PART 20 - LANJUTAN RAPAT

4K 188 19
                                    


"Coba ajah kalo udah halal, udah aku...."

Setelah acara jalan jalan tersebut, tim Syubban kembali pulang ke ponpes Nurul Qadim tercinta. Azmi, Nara dan yang lainnya sudah pulang ke kamar mereka masing masing. Tapi tidak dengan MTZ dan 2A1I. Tau kan orangnya???

Sekarang mereka akan melanjutkan rapat mereka yang beberapa hari ini terlupakan. Mereka akan melanjutkan rapat tentang permasalahan Azmi dan Nara. Mereka dibuat bingung dengan sikap Azmi dan Nara yang sekarang berbeda.

"Aku bingung deh, masa mereka bisa berteman?" Ucap Ibad kebingungan.

"Berantem, kak" ralat Tasya.

"Iya sama aja" celetuk Ibad.

"Ya beda lah. Berantem itu...." ucapan Tasya terpotong oleh Mia.

"Kalian bisa gak sehari aja gak usah berantem" omel Mia.

"Iya, maaf" lirih Ibad dan Tasya.

"Kalian ngerasa ada yang aneh gak? Masa perubahannya itu ngedadak sih?" tanya Ahkam.

"Iya juga sih" pikir Aban.

"Haduh....pusing nih kepala" ucap Ibad pura pura pusing.

"Kalo pusing, pulang sana" ketus Tasya.

"Gak ah" tolak Ibad.

"Ya udah tidur aja" perintah Tasya.

Ibad merasa kesal karena lawakannya tersebut di anggap serius oleh Tasya. Akhirnya Ibad memilih diam tak bersuara.

"Udah lah gak usah di perpanjang" Ahkam menengahi.

"Kalo gak di perpanjang ntar mati kak" lagi lagi lawakan yang di bawakan oleh Ibad tersebut garing.

"Terserah kau"

"Jadi ini gimana?" Tanya Zura.

"Aku masih heran deh, kak. Masa berantemnya tiba tiba gini" ucap Aban kebingungan.

"Iya yah, perasaan dulu baik baik aja" keluh Zura.

"Udah lah jangan banyak tanya. Kita pikirin ajah gimana caranya biar bikin mereka baikan lagi kayak dulu" Ahkam berpikir. Begitupun yang lain.

Setelah hampir setengah jam berpikir. Pada saat itu, Ibad mengusulkan untuk intograsi Azmi dan Nara. Tapi, usulan tersebut langsung di tolak mentah mentah oleh semuanya karena Azmi dan Nara gak bakalan cerita apa masalahnya. Akhirnya mereka pun menyerah.

"Kak, aku nyerah deh. Pusing" keluh Ibad.

"Tau. Ini masalahnya lebih rumit di bandingkan rumus matematika" ucap Aban berputus asa.

"Kita gak boleh nyerah gitu aja, kak. Allah tidak suka dengan orang yang berputus asa sebelum mencoba" bijak Zura.

"Iya, maaf ukhti" Aban menundukan kepalanya malu.

"Kakak jangan minta maaf ke aku. Minta maaflah kepada Allah" ucap Zura merendah.

"Iya"

"Tau tuh Aban" ledek Ahkam.

"Giliran sama ukhti Zura ajah nurut" ucap Ibad yang membuat wajah Zura memerah karena malu. Begitupun dengan Aban, dia di buat salah tingkah.

"Udah ngebully kak Aban sama Zura nya?" Tanya Mia sinis karena dari tadi dikacangin.

"Cie....ada yang marah nih. Pengen dibully juga?" Goda Ibad.

"Eh, siapa juga yang mau dibully" Mia jadi salting.

AZMI Jatuh CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang