Part 16 - Akrab

665 28 0
                                        

Happy Reading!!
-------------------------------------------------------

El merebahkan tubuhnya di kasur king size miliknya, ia mengangkat tangan kanan nya dan memandangi telapak tangannya.

"Kenapa rasa nya ga asing?"

Entah hanya perasaannya atau memang benar mereka adalah orang yang sama? Senyum, ekspresi, dan genggaman itu... sangat mirip. El menggelengkan kepala guna menjauhi pikiran itu. Ia pun mengalihkan pikirannya dengan mengingat hari ini, ketika ia bersama dengan Joan.

Mengingat Joan yang terlihat bahagia saat itu membuatnya tersenyum seketika. Ia tidak mengerti dengan dirinya saat ini, terutama perasaannya. Ia merasakan ada yang berbeda ketika perempuan itu selalu terlihat akhir-akhir ini, bahkan Joan telah akrab dengan mama nya sehingga mama nya selalu menuntut El untuk membawa Joan ke rumah. Berasa nyulik anak orang-author.

Memang dasar Ibu Maya Yang Terhormat harus selalu dituruti permintaannya. Barusan saja sang mama meminta El untuk membawa Joan ke rumah dengan alasan kangen, dan tentu saja permintaan tersebut harus dituruti. Jika tidak, maka semua perangkat PS dan VR milik El yang menjadi aset yang paling berharga baginya akan terancam disita. Maka dari itu ia berencana untuk membawa Joan ke rumahnya besok dan sebelumnya ia akan mengajak Joan berolahraga pagi, mumpung Car Free Day.

El mengambil ponselnya lalu mengirim pesan kepada Joan.

Jojo

'Jo'
'Besok ikut CFD kuy'

El memang mulai santai terhadap Joan, jadi ia tidak memakai bahasa formal lagi. Toh, Joan juga yang meminta agar El tidak bersikap formal. Sebenarnya sikap formalnya itu ia tunjukkan hanya sebagai 'kedok' image anak teladan semata, tapi sepertinya hal itu tidak berpengaruh pada Joan.

Lima menit kemudian Joan membalas chat nya.

'Ayook'

'Ok, besok gue jemput'

'Sip'
'Besok gue share loc'

'Bangunnya pagi
'Jangan kebo wkwkwk'

'Bawel lu kaya ibu negara'
'Gue ga kebo sih'

Percakapan mereka pun berlanjut. Dapat disadari oleh keduanya jika akhir-akhir ini mereka menjadi lebih dekat semenjak Joan main ke rumah El, bahkan tak jarang pula mereka saling berkomunikasi via chat.

Setelah setengah jam, akhirnya percakapan itu berakhir dengan Joan yang offline terlebih dahulu dikarenakan telah merasa kantuk. El pun demikian, ia memejamkan mata untuk mengistirahatkan raga dan pikirannya.

...

El sudah rapih dengan kaos berwarna putih dan training selutut nya, ia pun segera menuju ke rumah Joan. Baru saja ingin melangkah keluar pintu, suara mama nya menginterupsi.

"Eh tunggu dulu!" ucap mama nya yang membuat El mengerutkan dahi.

"Nih" sang mama melemparkan kunci mobil miliknya yang segera ditangkap oleh El.

"Kamu mau ngajak Joan kan? Pake mobil mama aja. Bawa Nana sekalian, bahaya kalo anak muda cuma berduaan di mobil" ucap mama nya, tampak juga Nana yang sudah rapih dengan setelan olahraga nya. Ini pasti sudah direncanakan. Batin El curiga.

"Lah kan CFD ma, masa bawa mobil sih?" tanya El heran.

"Udah gausah banyak alesan! Bilang aja emang kamu mau berduaan sama Joan, iya kan?!"

El hanya mendengus mendengar perkataan mama nya. Dalam hatinya ia mengucap ter-se-rah. Kalau sudah seperti ini jalan satu-satunya adalah dengan cara mengalah.

Masa SMK | RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang