.
.
.Keadaan kelas itu terasa sangat mencekam, bagai berada di kuburan saat tengah malam dan dipenuhi suara teriakkan hantu tak kasat mata. Sungguh tak ada satupun manusia di kelas itu yang berani bicara satu patah kata saja, yang mereka lihat dan dengar hanya seorang pemuda tinggi yang tengah marah-marah sambil berteriak di depan.
Semua yang melihat dan mendengarnya diam membisu, seluruh tubuh mendadak bergetar tanpa alasan dan pergerakkan mata berubah kaku saat mata pemuda tinggi di hadapan mereka tak sengaja beradu pandang.
Menyeramkan sekali.
Sebagian orang disana ada yang menggigit bibir bawah, berusaha menahan rasa takut dan rasa takut yang semakin memuncak.
Pemuda tinggi bernama lengkap Park Jisung itu terus berteriak marah dengan pandangan mata tajamnya.
Ah, Park Jisung si pemuda tinggi dan tampan— Leader Basket Dream School yang terkenal di Seoul. Dia dikenal semua orang karena ketegasan dan kebijaksanaannya dalam memimpin, mungkin itu juga alasan mengapa banyak sekali wanita yang mengejarnya.
Jisung terus berkata dengan nada tegas dan tajam, membuat semua yang mendengarnya pasti akan bergidik ngeri.
Bahkan jika hanya mendengar suara beratnya saja. Entah terdengar seperti sambaran petir atau— harimau yang hendak menerkam barangkali?
Yang jelas, Jisung itu sangat mengerikan di mata mereka. Bukan mengerikan wajahnya, hanya saja— sifat bak Raja di sekolah itu yang membuat mereka takut.
" SUDAH KUBILANG! BERLATIH SECARA RUTIN! SEBENARNYA KUPING KALIAN DIMANA, HAH?! "
Semua yang ada di kelas itu semakin ketakutan, mereka hanya diam sambil mendengarkan Ketua mereka memberi pelajaran berupa kata-kata yang tajam seperti tadi.
Dua orang pemuda yang lebih tua dan– sejujurnya sangat tampan, duduk santai sambil melamun panjang mendengarkan ucapan Jisung di belakangnya.
Bahkan mereka berdua saja diam membisu bagai patung tak bernyawa di belakang Ketua Basket itu.
" JIKA KALIAN SUDAH TIDAK TAHAN DAN INGIN KELUAR, SILAHKAN! AKU TIDAK PERNAH MEMAKSA! "
Jisung semakin meninggikan suaranya, menatap lebih tajam dengan dahi berkerut seram pada semua anggota Team Basketnya.
Pasalnya, Jisung marah karena seluruh anggota basketnya jarang sekali latihan dan berakhir tidak memenangkan kejuaraan di Gangnam kemarin.
Semuanya hanya menunduk, mulai merenungkan bahwa memang mereka yang salah dan gagal membawa nama baik sekolah.
Padahal Jisung dan teman-teman yang satu Team Basket dengannya sudah berusaha sangat keras.
Hahhh...
Suara helaan napas panjang itu membuat semua orang yang mendengarnya semakin menunduk malu.
Jisung berkacak pinggang, berpikir sesuatu sambil menahan dan mengontrol emosinya yang sudah menggebu-gebu.
" Aku tidak mau mendengar alasan kalian lagi! Denganku itu mudah, jika sudah tidak kuat maka keluar dari Team. Jika kalian masih ingin disini, maka terus berlatih dan berjuang untuk sekolah kita! "
Nada suara Jisung yang tadinya membentak, kini sedikit melembut. Yah- itu karena dia berusaha mengontrol emosinya saat ini.
Jisung merengut, memperhatikan satu-persatu anggota Team basketnya yang menunduk takut. Seperti patung tak bernyawa, tapi mereka bernapas dan hidup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Basketball Leader [CHENJI\JICHEN]
Fanfiction[TELAH DIBUKUKAN!] ✓ Completed! {End: 07.14.20} '' Mana yang akan lebih kau pilih? Cita-cita atau cinta? '' Park Jisung yang tegas dan dingin bisa jatuh cinta pada teman sebangkunya sendiri; Zhong Chenle, bahkan ketika semua orang tahu dia sulit unt...