Hampir disetiap kesempatan Haqeem dan Aviany selalu bersama. Mereka seolah tak bisa terpisahkan. Haqeem begitu menjaga Aviany. Mengantarnya ke sekolah dan menjemputnya. Mereka terlihat selalu tertawa bahagia. Seperti pagi ini. Haqeem mengantar gadisnya ke sekolah.
" Sekolah yang rajin dan pintar ya. Biar cepat lulus dan kita nikah."
Haqeem selalu mengatakan itu setiap hari dan Aviany selalu tersenyum menanggapinya.
" Aku masuk kelas dulu ya, sebentar lagi bel masuk berbunyi."
Aviany mengecup pipi Haqeem sekilas. Lalu keluar dari mobil. Dia melangkah tergesa menuju kelasnya.
Haqeem melajukan mobilnya menuju Sparta Gym, setelah dia menatap gadisnya masuk ke dalam kelas. Sudah beberapa bulan Aviany menemani hari harinya. Gadis itu semakin terlihat cantik dan menggemaskan. Haqeem selalu merasa rindu jika sebentar saja tidak bertemu.
Hari ini dia harus keluar kota. Bertemu Mr. Brandon untuk mengurus kontrak para bodyguardnya. Bayou tidak bisa pergi karena Aryani sepertinya sudah dekat masa melahirkan. Haqeem pasti akan merindukan gadisnya. Semalam dia menahan gadis itu untuk menginap di rumahnya dan tadi pagi dia meminta gadis itu untuk ikut, tapi gadis itu menolak karena banyak tugas yang harus dikerjakannya. Haqeem mengalah dengan keputusannya. Dia pergi ke luar kota dengan mengendarai mobilnya. Donny dan Haikal yang menemaninya.
Dia tadi sempat mengirimkan chat sebelum pergi tapi tidak dibalas. Mungkin gadis itu sedang sibuk belajar. Haqeem mengirimkan chat, agar gadis itu berhati hati. Bayou dan Aryani meyakinkan tidak akan terjadi apa apa dengan gadisnya. Haqeem menitipkannya pada Bayou.
Sementara itu Aviany dengan semangat menerima setiap tugas pelajaran yang diberikan. Firda yang selalu berada disebelahnya setia menyalin setiap tugas yang diberikan. Frida memang malas dan tukang menyontek. Sepulang sekolah mereka menuju Puja sera sekitar sekolah. Mereka berniat menyelesaikan tugas sekolah disana.
" Ayo kita pesan makanan dan minuman dulu. Biar semangat. Kalau laper kan ga bisa mikir."
Firda memberi ide yang bagus dan diangguki oleh semua.
" Pesan saja, biar aku yang bayar. Aku ke toilet dulu ya."
Aviany melangkah menuju toilet. Setelah selesai menuntaskan hajatnya, gadis itu menuju cermin yang ada di dalam toilet itu. Seorang Perempuan cantik dengan pakaian seksi menatap Aviany sekilas.
" Hai." Ucapnya datar. Aviany menatapnya.
" Hei." Balasnya ringan.
" Aviany kan..pacarnya Haqeem, benerkan?"
Perempuan itu menatapnya lagi. Aviany menggangguk.
" Aku Jemima, kami dulu berteman." Aviany menoleh menatap perempuan disebelahnya.
" Haqeem pernah cerita?" Tanyanya lagi.
" Tidak, tidak pernah."
Jemima tersenyum sinis. Dia menatap Aviany.
" Kami dulu seperti kalian saat ini. Selalu berdua kemana pun."
Jemima memainkan ponselnya sambil bicara. Aviany memperhatikannya.
" Haqeem tidak pernah jatuh cinta dan dia juga tidak pernah mau terikat." Jemima berkata dengan nada sedih
" Lihatlah."
Dia mengangsurkan ponselnya ke hadapan Aviany. Gadis itu menerimanya dengan muka heran, tapi akhirnya mengerti setelah dia melihat sesuatu yang terpampang disana. Foto foto kebersamaan Haqeem dan Jemima. Aviany tersenyum miris.
" Tapi kalian hanya bertemankan." Ucapnya sambil menyerahkan ponsel Jemima kembali kepadanya. Jemima menatapnya.
" Aku kekasih Haqeem, Je." Ujarnya tegas.
Dia melangkah meninggalkan Jemima yang terpaku sendiri.
Aviany kembali bergabung bersama teman temannya.Mereka menyelesaikan tugas itu dengan diselingi makan, minum dan tentu saja bercanda. Yang pasti tugas selesai dengan baik dan benar. Tidak peduli bagaimana mereka mengerjakannya.
Hari sudah malam ketika tugas selesai. Mereka memutuskan untuk pulang. Ketika hendak keluar dari Pujasera ponsel Aviany berdering. Tampak nama Haqeem terpampang dilayarnya. Dia segera menjawabnya.
" Hallo.."
" Hai sayang, sudah pulang sekolah?" Suara disebrang tak sabar segera menyambutnya. Aviany tersenyum.
" Ya..baru selesai membuat tugas dengan teman teman."
" Dimana kalian mengerjakannya.?"
" Di Puja sera dekat sekolah."
" Kau..kenapa disitu. Cari tempat lain saja atau di..."
" Kami sudah selesai." Potong Aviany," Aku bertemu Jemima disana"
" Kau..apa..??"
" Dia temanmu kan. Aku bilang, aku kekasihmu. Kalian cukup akrab aku rasa. Dengan banyaknya foto foto yang dia perlihatkan. Foto foto kebersamaan kalian. Aku rasa kalian bukan hanya berteman tapi lebih dari itu." Aviany menutup sambungan ponselnya.
" Sayang..sayang..Avianyku..Vi..oh shit!!"
Haqeem mengumpat begitu nada telpon ditutup terdengar. Ini yang dia takutkan selama ini.
" Don, gua harus pulang. Lo aja yang besok berkunjung ke pabrik Mr. Brandon. Haikal kita pulang sekarang, batalkan pesan kamar buat gua. Don, gua yakin lo bisa."
Sedikit bingung Haikal dan Donny mengangguk. Tergesa Haqeem menuju mobil untuk pulang. Dia menelpon Bayou sambil berjalan.
" You, gua butuh bantuan lo buat jelasin ke Aviany. Dia tadi ketemu Jemima."
Raut wajah Haqeem terlihat kuyu. Dia menutup telponnya tanpa menunggu jawaban.
" Oh baby, please don't be mare." Gumamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love ( Completed )
Художественная прозаHaqeem El Barrack tidak pernah menyangka, dikehidupannya yang selalu berteman dengan kekerasan dan kegelapan ternyata menemukan cahaya dari cinta tulus seorang gadis lugu. Gadis yang tanpa malu dan takut mengakuinya sebagai kekasihnya. Selama ini Ha...