PART 26 - HILANG

4.2K 199 27
                                    

Malam harinya, MNTZ, Teh Misin, Teh Nada dan yang lainnya sudah ada dirumah Tasya. Nara sempat di suruh menginap di rumah Azmi semalam namun demi kesolidaritasannya Nara menolak dengan halus.

MNTZ sedang berada di kamar Tasya. Yang ada di lantai dua. Di samping kamar Tasya terdapat sebuah balkon yang cukup besar dan menghadap langsung ke balkon kamar Azmi. Rumah Azmi dan Nara memang berdekatan. Tetanggaan malah. Hanya di batasi oleh sebuah taman kecil milik keluarga Azmi.

Sekarang pukul 02:15. MNTZ terbangun untuk melakukan rutinitas malamnya. Setelah sholat tahajud, mereka langsung tidur. Tapi, berbeda dengan Nara. Nara masih terbangun dan kesulitan untuk tidur.

Nara yang dilanda kebosannan pun akhirnya keluar ke balkon kamar memakai selimut yang ada di pundaknya. Walaupun sudah malam dan kemungkinan sudah tidak ada ikhwat yang melihatnya, namun Nara masih memakai cadar dan khimarnya yang menjuntai ke bawah.

Nara duduk dan terdiam kagum melihat bintang bintang yang ada di langit sana.

'Masya Allah, sungguh cantik ciptaanMu itu. Andai saja aku bisa memilikinya satu saja' batin Nara.

'Hah memiliki bintang?! Dasar aneh aku ini' umpatnya dalam Hati.

Tiba tiba ada sebuah bintang kecil berwarna kuning yang mendarat di depannya.

"Hah! Bintang? Kok bisa??" Gumamnya.

"Ya bisa lah. Toh itu bintang palsu, aku ambil dari kamar Dek Rara" ucap seseorang dari seberang.

Nara langsung memalingkan wajahnya ke asal suara. Ternyata, Azmi ada dibalkon kamar seberangnya.

"Loh, Akhi kenapa belum tidur?" Tanya Nara.

"Ukhti sendiri kenapa belum tidur?" Tanya Azmi balik.

"Aku gak bisa tidur"

"Sama dong kita"

Nara hanya tersenyum tipis.

"Malem malem kenapa masih pake cadar?" Tanya Azmi.

"Karena Aku tau kecantikanku itu tidak seberapa dengan kecantikan bulan di atas sana. Makanya aku malu untuk membuka cadarku malam malam" jawab Nara bijak.

"Bisa aja kamu, udah sana masuk, ntar masuk angin. Di sini udaranya dingin loh" titah Azmi.

"Aku udah biasa. Udara di Bandung malah lebih dingin dari ini" jawab Nara sedikit songong.

"Cepet masuk" perintah Azmi.

"Gak" tolak Nara.

"Nurut coba apa ka---"

"Emang Akhi siapanya Aku sampe aku harus nurut gitu?" Potong Nara.

"Calon suami mu" jawab Azmi.

"Alah....gombal"

"Beneran. Liat aja nanti aku bakal dateng ke rumahmu untuk mengkhitbahmu" ucap Azmu sok romantis.

"Omong doang. Mondok aja belum kelar" ejek Nara.

"Ya makanya aku mau cepet cepet ngelarin mondokku biar bisa mengkhitbahmu"

"Kebanyakan janji"

"Beneran...."

"Gak percaya, mana buktinya?" Tanya Nara.

"Sebagai buktinya, ada di jari kamu. Kamu lagi pake cincin yang Dek Nara kasih kan?" Tanya Azmi.

"Kok dia tau sih" gumam Nara kecil.

"Aku emang nyuruh Dek Nara buat ngasih cincin itu ke calon istriku nanti" sambung Azmi.

AZMI Jatuh CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang