' Karena jika kau tak mengharapkan sebuah pertemuan sekalipun, Tuhan pasti akan mempertemukan kita lagi dan menjawab semua kerinduanku padamu selama ini. '
.
.
.
For Can Update; 900+👁️🗨️ & 300+⭐️
.
.
.Pemuda tinggi itu berjalan kearah Lucas dengan senyum lebarnya. Memamerkan wajah dewasanya yang tampak semakin memukau dengan piercing dan anting yang menghasi penampilannya. Sweeter biru yang di pakainya sangat cocok di sandingkan dengan celana olahraganya. Satu tangan dia masukkan ke dalam saku celana.
Siapa sosok yang sedang Lucas lihat saat ini bukanlah orang asing seperti dugaannya, melainkan seseorang yang dulu pernah sangat dekat dengannya.
Park Jisung menghentikan langkahnya di hadapan Lucas sambil membungkukkan badan.
" Apa kabar, Lucas sunbae? " dia menyapa lebih dulu dengan suaranya yang semakin berat dan lembut.
Lucas masih terpaku di tempatnya berdiri, ia mengedipkan matanya berulang kali untuk mencoba menyadarkan dirinya sendiri. Ini bukanlah mimpi rupanya.
Ia tahu dengan baik bahwa Jisung sudah menjadi superstar setelah dia berhasil menjadi atlet basket sesuai mimpinya. Jadi itulah alasan kenapa Lucas gugup saat ini.
" Ba-baik... " balas Lucas tergagap.
Matteo lalu mempersilahkan Jisung dan Lucas untuk mengobrol berdua sambil membicarakan tentang pertandingan basket yang akan di gelar tiga hari lagi. Pelatihan harus sekeras dan seketat mungkin mulai dari sekarang. Dan Matteo yakin Lucas bisa mengatur semuanya.
Jisung menarik sudut bibirnya sambil meraih pergelangan tangan Lucas, " Akan lebih menyenangkan lagi jika kita berdua mengobrol di kursi lapangan basket. Kajja! "
*
*
*Lapangan basket mewah itu sunyi dan sepi, biasanya ada banyak anak-anak yang berlatih disini. Tapi karena ini adalah hari Minggu, mereka jadi sibuk berlibur sambil melepas penat.
Berbeda dengan Jisung, dia lebih suka menyendiri sambil memikirkan seseorang saat waktu luang. Ya, memikirkan seseorang.
" Aku pikir pelatih basket team-ku tahun ini bukan sunbae. Ternyata sangat kebetulan sekali kita bertemu lagi. " Jisung membuka pembicaraan lebih dulu.
Lucas tertawa mendengarnya. Awalnya ia juga tak menyaka bisa melatih team basket yang di ketuai oleh Jisung, karena yah- perasaan tidak selamanya salah. Bisa jadi benar sesuai dugaan.
" Kau sudah terlihat lebih dewasa. " puji Lucas kagum. " Kau tumbuh begitu cepat juga. Hahaha. " kekehnya.
Jisung tersenyum kecil. Terkadang kelebihannya ini selalu di bicarakan banyak orang, padahal ia tidak suka jadi terkenal. Lebih baik ia jadi orang biasa yang membuat orang kagum karena bakatnya, bukan membuat orang lain tergila-gila padanya hanya karena visualnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Basketball Leader [CHENJI\JICHEN]
Fanfic[TELAH DIBUKUKAN!] ✓ Completed! {End: 07.14.20} '' Mana yang akan lebih kau pilih? Cita-cita atau cinta? '' Park Jisung yang tegas dan dingin bisa jatuh cinta pada teman sebangkunya sendiri; Zhong Chenle, bahkan ketika semua orang tahu dia sulit unt...