▪️Hard For Me

9.1K 1.5K 1.4K
                                    

“ Jauh di dalam lubuk hatiku, rasa rindu ini tidak bisa dengan mudahnya tersampaikan padamu yang sudah jauh dan terluka karena aku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 Jauh di dalam lubuk hatiku, rasa rindu ini tidak bisa dengan mudahnya tersampaikan padamu yang sudah jauh dan terluka karena aku. ” — Park Jisung 

.
.
.
For Can Update; 900+ 👁️‍🗨️ & 200+ ⭐️
.
.
.


[ 2 BULAN KEMUDIAN... ]

Hampir tak bisa melupakan, apalagi merelakan. Semua itu Chenle hadapi dengan penuh rasa sakit, tangis, dan air mata, terkadang selalu ingat hingga sulit untuk melupakan. 

Waktu dua bulan memang cukup lama bagi seseorang untuk mencoba melupakan sosok yang sangat berharga dalam hidupnya. Tapi untuk Chenle– tentu waktu sesingkat itu masih belum berarti apapun. Dia masih merindukan Jisung, bahkan sampai saat ini.

Harapannya adalah ingin Jisung kembali, tetapi Chenle merasa ia tak berhak memintanya kembali. Rasa benci ini masih membekas dan belum bisa di hilangkan.

Ada kalimat yang masih selalu menyakiti hati Chenle sampai saat ini;

" Jika Jisung benar-benar mencintaiku, dia tidak akan pergi meninggalkanku begitu saja dan tanpa mau berpamitan lebih dulu padaku. "

Semua orang mengatakan Jisung pergi untuk mengejar cita-citanya ke New York, Amerika Serikat. Tetapi Chenle merasa sangat kecewa dan marah karena Jisung tidak mau menemuinya dulu sebelum dia pergi. Padahal sebelumnya, dia sudah bertemu dengan teman-teman dekatnya. Bahkan Jaemin. Lantas kenapa Chenle di abaikan begitu saja padahal dia adalah kekasihnya? 

Yang Chenle inginkan adalah mendengar suara Jisung yang mengatakan; " Chenle-ya, aku mencintaimu. " Sebelum ia pergi. Ah, kenapa realita selalu tidak sesuai dengan ekspetasi?

Untuk melupakan seseorang, Chenle tahu cara yang paling ampuh adalah relakan apapun yang menyangkut tentangnya dan cari lagi seseorang yang lebih baik darinya.

Line!

Saat mendengar notifikasi pesan masuk, Chenle langsung terbangun dari lamunannya untuk segera mengecek pesan masuk itu.

Huang Renjun 
Aku sudah di depan gerbang rumahmu.

Chenle menghela napas panjang. Hari ini ia memiliki janji dengan Renjun untuk berangkat ke sekolah bersama. Terkadang, ia berpikir bahwa mungkin Renjun adalah orang yang tepat untuk menggantikan posisi Jisung di hatinya. Tapi, ia masih ragu untuk saat ini.

Renjun tidak selamanya bisa sama seperti Jisung yang dulu selalu membuatnya hangat dan bahagia setiap hari.

Tanpa mau membalas, Chenle langsung meraih helm di atas nakas. Sebuah helm pemberian Jisung yang unik dengan tempelan stiker rusa.

Basketball Leader [CHENJI\JICHEN] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang