▪️Heartbeat

27.1K 4.4K 3.5K
                                    

Setelah bel masuk berbunyi keras, Jisung masih saja betah bermain basket di lapangan sendiri. Ia melepas letih dengan berbaring bebas di atas tanah lapangan dengan leher yang mulai mengeluarkan keringat panas. Mata itu melihat ke arah langit yang sedikit mendung hari ini.

Jisung tahu, sebentar lagi akan turun hujan.

Dia bahkan tidak peduli kalau guru Bahasa Inggris bernama Johnny itu memarahinya karena terlambat masuk kelas. Salahkan Jisung yang tidak tahan ingin terus berkencan dengan bola basketnya di lapang.

Jisung pikir Mark, Hendery, atau Renjun akan menyusulnya kesini. Tapi sialnya, mereka ber-3 tidak nampak batang hidungnya sedari tadi.

Saat Jisung masih sibuk menetralkan napasnya, tiba-tiba ponselnya bergetar di dalam saku. Ia dengan cepat merogohnya dan menemukan pesan singkat dari Jaemin.

Jisung menarik sudut bibirnya.

Entah mengapa hanya dengan pesan singkat ini saja ia begitu bahagia.

Jaemin :
Masuk ke kelas sekarang!
Apa kau tuli?
Tadi ada bel masuk!

Jisung terkekeh, ternyata Jaemin yang ia sukai itu sedang memperhatikannya saat ini. Dan Jisung yakin, Jaemin sedang memperhatikannya karena jarak antara kelas Jaemin dan lapangan basket lumayan dekat.

Jisung menengadah, matanya bermain untuk mencari sosok menggemaskan itu.

Dan pada akhirnya, matanya berhenti dengan senyum tipis saat ia melihat Jaemin tengah memasang ekspresi kesal padanya dengan ponsel di tangan kanannya. Jaemin berada di lantai atas dan melihat kebawah untuk memastikan Jisung sudah pergi atau belum dari lapangan basket.

Menggemaskan.

Entah kenapa pemuda manis yang akrab di panggil 'Nana' itu selalu membuat Jisung menggila setiap harinya.

Tanpa berpikir panjang, Jisung langsung bangkit dan berlari menuju kelasnya. Tidak peduli ia masih lelah, yang pasti ia baru saja mendapatkan perintah manis dari seorang Na Jaemin.

*
*
*

Jisung melihat teman-teman di kelasnya masih bercanda, berarti belum ada guru yang masuk. Padahal jam istirahat sudah berakhir 10 menit yang lalu. Jisung tidak peduli, ia berjalan kearah bangkunya.

Yah- tepatnya duduk disebelah Chenle yang kini tengah fokus membaca komik berbahasa China. Tapi dia terlihat mencorat-coret halaman paling belakang komik itu dengan asal.

" Haaahh...! "

Jisung membuang napas, ia bersandar pada sandaran kursi. Seolah tidak melihat kehadiran Chenle, murid baru yang dipandang manis oleh semua orang dalam sekali pandang.

Jisung pikir; Jaemin tak kalah manis dari Chenle. Masih manis Jaemin.

Haechan sedang sibuk bermain ponsel, dia sebangku dengan Guanlin. Dan teman sebangkunya itu sedang tertawa bagai orang gila sambil melihat foto seniornya— Jihoon.

Bosan karena guru tidak juga datang, Jisung memutuskan untuk membuka ponselnya dan bertukar pesan dengan Mark yang juga sedang jam kosong di kelas.

Chenle hanya melirik beberapa detik saja pada Jisung yang rupanya masih sibuk dengan ponsel.

Saat ia sedang frustasi mencorat-coret belakang buku komiknya, tiba-tiba saja— penanya jatuh kebawah. Dan tepat mengenai sepatu Jisung, bahkan jaraknya begitu dekat dengan sepatu mengkilat Jisung.

Chenle kaget, begitu juga Jisung yang refleks langsung melihat kebawah mejanya.

Ck!
Ia berdecak sebentar, kemudian membungkuk untuk membantu mengambil pena milik Chenle yang jatuh.

Basketball Leader [CHENJI\JICHEN] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang