dia menoleh. Kita sempat tatap-tatapan sebentar sampai ketika Joan bersuara.

"K-kalimat lu ambigu amat!"

Gue mengerjapkan mata mendengar perkataan Joan. Emang gue salah ngomong?

"Maksudnya gimana?" tanya gue.

"Eh, lupakan" katanya. Yaudah gue ga nanya lagi.

Tapi setelah itu Joan tampak seperti memeluk dirinya. Dia kedinginan. Melihat hal itu gue pun berinisiatif melepas jaket yang sedang gue kenakan dan memberikannya kepada Joan.

"Pake aja, daripada masuk angin"

"Nah terus lu gimana?"

Inilah yang gue suka dari dia. Dia selalu memikirkan orang lain disaat ia sedang butuh sesuatu. Gue pun tersenyum.

"Gapapa, saya mah kebal ga gampang sakit"

Dia pun mengangguk-angguk dan memakai jaket gue setelahnya.

...

Setelah beberapa lama duduk berdua dihalte, akhirnya hujan mereda.

"Kok bus nya ga dateng-dateng sih?" ucap Joan.

"Iya ya? Kalo begini sih biasanya bisa sampe malem" kata gue yang bikin Joan menoleh ke gue lalu membuang muka.

"Sok tau" gumam Joan yang masih bisa gue denger. Untung gue sabar.

hachi!

Joan menoleh ke arah gue. Yap, gue kena flu.

"Yah lu flu ya?! Kan makanya gausah sok-sok an kebal! Kalo udah begini gimana??" katanya ngomelin gue.

"Pulang aja yuk" ajak gue ke dia karena emang tiba-tiba gue kedinginan.

"Iya ayok. Nih pake jaketnya" kata Joan yang mau ngelepas jaket gue.

"Eh jangan! Nanti kamu malah ikutan flu"

"Lah terus lu gimana?! Malah lu udah kena flu"

Kan. Dia perhatian.

"Udah gapapa, mending pulang sekarang biar saya cepet sampe rumahnya"

Setelah ngomong begitu, dia pun langsung nurut dan naik ke motor gue. Gue pun segera menjalankan motor gue.

Diperjalanan gue menggedikkan bahu. Sepertinya hal itu tak luput dari sepengetahuan Joan.

"Kenapa? Lu kedinginan? Mau pake jaket ga?"

"Ngga usah gapapa"

"Yah terus apa? Masih kuat ga bawa motornya? Mau gantian aja?"

"Ngga, gausah"

Yakali Joan yang bawa motor. Turun dong harga diri gue sebagai laki-laki.