PART 39 - PACAR HALAL (khusus Aban & Zura)

4.1K 193 14
                                    

"Karena kamu bidadari syurgaku"

***

"MIA KAMU HAMIL!!"

"Hehehe...." Mia cengengesan.

"Kok gak bilang bilang!" Ucap Zura, Tasya dan Nara ngegas.

"Kalian gak nanya" ucap Mia tak berdosa.

Mereka ngumpul ngumpul kurang lebih 2 jam. Kini mereka pamit untuk pulang ke rumah masing masing. Kini Zura sedang ada dirumahnya. Pukul 11:00. Zura masih terdiam di rumahnya. Bosan.

"Aduh bosen banget nih. Coba aja Mas Aban gak sibuk. Ini kah akhir pekan masa sibuk sendiri sih" omel Zura.

"Telphone lah"

Akhirnya Zura menelphone suami tercintanya. Zura akan protes pada suaminya. Karena hari minggu biasanya dia akan ada dirumah. Tapi sekarang dia malah sibuk dengan urusan kantornya.

"Assalamualikum, Mas dimana?" Tanya Zura.

"Waalaikumsalam, aku masih dikantor, sayang"

"Mas kok lama banget sih. Ini kan hari minggu"

"Iya, aku juga tau ini hari minggu. Siapa juga yang ngomong hari selasa"

"Mas aku serius,"

"Iya aku juga serius, aku kan ada urusan bentar. Nanti juga aku pulang"

"Janji"

"Iya, aku janji. Kalo udah selesai aku pasti pulang"

"Aku tunggu"

Zura mematikan handphonenya dan berjalan menuju ruang tengah untuk menunggu suaminya.

10 menit berlalu, suara mobil terdengar dari halaman rumahnya. Mobil itu terparkir anggun di halaman rumah Zura. Zura berjalan menuju pintu untuk mengambut suaminya.

"Assalamualaikum" salam Aban.

"Waalaikumsalam, Mas" Zura mencium punggung tangan suaminya.

"Kenapa sih nyuruh aku pulang cepet cepet?" Tanya Aban.

"Sini masuk dulu" Zura menarik tangan Aban. Mereka duduk di sofa ruang keluarga dengan posisi berdampingan.

"Kenapa sayang?" ucap Aban lembut. Aban mengacak ngacak khimar Zura.

Wanita bercadar itu mengambil tangan suaminya dari atas kepalanya dan menggenggamnya. Kemudian mengelus elus punggung tangannya.

"Kok perasaan aku gak enak yah" Aban mengamati gerak gerik Zura. Ia sudah hafal dengan tingkah Zura jika seperti ini.

"Mas gak ada kerjaan lagi kan?" Tanya Zura dengan tatapan berharap.

"Gak ada. Mau kemana emang?" Tanya Aban to the point.

"Jalan jalan yuk. Jarang loh kita jalan bareng" ucap Zura memberitahu tujuan aslinya.

"Kemana?" Tanya Aban.

"Kemana aja, yang penting kita jalan. Bosen tau di rumah terus" Zura memanyunkan bibirnya kesal.

Aban yang melihat tingkah istrinya yang kekanak kanakan pun tersenyum. Ia benar benar tidak percaya dibuatnya. Kadang kadang istrinya itu adalah orang yang paling tegas di antara sahabat sahabatnya dan paling manja juga menurutnya. Aban menyubit pipi istrinya itu gemas. Zura melirih.

"Sakit ih" lirih Zura mengelus pipinya yang baru saja dicubit.

"Ya udah sana kamu siap siap" Aban mengecup kening Zura sekejap.

AZMI Jatuh CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang