Saling tersakiti

258 15 0
                                    

Setelah damar pergi dari swalayan ,ia menuju ke sebuah Danau , tempat yang ia sering kunjungi bersama Nana saat masih bersama.

Sementara Rania masih melanjutkan ,mengambil belanjaan nya di swalayan.
Dan akhirnya Rania pun pulang setelah selesai.

Damar menepikan mobil nya di suatu tempat yaitu danau,yang sering ia kunjungi bersama Nana .

Ia menghela nafas panjang,dan mengeluarkan nya lagi.
Ia membayangkan ,saat indah bersama mantan kekasih nya itu.

Ilalang yang bergoyang tertiup angin,beserta bunga bunga berterbangan menyeruak ke udara.

Suasana yang semakin mengingatkan damar akan kenangan indah.

Namun kini hanya menjadi kenangan saja. "Arghhhhhhhhhhh ....
Damar berteriak melepaskan kekesalan sekaligus kesedihan yang mendalam.

"Kenapa tuhan ,kau seolah mencabut seluruh kebahagiaan ku,Apa aku tidak layak bahagia tuhan.
Tak terasa air mata,meluncur bebas dari mata indah nya dan membasahi wajah tampan nya.

"Jika ada cinta yang tulus untukku,tolong sisakan satu saja perempuan yang baik untukku tuhan" gumam Damar dalam hati.

                             ***
Sementara Rania pun ternyata berada tepat disebelah damar,sambil memandangi danau itu...

Rania menerawang jauh ke tengah danau,mebayangkan  betapa bahagia nya ia dahulu,saat Henry belum bertemu dengan Nana sahabat Rania sendiri.

"Cabut saja nyawaku tuhan,jika harus sesakit ini kenyataan yang kau berikan,cobaan macam apa ini Tuhan"Rania berteriak ditepi danau hanya terhalang oleh pohon dengan damar.

Damar pun tersadarkan oleh sosok perempuan ,yang berteriak di balik pohon,dan sedang menangis.

Damar berjalan mendekati pohon,untuk melihat siapa yang tengah menangis di balik pohon tersebut.

Betapa kagetnya damar ,ketika melihat perempuan yang sedang menangis tersedu sedu itu .

Lantaran perempuan itu,ialah Rania.

Rania ..."ucap Damar"

Seketika Rania menoleh ,Ranai segera bergegas pergi,lantaran malu karena terlihat menangis oleh damar yang baginya orang asing di kehidupannya.

"Rania kamu kenapa menangis,Rania hey ...tunggu Rania...

Sementara Rania lari,Damar berusaha mengejarnya.

Rania langsung memasuki mobilnya sambil menangis, sementara Damar mengikutinya namun tak bisa mengejarnya.

Hujan pun turun cukup deras,Damar yang terjebak macet saat itu,memandangi spion nya.

Ia menatap ke depan,ia melihat seorang perempuan yang berdiri di pinggir jembatan,Ditengah hujan yang deras.

"Tunggu sedang apa wanita itu "gumam damar.

"Rania itu Rania kan...!"ucap Damar berbicara kepada dirinya sendiri.

Kemudian ia bergegas turun,dengan memakai payung untuk memayungi Rania.

Rania menatap ke bawah jembatan dengan tatapan,kosong ia putus asa.
Ia memutuskan ingin mengakhiri hidupnya.

Sementara Damar yang terlonjak, kaget melihat Rania dengan nanar ,ia berlari sambil berteriak-teriak.

"Rania..... Rania....Rania"

Nahas sama sekali tak didengar oleh Rania.
Rania memejamkan matanya dan merentangkan tangan nya,pertanda akan segera melompat.

Damar pun semakin cepat bergerak,Dalam larinya  lantaran kaget melihat Rania akan meloncat ke bawah jembatan.

Detik detik rania akan  terjatuh "gep.... Geppp....Damar berhasil menangkap Rania,memeluk Rania dari belakang.

"Kamu bodoh Rania ,kenapa kamu ada apa dengan kamu Rania..."ucap  'Damar.

"Lepaskan aku...lepaskan aku pak Damar lepaskan aku..."ucap Rania lirih.

Hujan semakin deras ,malam pun kian larut.

"Tatap aku Rania...Tatap aku... Ada apa sebenarnya ,sampai kamu melakukan hal sebodoh ini"ucap Damar menyadarkan Rania.

Sementara Rania hanya menangis,tak menjawab sepatah katapun.

Rania yang terduduk lemas,dibantu berdiri oleh damar ke arah mobil.

Damar membuka kan pintu mobilnya.

Setelah Rania terlihat sedikit tenang ,Damar kembali menanyai nya.

"Kamu kenapa Rania,...?Apa kamu fikir dengan kamu melompat ke bawah jembatan itu akan menyelesaikan ,masalah kamu.enggak Rania"ucap Damar yang emosi melihat Rania yang hendak mencoba bunuh diri...

Aku juga punya masalah namun tidak begini untuk menyelesaikan nya,.

Rania tertidur di dalam mobil, sementara Damar melanjutkan perjalanan nya,hingga pada akhirnya,terjebak macet kembali.

Damar menoleh ke arah Rania yang kedinginan,Damar membuka kemeja nya untuk menyelimuti Rania.
Sementara ia hanya menggunakan kaos .

"Kasihan sekali kamu Rania,laki laki macam apa yang telah membuat kamu patah hati seperti ini" gumam Damar.

Kemudian damar menepikan mobilnya , lantaran jalanan masih macet,Damar pun ikut tertidur di dalam mobil.

Saat damar tertidur,Rania bangun dan menoleh ke arah damar.

"Pak damar...pak ...pak...ya ampun badan pak damar panas sekali pak"

Sesekali damar mengigau.

Rania turun dari mobil ,meminta bantuan warga sekitar agar ,menolongnya.

Tolong... Tolong....

Kenapa mbak"ucap seorang warga yang menghampiri.

Ibu tolong saya ,Ada yang sakit di dalam mobil.

Kalau saya boleh sarankan ,lebih baik mbak menginap saja dirumah saya"ucap warga.

Rania pun berfikir, sebelum kembali memutuskan.

Apa tidak merepotkan ibu,"ucap Rania.

Tentu saja tidak.

Ayo saya bantu angkat si mas nya.

Setelah sampai ke rumah seorang warga.

Ya ampun,Pak damar kok panas nya belum turun juga sih."gumam Rania yang khawatir.

Rania mengompres Damar,.

Ya ampun mbak ,kelihatan nya mbak sayang banget sama suaminya ya"ucap seorang warga yang membantunya .
Rania hanya tersenyum.

Kalau butuh apa apa, bilang saya aja ya mbak...

Ia Bu makasih atas bantuannya.

Kemudian Rania pun tertidur di sebelah Damar,ia tidur di dada bidang damar,sambil terduduk di pinggir king bed,tempat damar di baringkan.

My Second & Last Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang