" Apa kau bilang?! Chenle ada di rumahmu?! Kenapa bisa? "
Suara melengking di sambungan telfon saat ini membuat Jisung refleks menjauhkan ponselnya dari kuping, ia meringis ketika Mark-orang yang sedang bicara di sambungan telfon- tengah berteriak padanya karena terkejut.
Jisung menceritakan semuanya dari awal sampai akhir tentang ia dan Chenle, terdengar suara keripik yang sedang dikunyah oleh Mark; terdengar menikmati cerita Jisung. Tapi pada saat Jisung mengatakan bahwa Chenle saat ini sedang ada di rumahnya- Mark berhenti mengunyah keripiknya dan berteriak kaget.
" Kau pria, bodoh! Tidak usah berteriak seperti wanita! "
Jisung masih bicara dengan Mark di sambungan telfon sambil berjalan kearah sofa rumahnya, duduk disana sambil bersantai. Sesekali memijat pangkal hidungnya.
" Ini sudah hampir jam 10 malam. Chenle tidak berkata bahwa dia ingin pulang? "
Jisung menggeleng meski Mark tidak melihatnya.
" Tidak "
Mark kembali mengunyah keripiknya dan lagi-lagi terdengar oleh telinga Jisung saat suara kriuk-kriuk itu membuatnya mual.
" Lalu Chenle dimana sekarang? "
" Di kamarku "
" HAH? WHAT THE F- "
" Kau ingin aku mengadu pada Haechan bahwa kau berkata kasar? " potong Jisung dengan sudut bibir yang terangkat.
Mark seketika itu bungkam, ia benar-benar takut kalau Jisung mengancam akan mengatakan kelakuan bodohnya pada Haechan. Mark sendiri tahu bagaimana Haechan saat sedang marah- bagai petir menyambar dengan kilatan mata tajam seperti akan mencekik.
" Jangan lakukan itu! "
" Payah. Kau takut pada bottom? "
Jisung tertawa mengejek Mark yang mendengus kesal di sambungan telfon.
" Tahu apa kau soal itu? Sudah, sudah! Berhenti membicarkan Haechan. By the way, besok kita harus berlatih full. Kau tahu tadi aku dipaksa masuk ruang guru untuk menghadap senior. Dia bilang akan ada pertandingan melawan sekolah lain minggu depan "
Jisung mendengarkan dengan malas sambil mengacak-acak rambutnya yang memang sudah berantakkan.
" Hng "
" Soal Jaemin- "
" Jisung-ah...!!! "
Ucapan Mark berhenti saat ia mendengar suara teriakkan seseorang dari sambungan telfon Jisung, suara itu terdengar seperti- Chenle.
Jisung menoleh dengan cepat, mendapati Chenle yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk yang berada di bahu kanannya.
" Chenle? Aku kira kau sedang di kamarku tadi. "
Chenle tersenyum sambil berjalan lebih dekat kearah Jisung yang lupa menutup speaker ponselnya. Jadi Mark bisa mendengar perbincangan antara Jisung dan Chenle dengan leluasa.
Chenle duduk di samping Jisung, ia menunjukkan senyum simpulnya yang membuat Jisung merengut bingung.
" Jisung-ah, " panggil Chenle sekali lagi, dan itu membuat Jisung langsung memberikan semua atensinya pada Chenle.
" Hm? "
Chenle membasahi bibir bawahnya, nampak gugup meski ia berusaha untuk menyembunyikannya.
" Jika aku berkata bahwa aku ingin pulang, apa kau akan mengizinkannya? "
Jisung terkejut dengan kedua alis yang naik dan mata membola karena permintaan Chenle tadi. Ia tidak mungkin membiarkan Chenle pulang tengah malam seperti ini dan tidur di rumah yang benar-benar terasa seperti penjara mengerikan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Basketball Leader [CHENJI\JICHEN]
Fiksi Penggemar[TELAH DIBUKUKAN!] ✓ Completed! {End: 07.14.20} '' Mana yang akan lebih kau pilih? Cita-cita atau cinta? '' Park Jisung yang tegas dan dingin bisa jatuh cinta pada teman sebangkunya sendiri; Zhong Chenle, bahkan ketika semua orang tahu dia sulit unt...