Renjun melepaskan tangan kanannya dari dagu Chenle, setelah dirasa pemuda manis itu cukup tersipu karena ulahnya. Kemudian ia menatap Chenle dengan intens, namun terdapat senyum tulus disana yang membuat Chenle berdebar keras saat melihatnya.
Ia tak bisa menghindari kontak mata dengan Renjun yang terus saja menatapnya tanpa henti seperti itu.
Chenle- tidak ingat apa-apa, terkecuali dirinya yang terpaku pada senyum dan tatapan lembut Renjun. Entah kenapa.
Renjun lalu memutuskan kontak matanya dengan Chenle, ia berdehem kecil dan langsung membuat Chenle canggung setengah mati.
Chenle menunjukkan senyum simpulnya, tangan kanannya meraih satu bungkus ramen rasa original di sebelahnya, dan memasukkannya kedalam troli miliknya.
" Chenle-ya, " panggil Renjun yang kembali tak bisa mengalihkan pandangannya dari gerak-gerik Chenle.
Chenle melirik Renjun dengan ekor matanya, sedetik kemudian ia kembali membaca macam-macam jenis ramen di rak.
Sejujurnya, ia merasa begitu canggung dan gugup. Baru kali ini ia merasakan sentuhan Renjun lagi setelah kejadian mengerikan waktu itu.
Saat Renjun menutupi kedua matanya dengan telapak tangan, ketika Jaemin memeluk Jisung dengan sembarang di hadapan banyak orang.
Chenle menggelengkan kepalanya dengan cepat, ia tidak mau mengingat peristiwa itu lagi. Terlalu menyakitkan baginya.
Saat Chenle menoleh kearah Renjun, pemuda yang sama-sama berdarah China itu malah mengulurkan tangannya dengan ponsel disana.
Chenle menautkan kedua alisnya; tidak paham mengapa Renjun tiba-tiba memberikan ponsel padanya?
" Aku butuh nomor ponselmu untuk mencari dimana alamat rumahmu. " kata Renjun beralasan.
Renjun tentu punya seribu alasan untuk bisa mendapatkan nomor ponsel Chenle, semua itu akan membantunya selangkah lebih maju untuk mendekatinya.
Chenle awalnya ragu, ia takut Jisung mengetahui bahwa ia menyimpan kontak Renjun di dalam ponselnya.
Tapi ketika ia melihat wajah memelas Renjun dibalik wajah cerahnya, ia jadi tidak tega untuk menolaknya.
Lagipula, Renjun adalah senior di sekolahnya. Ia akan di cap sebagai junior tak sopan jika memperlakukan Renjun dengan semena-mena.
Jadi, Chenle lalu mengangguk sebagai jawaban. Membuat senyum Renjun semakin melebar melihat responnya. Dilihatnya pemuda Zhong itu tengah sibuk mengetikan nomor ponselnya untuknya.
" Sunbae bisa datang bersama Mark sunbae nanti. "
Renjun tersenyum singkat setelah memasukkan ponselnya ke dalam saku celana. Ia kembali menatap Chenle dan menggelengkan kepalanya.
" Aku bisa datang sendiri " jawab Renjun santai.
Chenle tersenyum kecil; terkesan dipaksakan. Dan kembali- ia hanya mengangguk kecil tanpa mau menunjukkan respon apapun lagi.
" Eee... Sunbae, aku harus bergegas. Rumahku belum di bersihkan, jadi- "
Renjun mengangguk paham.
" Baiklah. Sampai jumpa nanti. " potong Renjun ramah.
Chenle membungkuk kecil setelah memberi Renjun senyuman manis andalannya, dan kemudian ia pergi dengan troli berisi berbagai jenis ramen yang ia dorong.
Entah kenapa, bahkan setelah Chenle pergi- jantung Renjun masih berpacu begitu kuat dan ia tersenyum bak orang gila sekarang. Merasa tak percaya bahwa ia bisa mendapatkan nomor ponsel Chenle dengan begitu mudah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Basketball Leader [CHENJI\JICHEN]
Fiksi Penggemar[TELAH DIBUKUKAN!] ✓ Completed! {End: 07.14.20} '' Mana yang akan lebih kau pilih? Cita-cita atau cinta? '' Park Jisung yang tegas dan dingin bisa jatuh cinta pada teman sebangkunya sendiri; Zhong Chenle, bahkan ketika semua orang tahu dia sulit unt...