Renjun bersandar pada dinding yang dingin dengan ruangan remang-remang di sekitarnya. Satu kakinya ia tekuk dan tangan yang ada diatasnya. Ia menunduk, memikirkan sesuatu yang benar-benar membuatnya tersiksa belakangan ini.
Di lantai terdapat robekkan foto seseorang yang sudah tak berbentuk.
Renjun meneteskan air matanya.
Ia menangis.
Karena sekeras apapun orang-orang berkata bahwa lelaki sejati tak mungkin menangis, namun jika lelaki itu sudah tak bisa menahan rasa sakitnya– maka dia akan menangis.
Renjun memiliki kelemahan juga.
Ia membiarkan puluhan liquid bening jatuh dari matanya, membasahi lantai dan menetes tanpa henti.
Renjun perlahan mengangkat kepalanya, tangan kanannya mulai meraih beberapa potongan foto yang ia robek tadi.
Memperhatikan foto seorang Zhong Chenle yang tengah tersenyum manis, namun sayangnya– foto itu sudah tak berbentuk lagi. Renjun merobeknya.
Renjun terus menatap foto itu dengan tatapan kosong beberapa saat, sebelum air matanya kembali jatuh satu-persatu.
" Kenapa kau bisa tersenyum cerah seperti ini, sementara aku tersiksa batin karenamu...? "
Renjun tanpa sadar bergumam pada dirinya sendiri, memikirkan bahwa apa yang telah ia lakukan selama ini untuk mendapatkan hati Chenle sama sekali tidak pernah ada gunanya. Percuma.
Tapi Renjun tidak ingin berhenti, ia ingin mewujudkan impian barunya; memiliki Chenle.
Karena pada saat pertama kali Renjun melihat pemuda manis itu, ia berdebar-debar.
Setiap kali Renjun melihat senyum Chenle dari kejauhan, ia selalu membayangkan bahwa senyuman manis itu hanya untuknya.
Dan setiap kali ia mendengar suara indah Chenle– ia seolah menemukan ketenangan hidup yang membuatnya nyaman.
Pertama kali saat Renjun menyentuh tangan pemuda manis itu hanya karena dia kedinginan di tangga sekolah, Renjun merasa itu seperti bukan dirinya. Ia terpesona.
Bahkan ketika Chenle datang ke kehidupannya dan mengganggu pemikirannya, Renjun yakin Chenle tak pernah menyadari bahwa selama ini ia selalu memperhatikannya dari jauh.
Melihat senyum manisnya dari kejauhan tanpa mau mendekat atau menghampiri.
Namun Renjun juga sadar, ia memang tidak pantas mendapat lebih. Sementara ia sendiri tahu bahwa Chenle adalah– kekasih resmi Jisung, sahabat dekatnya.
Renjun tak bisa lebih dekat dengannya, ia hanya selalu menahan hasrat ini setiap saat.
Cinta pada pandangan pertama yang membuatnya nyaris gila.
Sebenarnya apa yang dimiliki Zhong Chenle hingga bisa membuatnya terpikat begitu dalam seperti ini?
" Tidak bisakah kau berbalik dan menyadari bahwa... Aku yang mencintaimu....? "
Lagi.
Renjun hanya bisa bicara sendiri.
Bahkan ia sudah mencoba untuk lebih dekat dengan Chenle, mencari celah ditengah-tengah Jisung yang sedang tidak berada di sisinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Basketball Leader [CHENJI\JICHEN]
Fanfiction[TELAH DIBUKUKAN!] ✓ Completed! {End: 07.14.20} '' Mana yang akan lebih kau pilih? Cita-cita atau cinta? '' Park Jisung yang tegas dan dingin bisa jatuh cinta pada teman sebangkunya sendiri; Zhong Chenle, bahkan ketika semua orang tahu dia sulit unt...