Semua yang ada di kelas Jeno masih terdiam dan tidak percaya dengan apa yang dilakukan Chenle. Bahkan Mark yang berusaha menenangkan Jisung malah mendapatkan dorongan dari Jisung sampai dia terjatuh.
Chenle yang tiba-tiba saja datang dan dengan singkat langsung bisa membuat Jisung tenang seketika.
Semua orang bahkan bisa melihat air mata Jisung turun saat ia memejamkan matanya.
Sementara pemuda bermarga Zhong itu masih memeluknya erat sambil terisak.
Jisung tidak tahu mengapa ia bisa bertingkah seperti orang gila dan hanya memperdulikan perasaannya saja, ia sadar bahwa Jeno adalah sahabatnya. Tapi ia terlalu larut dalam perasaan kecewa dan marah pada Jeno karena berani mencium Jaemin. Meski sebenarnya mereka tidak sadar bahwa Jisung melihatnya sendiri.
Jaemin berlari kearah Jeno dan langsung meraih tubuh lemas itu karena beberapa kali mendapat pukulan.
" Berhentilah, Jeno...! "
Jaemin ikut menangis di pelukkan Jeno yang dengan sigap langsung mengangguk untuk membuat Jaemin tenang dan balas memeluknya.
Semua yang melihatnya menahan napas sambil menggigit bibir.
Mark yang masih terduduk di lantai karena merasa sakit disekujur tubuhnya akibat didorong cukup keras oleh Jisung, namun Haechan masih berada di sisinya untuk membuatnya baik-baik saja.
Tiba-tiba Kepala Sekolah datang dengan beberapa siswi di belakangnya, beliau menatap datar pada Jisung dan Jeno yang masih dipeluk erat oleh Chenle dan- Jaemin.
Bahkan Chenle tidak akan melepaskan pelukkan ini sampai Jisung sepenuhnya tenang dan berhenti melukai Jeno, sahabatnya.
" Datang ke ruanganku setelah ini "
Kepala Sekolah beranjak pergi lagi setelah mengatakan itu, seolah terlalu biasa menangani Jisung yang memang sering keluar-masuk ruang Kepala Sekolah. Dia sudah tidak mempan di peringati oleh siapapun.
Mark berdiri, membuat Haechan kaget dan dengan sigap menahan lengannya.
" Sebentar "
Haechan melepaskan lengannya setelah mendengar ucapan lembut Mark.
Haechan mengangguk.
Mark berjalan menghampiri Jisung, memperhatikan Chenle yang bergetar takut di pelukkan Jisung dengan tangis tanpa suaranya.
Hati Jisung tersentuh karena ini.
Apa yang sudah ia lakukan? Kenapa ia begitu tega melukai sahabatnya sendiri?
" Chenle... "
Chenle perlahan melepaskan pelukkannya dari Jisung setelah mendengar panggilan lembut Mark di belakangnya.
Ia berbalik, menampilkan wajah kusutnya karena menangis di pelukkan Jisung.
" Bawa Jisung ke UKS, aku akan menangani Jeno disini. "
Chenle mengangguk.
Ia menatap lekat kedua mata Jisung yang juga sedang melihat kearahnya dengan alis bertaut sedih.
" Jisung... "
Chenle meraih tangan kanan Jisung, menggenggamnya erat dan kemudian mengajaknya berjalan ke UKS. Keluar dari kelas yang masih ricuh dengan suara para siswi yang membicarakannya.
Bagaimana bisa Chenle begitu mudah menenangkan Jisung?
Bagaimana bisa Chenle membuat Jisung menangis hanya karena pelukkan eratnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Basketball Leader [CHENJI\JICHEN]
Fiksi Penggemar[TELAH DIBUKUKAN!] ✓ Completed! {End: 07.14.20} '' Mana yang akan lebih kau pilih? Cita-cita atau cinta? '' Park Jisung yang tegas dan dingin bisa jatuh cinta pada teman sebangkunya sendiri; Zhong Chenle, bahkan ketika semua orang tahu dia sulit unt...