late update as always bcs i was super busy these weeks lately///
happy reading and enjoy!
----
PERTAMA kali dalam hidupnya, Faran merasa perlu untuk membeli baju baru yang terlihat lebih pantas.
Bukannya pakaiannya jelek-jelek, hanya saja dirinya sekarang persis seperti seorang cewek yang berkata 'Aku tidak punya baju' dengan lemari yang terisi penuh.
Seseorang bersandar di pinggir pintu kamar Faran yang terbuka, melihat anak lelakinya terus saja menggonta-ganti pakaiannya.
Ibunya berdeham sebelum berbicara. "Jadi, yang mana?"
Faran bukannya pura-pura tidak tahu ibunya ada di sana, memperhatikannya.
Dia bukan anak yang sering berbicara tentang kehidupannya kepada ibunya, hanya saja dia juga tidak suka menutup-nutupi apa pun (kecuali yang waktu itu, berhubungan dengan perintah ayahnya).
"Tebak," kata Faran sambil tersenyum miring, melihat ekspresi ibunya dari cermin yang ada di hadapannya.
Dia sudah tahu ibunya akan mulai menggodanya, anehnya kali ini dia bersedia ikut ke dalamnya.
"Hm," deham ibunya, kedua tangannya terlipat di depan dada. "Kharis lebih cantik dan orangnya ceria banget. Kalau Runa cantik juga sih, cuma kok rada kelam gimana gitu ya?"
Faran tertawa.
"Mama gak tau tipe kamu yang mana," katanya. "Mantan kamu waktu masih pacaran gak ada yang dibawa ke Mama sih." Ibunya pura-pura cemberut. "Tau-tau bunga udah pada ilang aja."
"Nanti Faran bayar deh, kalau udah kerja ya Ma!" balas Faran sambil terkekeh kecil.
"Pokoknya yang pasti, cewek itu waktu ujan dateng ke sini, disembunyiin di pos depan."
Lelaki itu terkesiap, berhenti mengancingkan kemejanya dan menatap bayangan ibunya dari cermin yang memiringkan kepala sambil tersenyum.
"Kenapa sih kamu takut banget mau ngenalin pacar kamu ke Mama? Apa takut sama Papa?"
"Ma-ma tau dari mana Faran bawa cewek ke rumah?" Faran balas bertanya.
"Kamu pikir Mama gampang ditipu apa. Orang payung kamu aja udah ditaro di teras, terus kursi di sana udah miring."
"Ya kan bisa aja bukan cewek Ma!"
"Mana ada kalau cowok kamu sembunyiin. Jadi yang mana? Runa atau Kharis? Atau mungkin satu lagi yang ngilang itu ya?"
Baru saja dirinya akan mengaku, pintu depan berderit pelan, menandakan seseorang masuk.
Buru-buru dia menyambar jaket jeansnya dan menghampiri sang Ibu yang terlihat pendek beberapa senti darinya. "Pokoknya jangan bilang-bilang Papa," katanya berbisik.
Ibunya menaikan satu alisnya, tapi lalu tersenyum bersahabat. "Iya, gak bakal deh. Janji."
Faran membisikan sebuah nama ke telinga ibunya lalu mengecup pipi ibunya sekilas dan bergegas pergi dari sana. Menyisakan tawa kecil pada wanita cantik itu.
***
Sudah hampir lima menit Faran berada di jalan setelah menjemput Runa yang kebetulan sudah menunggunya di depan.
Tidak tanggung-tanggung ada tiga orang yang melihat mereka pergi: seorang wanita paruh baya yang wajahnya terlihat marah, lelaki kurus-tinggi yang sedikit kumal dan yang terakhir adalah laki-laki tampan kharismatik: Ender.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fill in The Blank
Novela Juvenilcompleted✓ Faran sudah menduga ada yang tidak beres dari hubungan kelima orang yang ada di sekolah barunya. Runa, Remiel, Kharis, Ender, dan Abel menyimpan suatu rahasia. Ketika dia mendapat kesempatan untuk dekat dengan Runa, dia mencoba memanfaatk...