Dua Puluh Tujuh

3.6K 110 33
                                    


TRUE LOVE..

Pengorbanan dari cinta sejati itu sangatlah besar....

kita selalu ingin bersamanya, selalu merindukannya, selalu memperhatikannya, selalu memikirkannya, selalu menyayanginya, selalu menjaganya, selalu membantunya, selalu saling mengalah and pengertian satu sama lain....

ketika kau tak bersamanya akan sangat terasa kehilangan dirinya...

It can only be true love when you enable your other half to be better, to be the person they’re destined to be.

♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️

Haqeem dan Aviany menyadari perasaan cintanya yang begitu besar dan dalam. Tidak ada yang membuatnya berubah atau hilang. Bahkan ketika detik, menit dan jam berlalu begitu cepat. Semua masih sama. Kekesalan dan amarah pun tidak menggeser perasaan itu.

Haqeem yang diawal merasa tak percaya diri dan merasa tidak pantas untuk Aviany akhirnya percaya bahwa cinta terkadang hadir tak tahu tempat dan waktu. Lalu Aviany yang begitu saja menunjukan rasa cintanya bahkan rasa cemburunya membuat Haqeem begitu dibutuhkan.

" Hei man, anak lo nangis tuh." Suara itu milik Bayou. Satu bentuk lain dari kata cinta. Cinta seorang sahabat dan saudara yang begitu tulus. Haqeem tersenyum menatapnya.

" Gua biarin nangis kenceng biar bini gua cepetan dandannya. Cewek kalo dandan aduh....bikin gua lumutan tau." Ketus Haqeem. Bayou terkekeh.

" Bini gua sama bini lo sama, Bro. Gak pernah dandan, nah gua bingung liat bini lo dihamilnya kali ini perasaan jadi genit. Dandan melulu."

" Tau, anaknya cewek kali." Jawab Haqeem sambil menggedikkan bahunya.

" Bisa jadi." Jawab Bayou asal.

" Ini hamil terakhir ya, man. Lo seneng banget bikin bini lo hamil." Lanjut Bayou. Haqeem terkekeh senang.

" Gua seneng bikin bini gua hamil biar ga ada yang suka." Ucapnya yang mendapat tonjokan Bayou di lengannya. Haqeem meringis.

" Tapi ini udah yang ke sembilan, gila lo." Bayou menatapnya sengit.

" Ini ke enam, bego. Gua bisa ngitung."  Jawab Haqeem ketus.

" Kenapa jadi lo yang repot. Suka suka gua dong." Lanjutnya datar.

Mata Haqeem selalu berbinar menatap sosok cantik dengan perut buncit yang kini menghampirinya dengan senyum cantiknya.

" Kenapa membiarkan Alves terus menangis?"

Wanita itu mengusap bayi berumur Sepuluh bulan itu yang langsung terdiam karena usapannya.

" Kau masih saja tidak bisa menangani tangisan anakmu, padahal sudah ada lima." Gerutuan wanita cantik itu membuat Haqeem terkekeh.

" Dia butuh Ibunya, seperti aku yang selalu membutuhkanmu." Ucapan Haqeem membuat wanita itu mendelik galak.

" Alaaah..rayuan gombal, man. Bau tuh mulut lo." Bayou menoyor kepala Haqeem sambil berlalu ke dalam. Haqeem hanya terkekeh.

Aviany menempatkan bayi tadi di pangkuan Haqeem. Pria itu memeluknya dan mendaratkan ciuman di pipi gembul bayi itu. Lalu menatap wanita tercintanya yang bergerak lincah membereskan kekacauan yang tadi di buat anak anaknya.

" Biarkan saja sayang. Kita pergi sekarang. Kasian anak anak sudah menunggu tak sabar." Ucap Haqeem sambil berdiri dan berjalan menuju mobil yang telah dipenuhi suara berisik tak sabar anak anaknya.

Perlahan Haqeem menjalankan mobilnya menuju tempat yang dimaui anak anaknya. Funland. Taman bermain anak anak. Keempat anaknya dari mulai Keenan, yang tertua, Gerard, Sergie dan Jayden berlari menuju ruang lapang begitu mobil berhenti di parkiran yang luas. Sementara Alves ada di dalam gendongannya. Aviany berjalan disebelahnya, cantik dengan perut buncitnya.

Haqeem menatap istrinya itu. Bersyukur dapat memilikinya. Menatap satu persatu anak anak jagoannya yang hebat. Rasa syukurnya kian membuncah. Terkadang tak percaya, seorang lelaki sebrengsek dirinya mendapatkan anugerah yang begitu besar. Dia tersenyum, tangannya mengusap punggung wanita tercintanya.

" Terima kasih telah menunjukan cinta sejati itu sayangku." Wanita itu tersenyum.

Haqeem meliriknya dengan penuh cinta. Lalu dia seolah meresapi kata kata hatinya yang kini berbisik.

Aku selalu mengikuti kata hatiku. Melakukan semua sesuai dengan keinginanku dan aku hanya mempercayai orang orang terdekatku. Aku tidak pernah mempercayai cinta dan tidak mau terikat. Tapi kini, aku tetap mengikuti kata hatiku. Melakukan semua sesuai dengan kata hatiku. Mempercayai orang orang  terdekatku dan aku mempercayai cinta dan aku mengakui bahwa aku terikat karenanya.

END...

True Love ( Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang