Terdiam sepi

226 15 0
                                    

"Siang itu damar yang telah menyelesaikan pekerjaan nya,iya duduk di kursinya ,menghela nafas panjang,Dan melepaskan dasinya kemudian meletakkan nya dimeja"

Ia membuka jas kerjanya dan mengambil handphone disaku nya,ia membuka handphone,alangkah terkejutnya ,banyak panggilan masuk dari Rania serata satu pesan yang tak sempat ia baca.

Kemudian ia berusaha menghubungi Rania,"Rania ayo angkat ,kamu dimana Rania "gumam damar dalam hati.
Damar kebingungan lantaran Rania sangat susah dihubungi,ia terlihat gelisah ,bimbang dan rasa takut kehilangan menjalar dihatinya.

"Sementara Rania telah menuju perjalanan pulang ke kampung halamannya beserta bus dan rombongan yang lain"

Pesan_Rania
_______________
Maaf kan aku mar,mungkin setelah kamu membaca pesan ini,aku sudah pergi meninggalkan Jakarta.
Terimakasih atas semua bentuk bantuan kamu untuk aku,semoga tuhan membalas semua kebaikan kamu

Wassalam
____________
Pesan of

"Setelah ia membaca pesan dari Rania ,damar segera bergegas menuju rumah sakit tempat Rania bekerja,fikirnya. Rania masih ada disana"


Setelah sampai rumah sakit,ia bergegas mengecek ruangan demi ruangan untuk memastikan ada atau tidak ada Rania,ia merasa sedih karena telah gagal menahan Rania agar tidak pergi dari Jakarta.

"Kamu pergi kemana Rania,kenapa kamu pergi tanpa berpamitan terlebih dahulu"gumam damar .

Ia dengan perasaan sedihnya,mengingat kan pada kesakitan nya saat ditinggalkan Nana,namun kali ini lebih sakit dari itu,karena ditinggalkan tanpa sebuah kepastian,yang masih bergelayut di dalam hatinya.

Kemudian damar sadar,akan hal itu iya langsung bergegas menuju rumah Henry,dia pikir Rania masih ada dirumah itu,namun lagi lagi disana  Rania sudah tidak ada,bahkan Henry sudah mengusir Rania.

Damar kembali pulang dengan segala kelesuan menguasai dirinya.

Ditengah perjalanan pulang,damar melihat sosok sahabatnya yang tak lain ialah Fachry,sekaligus bos dari Rania.

"Fahry ...teriak damar
Sambil menepikan mobilnya,Fahry terduduk di caffe sedang menikmati minuman,terkejut melihat damar turun dari mobilnya sambil berteriak ,memanggilnya.

 "Damar,kenapa dia terlihat seperti tergesa gesa"gumam Fahry ,yang kebingungan melihat damar.

"Kemana Rania pergi..."ucap damar.

"Ada apa dengan suster Rania"ucap Fahry sedikit bingung lantaran ia tidak tau hubungan antara damar dan Rania.

"Apa kamu tau kemana pergi nya Rania"ucap damar kembali bertanya.

"Aku tidak tau kemana perginya Rania,memangnya ada apa kamu dengan suster Rania apa dia membuat masalah"ucap Fahry yang masih terlihat heran.

"Kemudian damar menunjukan handphone nya yang berisi pesan Dari Rania,terbesit oleh Fahry,perihal pemecatan Rania oleh dirinya"

"Tunggu mar ,jelasin dulu duduk persoalannya ,baru kamu bertanya"ucap Fahry.

"Rania pergi terusir dari rumahnya pasca perceraian dengan suaminya"ucap damar lirih.

"Apa ... maksud kamu Rania sudah menikah,oh sial maafkan aku mar,aku tidak tau hal itu,mungkin saja Rania sekarang sudah pulang kampung"ucap Fahry dan disambut oleh kebingungan damar.

"Apa ....maksud kamu apa Fahry,bukan nya dia bekerja dirumah sakit kamu"ucap damar terkejut.

"Dia sudah aku pecat mar ,karena membolos beberapa hari dan pekerjaan nya terbengkalai"ucap Fahry.

"Bugghhhh ....satu bogem mentah damar lepaskan ke wajah Fahry,kemudian damar memegang kerah kemeja Fahry.

"Kamu tidak punya hati,aku tidak habis fikir orang berpendidikan tinggi seperti kamu,tidak punya belas kasih"ucap damar yang marah terhadap Fahry ,namun Fahry hanya terdiam merasa bersalah kepada Rania.

"Maaf kan aku mar,aku juga enggak tau kalau masalah yang Rania hadapi sebesar ini,aku hanya menjalankan kewajiban aku sebagai pemimpin perusahaan,sungguh maafkan aku"ucap Fahry merasa bersalah.

   "Kamu minta maaf seharusnya bukan ke aku fah,tapi ke Rania... Yang telah banyak membantu kamu,dalam urusan penangan pasien"umpat damar yang emosi.

"Sudah mar sudah,ayo kita berbicara dengan kepala dingin jangan pakai emosi seperti ini"ucap Fahry mengajak damar dan darah keluar dari hidung Fahry terkena bogem dari damar.

"Setelah damar mendengarkan penjelasan Fahry,akhirnya ia mengerti akan posisi Fahry ia tidak bisa juga terus menerus menyalahkan sahabatnya itu.

Damar menatap nanar ke arah jalan raya dengan pandangan kosong.
Ia hanya terdiam,merasakan kesakitan nya seolah menelan pil pahit kembali setelah kehilangan Cintanya dari Nana,lalu sekarang saat cinta mulai tumbuh Rania juga pergi jauh dari pandangan.


"Apa kamu tau kemana Rania pergi,sekarang"ucap damar bertanya pada Fahry"

"Aku tidak tau,tapi yang jelas kalau ia sudah tidak di Jakarta berarti dia pulang ke kampung halamannya "ucap Fahry.

"Kamu tau kampung halamannya dimana?...tanya damar kepada Fahry.

"Maafkan aku mar ,aku juga tidak tau"ucap Fahry yang merasa bersalah terhadap sahabat nya.

"Yasudah lah kalau begitu nggak ada gunanya juga aku bertanya kepada kamu"ucap damar beranjak dari tempat nya terduduk,ia pergi meninggalkan Fahry.

"Fahry yang sadar akan kesalahannya,ia sangat mengerti damar ia memberikan waktu kepada damar untuk sendiri,agar emosi damar mereda,dan tidak marah lagi kepadanya"

"Fahry menatap kepergian damar,ia berdiri melihat damar yang semakin jauh berjalan pergi meninggalkannya"

"Kemudian damar menaiki mobilnya,ditengah perjalanan terbesit dalam benaknya untuk pergi ke stasiun kereta,namun se sampainya disana,ia tidak melihat Rania meski mencari dari satu gerbong,ke gerbong lainnya"

"Damar terduduk di kursi stasiun ia menyeka air yang jatuh dari matanya,ia sadar bahwa ia kini telah jatuh cinta ,pada Rania.

Damar menatap langit,ia mengusap wajahnya ,bahwa kini dunia nya telah berkahir,kini hanya ada dia yang terdiam sepi di sudut stasiun.

                              
                             ***
    Sementara wita mengkhawatirkan keberadaan putra semata wayangnya,yang belum pulang beberapa hari terakhir.

Drt....drt....drt...."calling mam"....

Damar mengambil handphone nya,ia kira Rania yang mengabarinya tapi ternyata,ialah wita eks orang tuanya damar sendiri.

Setelah damar mengangkat telpon dari ibunya ,ia berdiri dengan tangan dimasukan  ke saku celananya,ia menatap nanar ke langit yang bertabur bintang malam itu,sesekali ia menghela nafas nya....

To be continued....

Jangan lupa vote
Happy reading ya....

My Second & Last Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang