Basketball Leader [CHENJI\JICHEN]

▪️Gone

' Jangan meninggalkanku, meskipun kau menyakiti dan membuatku menangis. '

.
.
.
For Can Update; 900+👁️‍🗨️ & 200+⭐️
SILAHKAN DI REREAD SELAGI MASIH ADA :)
.
.
.

Jaemin terduduk lemas dengan pelupuk matanya yang mulai basah. Ia baru saja membaca pesan masuk yang di kirimkan oleh Jisung untuknya, dia berkata bahwa besok dia ingin menemui Chenle. Tetapi waktu terus mendesaknya dan Jisung takut esok ia tak bisa menemui Chenle-nya.

Dan satu pesan masuk yang menyakiti hati Jaemin dari Jisung adalah kalimat;

' Bye My First... '

Mengingat Jaemin adalah cinta pertama Jisung. Dan Jaemin adalah orang pertama yang membuat Jisung merasakan apa itu cinta. Jaemin yang mengajarkannya cinta lewat tingkah dan senyumnya setiap hari. Sehingga membuat Jisung bisa mencintai Chenle sedalam ini hanya karena ia dulu belajar banyak dari Jaemin. Tentang patah hati dan rasa nyaman.

Jaemin meremas ponselnya sambil menangis, " Aku pasti akan sangat merindukanmu, Jisung-ah... "

Jaemin hyung...
Terimakasih untuk semuanya.
Tolong jaga Chenle untukku disana. Tetaplah bersama Jeno hyung.
Aku akan menjadi adik yang baik untukmu... Jaemin hyung.

*
*
*

Haechan dan Guanlin masih memandangi foto di mading sekolah itu dengan lutut lemas dan air mata yang menggenang di mata mereka, terlebih– saat ini Haechan sudah ingin menanngis keras. Ia mendengar semua bisikkan siswa dan siswi di belakangnya tentang Jisung. Semua itu lebih terdengar seperti kenyataan pahit yang harus semua orang telan nantinya.

" Jisung katanya akan pindah sekolah ke Amerika. "

" Kau benar. Aku mendengar perbincangan Mark dan Jeno sunbaenim waktu itu, mereka berkata kalau Jisung akan pindah sekolah ke New York. Aku pikir mereka bercanda. "

" Jisung jarang masuk sekolah karena ini. "

" Singa sekolah itu akan pergi? "

Haechan mengepalkan kedua tangannya dengan emosinyang terus menggebu-gebu ketika ia mendengar perbincangan tidak berguna mereka.

Langsung saja ia merobek foto di mading sekolah itu, sehingga robekkannya berserakkan dimana-mana. Semua orang terkejut karena ulahnya.

Guanlin berkedip cepat berulang kali, " Haechan-ah— "

" Chenle tidak boleh sampai melihat foto sialan ini...! " Haechan menahan kesalnya sambil menyeka air matanya dengan kasar.

" Tapi, Haechan-ah. Chenle— " Guanlin bingung harus menjelaskannya bagaimana pada Haechan.