Jisung mengendarai motor ninjanya dengan santai, setelah hujan berhenti dan hanya tersisa rintikkan kecilnya saja. Sudut bibirnya selalu naik saat Jisung teringat wajah kaget dan menggemaskan Chenle saat ia berkata; "kau manis" padanya.
Wajah Chenle memanas, pipinya yang semula pucat berubah merona dan pemuda berdarah China itu berlari kedalam rumah megahnya dengan wajah kaget tapi menggemaskannya itu.
Jisung tidak bisa berhenti tersenyum ketika ia teringat wajah tersipu Chenle karena ia memujinya.
Jisung tersenyum di balik helm-nya.
Ia baru menyadari bahwa tidak buruk mengenal Chenle lebih dekat dan menjalin pertemanan, ia berpikir bahwa— Chenle adalah teman yang baik dan manis.
Siapa yang bisa menolak wajah manis itu saat dia tersenyum?
Jisung akui dia lemah dan selalu berdebar saat Chenle menunjukkan senyum-nya.
Apakah ini aneh?
Jisung tidak mudah berteman dan tidak mudah peduli, ia cenderung merasa masa bodoh dengan semuanya.
Tapi– entah kenapa disaat ia bersama Chenle... Semua kata 'tidak peduli' itu seolah menyakiti hatinya.
Jisung tahu dia pasti akan di pandang aneh dan semua tidak akan percaya jika ia menceritakan yang sebenarnya, tapi ia tentu tidak akan menceritakannya. Apalagi pada Renjun dan Mark yang pandai sekali membuat gosip sialan.
Apakah semua momen manis ini terjadi hanya karena kejadian pada saat Chenle terbentur bola basket?
Atau– Jisung harus melakukannya lagi agar kejadian ini terulang setiap hari?
" Sial...!!! Kenapa Zhong Chenle manis sekali?! Apa aku sudah gila?! "
Jisung hanya bisa menggerutu di dalam hatinya, merutuki dirinya sendiri mengapa ia selalu terpana hanya dengan wajah menggemaskan itu.
Jisung tidak bisa memungkiri bahwa— Chenle dan Jaemin adalah dua orang yang begitu menggemaskan di matanya.
*
*
*Jisung melewati jalan raya yang cukup sepi dan gelap malam ini, kendaraan tidak ada yang melewati jalan ini, kecuali Jisung. Ia memang sengaja memilih jalan ini untuk mempersingkat waktunya agar lebih cepat sampai di rumah.
Pasalnya, ia sudah mengantuk dan lelah.
Jisung memelankan laju motornya saat ia sedang menguap atau- merasa pegal karena terus menggas motornya.
Jalanan ini sungguh sangat sepi, biasanya di halte itu lumayan banyak orang yang menunggu bus datang.
Tapi Jisung merasa suasana saat ini tidak seperti biasanya.
Tiba-tiba kedua alis Jisung saling bertautan saat ia tak sengaja melihat dua orang yang sedang berdiri di halte bus itu.
Tunggu, Jisung rasa dua orang itu sungguh tak asing baginya. Tanpa babibu, ia langsung menghentikkan motornya dan diam-diam memperhatikan dari jauh. Sengaja mematikan lampu motornya agar mereka berdua tak menyadari ia sedang memantau dari jauh.
Matanya tidak bisa lepas dari pergerakkan dua orang itu.
Lee Jeno dan Na Jaemin.
Jeno terlihat masih memakai seragam sekolah. Mereka berdua bicara seolah-olah sedang berdebat dan Jeno berusaha membuat Jaemin mengerti.
" Sialan Lee Jeno...! "
Jisung mengepalkan kedua tangannya, memperhatikan pemandangan sialan itu sampai selesai. Kalau ia tak bisa menahan diri, pasti sahabat satu team-nya itu akan remuk di tangannya. Kedua matanya bergetar menatap kedua sosok itu dari jauh sambil menahan amarah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Basketball Leader [CHENJI\JICHEN]
Fanfic[TELAH DIBUKUKAN!] ✓ Completed! {End: 07.14.20} '' Mana yang akan lebih kau pilih? Cita-cita atau cinta? '' Park Jisung yang tegas dan dingin bisa jatuh cinta pada teman sebangkunya sendiri; Zhong Chenle, bahkan ketika semua orang tahu dia sulit unt...