▪️Your Lips

27.3K 3.4K 3K
                                    

Jisung dan Chenle masih duduk di kursi penonton dengan punggung yang bersandar pada sandaran kursinya, melihat lapangan basket yang luas dan terlihat sangat menawan dari jauh.

Dalam hati Chenle masih bertanya-tanya, sebenarnya Jisung akan membawanya kemana? Namun sepertinya Jisung sengaja membuatnya penasaran, dia tidak merespon dan hanya tersenyum seperti orang bodoh.

Waktu menunjukkan pukul 18:05, langit sudah mulai gelap.

Jisung mengambil napas dengan dalam, menghirup udara petang ini yang membuatnya begitu tenang.

Melihat Mark dan Renjun yang masih bermain basket berdua di lapangan, tidak peduli keringat atau haus– mereka akan tetap berlatih demi sekolah.

" Kenapa kau tidak ikut latihan seperti Mark dan Renjun sunbae? "

Jisung menggeleng kecil, melirik Chenle dengan ekor matanya. " Karena kau ada disini. "

Chenle terdiam selama beberapa detik setelah mendengar jawaban itu, merasa bahwa dirinya telah mengganggu Jisung.

Jisung terkekeh kecil, entah kenapa wajah polos Chenle terasa begitu menggelitik perutnya. 

" Apa aku mengganggumu? "

Chenle dengan ragu bertanya, tapi ia juga tidak akan kesini jika Jisung tidak menyuruhnya lewat Mark.

Jisung menyembunyikan senyumnya, mengganti raut wajahnya menjadi seserius mungkin. Meski dalam hati ia ingin sekali tertawa melihat wajah polos itu.

" Tidak " jawabnya singkat.

Chenle mengerucutkan bibirnya, sudah cukup ia mendapat jawaban singkat yang langsung membuatnya tutup mulut itu.

Hal yang lebih membuatnya penasaran bukan alasan kenapa Jisung tidak latihan lagi, melainkan kemana Jisung akan membawanya setelah ini?

Chenle sungguh penasaran.

Tapi Jisung masih duduk disini–disebelahnya– meski dia sudah berkata bahwa dia akan membawa Chenle ke suatu tempat.

Chenle mengerjap beberapa kali setelah ia ingat bahwa besok adalah hari minggu.

" Tapi besok hari minggu "

Jisung mengangguk tahu dan melirik Chenle yang masih dihiasi raut wajah bimbang.

" Aku masih harus tetap latihan sampai hari pertandingan tiba "

Chenle membulatkan mulutnya, ia baru tahu bahwa berlatih basket dan memberikan seluruh waktu untuk semua itu ternyata tidak mudah.

Pantas saja Jisung jarang sekali masuk kelas.

" Kau bisa datang kesini untuk melihatku latihan terakhir besok "

Jisung meletakkan kedua sikutnya diatas paha, masih memperhatikan Chenle yang terlihat sedang berpikir.

Chenle mengangguk setelah beberapa detik menimang. Sesuatu yang membuatnya lebih bahagia saat Jisung berbicara lembut padanya seperti ini.

Meski nada suara dan wajahnya sedikit menyeramkan, tetapi Jisung adalah orang yang selalu berhasil membuat hati Chenle menghangat.

" Baiklah, aku akan kesini besok "

Chenle tersenyum lebar hingga mata indahnya menghilang, karena sejujurnya ia juga sangat ingin melihat Jisung berlatih basket bersama para seniornya yang lain.

Jisung mengangguk kecil, kini ia bersandar pada kursi penonton dengan kedua tangan yang terlipat di depan dada. 

Mark, Renjun, Jeno, dan Hendery masih bermain basket di tengah lapangan. Tadi Jisung sudah menyuruh mereka untuk berhenti dan melanjutkannya besok, tetapi mereka dengan kompak menolak.

Basketball Leader [CHENJI\JICHEN] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang