Part 4 - Permulaan

1.2K 74 2
                                    

Happy Reading!!
-------------------------------------------------------

Author's POV

Malam minggu, waktunya Joan memanjakan diri dengan menonton drakor sambil memakan keripik pedas kesukaannya. Layaknya rutinitas, Joan selalu begadang hingga pukul 2 pagi. Kebiasaan buruk ini memberikan dampak pada hari sekolah terutama hari senin.

"Jo, mami tidur duluan yah. Kalo udah selesai nontonnya dirapihin lagi ke tempatnya. Kamu jangan terlalu larut tidurnya, nanti kalo sakit mami juga yang repot" ucap wanita yang sangat Joan sayang.

"Iya iya" ujar Joan sekenanya.

"Jangan iya iya aja! Kamu tuh kebiasaan deh. Jangan sampai lewat dari jam 1, inget itu!"

"Iya maaaam"

Setelah mendengar jawaban putri bungsunya, sang mami pun beranjak ke kamar untuk tidur.

Beberapa jam kemudian..

Sayup-sayup Joan mendengar suara mobil masuk ke garasi rumahnya. Tak lama kemudian seseorang membuka pintu lalu melangkah masuk.

"Jo.. pindah ke kamar gih" sebuah usapan di kepala serta suara bariton tersebut membangunkan Joan.

"Hng.."

Samar - samar Joan melihat sosok yang ia kenali.

"Papa..?" tanya nya dengan suara serak.

Joan menggosok matanya, ia menguap lantaran masih merasa kantuk. Dilihatnya jam dinding menunjukkan pukul 3, ternyata ia ketiduran saat menonton drakor.

"Iya sayang. Pindah ke kamar sana, kamu pasti abis begadang kan? Jangan lupa, dirapihkan dulu setelah menonton ya nak" ucap papa yang kemudian beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Joan pun langsung merapihkan perangkat yang ia gunakan untuk menonton drakor, tak lupa juga ia membersihkan bungkusan-bungkusan bekas snack.

Setelah selesai dengan tugasnya, Joan pun beranjak ke kamarnya untuk tidur.

¤¤¤

Hari Minggu.
Apa sih enaknya hari minggu? pastinya dikarenakan waktu untuk beristirahat lebih banyak. Begitulah menurut Joan. Setelah sholat subuh, dapat dipastikan Joan berada di kasur kesayangannya alias kembali tidur. Hingga pada akhirnya ia akan bangun menjelang siang hari pukul 10.

Sinar matahari masuk melalui celah-celah jendela kamar Joan. Tak lama si penghuni kamar menggeliat lalu berjalan terhuyung menuju kamar mandi.

Setelah membersihkan diri, Joan beranjak turun menuju ruang makan.

"Kebiasaan anak gadis bangunnya siang!"

Suara tersebut mengejutkan Joan. Di ruang makan tampak mami yang sedang menyiapkan makanan untuk sarapan. Disana semua orang sudah hadir, hanya dirinya saja yang belum berada di meja makan. Joan pun berinisiatif untuk berpartisipasi dan langsung duduk ke tempatnya.

"Kamu semalem begadang lagi ya dek?" ucap Rey, abang Joan yang merupakan anak pertama.

"Iya tuh bang, kebiasaan emang Joan begadang mulu" ucap Azalea memprovokasi. Lea merupakan kakak Joan yang kedua.

Mendengar perkataan Lea, Joan langsung melirik sinis ke arah Lea.

"Berisik nih kompor!" balas Joan kepada Lea.

Joan dan Azalea memang terkadang tidak akur, namun disisi lain mereka saling peduli. Meskipun jarak umur mereka hanya terpaut 2 tahun, Joan menghormati Lea sebagai kakaknya.

"Sudah-sudah, jangan ribut di meja makan" ucap sang papa menengahi.

Lea yang merasa menang pun menjulurkan lidah kepada Joan. Lea memang memiliki sifat sedikit kekanakan, namun ada saatnya ia bersikap dewasa dan tegas terhadap adiknya.

Setelah mendengar petuah dari sang papa, mereka pun tentram seketika. Sarapan pun dimulai dengan suasana khidmat.

¤¤¤

Joan's POV

Saat ini gue bingung harus melakukan apa, sebab sekarang gue sendirian dirumah.

Seusainya sarapan, papa dan bang Rey pergi ke perusahaan papa guna mengurus pemindahan kekuasaan. Papa adalah pemilik perusahaan Grand Nation Corp, anak perusahaan Grand International Big Corp. Setelah 20 tahun bekerja di perusahaan besar itu, papa diberikan kepercayaan untuk menghandle salah satu anak perusahaannya.

Hasil jerih upaya beliau selama 20 tahun itu pun dinikmati oleh istri dan anak-anaknya, oleh karena itu kami sangat menghormati dan menghargainya sebagai tanda terima kasih atas kerja keras yang telah ia lakukan. Dan sekarang, papa akan mewariskan perusahaan tersebut kepada putra sulungnya.

Jangan tanya kemana perginya mami. Selang 30 menit setelah papa dan bang Rey pergi, mami sudah rapih ketika keluar dari kamarnya.

"Jo, mami pergi dulu yaa. Mau hangout sama temen-temen mami. Kamu jangan kemana-mana, jagain rumah. Nanti pulangnya mami beliin Richeese"

Begitulah kata-kata mami sejam yang lalu sebelum meninggalkan gue sendiri di rumah.

Lea, kakak gue yang satu itu bahkan udah pergi lebih dulu sebelum papa dan bang Rey pergi. Fernand, pacar Lea menjemputnya untuk berjalan-jalan. Kadang, gue merasa Fernand lebih pantes disebut sebagai supir pribadi Lea dibanding disebut pacar. Tapi gue ga mau ambil pusing, gue ga suka mencampuri urusan orang lain.

Bete. Itulah yang Joan rasakan saat ini. Ia pun mengambil ponselnya dengan harapan dapat menghilangkan rasa bosannya. Joan menekan shortcut aplikasi media sosial berbentuk kamera berwarna-warni.

Sudah lima menit lamanya Joan menscroll feeds instagram, tetapi rasa bosannya belum hilang. Tiba-tiba terlintas sesuatu dipikirannya, Joan segera mengetikkan sebuah nama di pencarian media sosial tersebut dan gotcha! Ia menemukan apa yang ia cari.

Karena merasa berhasil dengan apa yang ia lakukan, Joan pun tersenyum-senyum. Kemudian dengan serius ia menscroll post demi post milik seseorang yang barusan ia cari.

Benar, gue sedang melakukan stalking terhadap akun seseorang. Kalian pasti tahu siapa orang yang dimaksud.

Ya, siapa lagi kalau bukan El.

Kalian tahu apa tujuan gue melakukan itu?
Kasih tau ga yaaak.. kasih ga? hehe
Jadi gini..

Rencananya gue bakal ngejalanin 'Dare Berhadiah' dari Desy. Pertama-tama, gue bakal cari tau dulu apa-apa aja tentang El. Kenapa gitu? Karena gue ga begitu kenal sama dia. Kalo ternyata orangnya jahat kan ga lucu, berarti cerita ini kelar dong:')

S   K   I   P

Buat rencana selanjutnya? nanti, kalian yang akan liat sendiri *smirk

Joan melakukan kegiatan stalkingnya dengan detail, dari situ ia mendapatkan informasi bila El merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Bahkan saat itu juga ia mendapatkan nomor El dan segera ia menyimpan nomor tersebut. Setelah itu, dengan cepat Joan membuka aplikasi chat.

To : L

Hai! ini gue Joan. Jangan disave nomernya! hehe^^


TBC..
-------------------------------------------------------

Lanjut?
Don't forget to voment! ;)

Masa SMK | RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang