PART 27 - KEJUTAN

3.8K 197 16
                                    

Seusai maghrib, kondisi Nara semakin memburuk. Badannya kembali drop. Dan Kepalanya pusing. Nara sedang berbaring di kamar Dek Rara. Karena sebelumnya mereka sholat maghrib berjamaah di rumah Azmi. Seorang Ikhwat masuk ke kamar Nara. Nara yang mendengar suara decitan pintu akhirnya membuka matanya. Sebenarnya dari tadi Nara itu tidak tidur, hanya menutup matanya.

"Assalamualaikum. Loh, ukhti kok gak tidur?" Tanya Ikhwat tadi yang terdengar sangat khawatir.

"Waalaikumsalam. Nggak. Nara gak bisa tidur" jawab Nara lemas. Namun, sekarang suaranya sudah membaik berkat obat yang Ummi Laila berikan.

"Ukhti, istirahat yah. Jangan capek capek" nasihat Ikhwat tadi.

"Iya, Khi"

"Kalo gitu, Aku pamit dulu yah. Inget jangan capek capek" ucap Ikhwat itu dengan nada mengancam.

"Iyaa...."

"Selamat malam, calonnya Azmi" ucap Ikhwat itu dengan kePDan tingkat dewanya. Dan ternyata Ikhwat itu adalah Azmi.

"Iya, malam juga" jawab Nara malas.

"Calonnya gak dibales?" Goda Azmi yang membuat Nara semakin malas meladeninya. Karena sekarang Azmu sudah mirip dengan Ibad. Menjengkelkan.

"Gak"

"Ya udah" Azmi keluar dengan pura pura marah. Namun, langkahnya terhenti saat Nara memanggilnya.

"Khi" panggil Nara.

"Iya, kenapa?" Jawab Azmi pura pura cuek. Padahal dalam hatinya 'ukhti Nara mau ngomong apa yah. Jangan jangan mau ngebales calonnya lagi' GR Azmi dalam hati.

"Awas di depan ada tembok" Nara memperingati Azmi. Namun, Azmi kesal karena yang Nara ucapkan tak sesuai dengan pikirannya. Azmi melanjutkan langkahnya. Dan....

Dugg....

Kepala Azmi membentur tembok yang ada di depannya. Azmi mengelus ngelus keningnya dan langsung keluar kamar sambil ngedumel.

"Dasar tembok gak tau sopan santun. Udah tau Aku mau lewat. Eh malah diem aja. Minggir dikit kek" cibir Azmi ketika di luar kamar.

Nara yang melihat tingkah Azmi yang kekanak kanakan hanya bisa tertawa kecil. Apalagi pada saat Azmu ngedumel, Nara menutup mulutnya agar tawanya tak terdengar oleh Azmi.

Selang beberapa detik, Ummi Laila dan Dek Rara masuk ke kamar untuk melihat kondisi Nara.

"Gimana? Udah baikan, Neng?" Tanya Ummi Laila lembut.

"Alhamdulillah, udah, Ummi" jawab Nara tersenyum.

"Ummi, Nara mau liat tim syubban perfome yah" sambung Nara memohon.

"Ndak boleh" tegas Ummi Laila namun masih terdengar lembut.

"Plisssss...." Nara memberikan puppy eyesnya.

"Kamu masih sakit, sayang" Ummi Laila membelai kepala Nara yang tertutup oleh Khimar.

"Nara baik baik aja kok, lagian Dek Rara juga mau liat Mas Azminya perfome. Iya kan Dek?" Nara menatap Dek Rara dengan tatapan seolah mengajak Dek Rara untuk berkompromi.

"Iya, Ummi. Rara juga mau liat" itulah keinginan Rara. Rara memang ingin melihat Masnya itu perfome. Tapi, karena tak tega dengan keadaan Mbaknya jadi Dek Rara mengurungkan niatnya

"Ya sudah. Kalian siap siap. Tapi, Ummi harus ikut loh"

"Siap Ummi"

Dek Rara langsung mengganti bajunya begitupun dengan Nara. Untung Nara sempat membawa baju sebelum ke rumah Azmi. Karena Nara memang sudah berniat untuk neginap di rumah Azmi.

AZMI Jatuh CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang