Chapter 26 : Sorry

364 58 12
                                    

Setelah benar benar keluar dari rumah sakit Jisoo langsung mengambil ponselnya lalu menghubungi Bobby.

Jisoo lupa akan janjinya bahwa sebelumnya ia berkata tidak akan meninggalkan lelaki itu tapi sekarang ia malah meninggalkannya dengan dalih ia melupakan janji itu.

Ia sadar seberapa banyak dan seringnya ia menyakiti Bobby yang bahkan tak pernah sekalipun menyakitinya. Jisoo benar benar mengecewakan banyak orang, seharusnya ia tak membuat rumit semuanya. Ia sebenernya bingung dengan dua lelaki yang sekarang ada di kehidupannya, bahkan jika boleh jujur ia tak bisa memilih. Pasalnya, jika memilih salah satu maka ia juga akan menyakiti salah satu yang lain.

Jisoo terlihat menghela napas karena panggilannya tak diterima bahkan dengan sengaja ditolak. Ia ingin menangisi segalanya, karena dari awal kesalahan memang ada padanya.

Dengan semua harapan yang tersisa ia menulis pesan untuk Bobby berharap dia mau membalasnya nanti.

***

Berbeda dengan wanita itu. Bobby malah dengan sengaja tak ingin berhubungan dengan Jisoo, ia ingin menghindar barang sebentar saja. Tapi panggilan yang tak ada habisnya membuat hatinya seakan bergerak ingin menerima tapi siapa sangka bagiannya yang lain menolak karena mengingatkan kesakitan yang selalu ia terima.

"Bob. Lo gak ada niatan menjauh kan dari Jisoo?"

Bobby menoleh dan menatap tajam Lisa. Dia selalu bisa mengetahui apa yang akan Bobby lakukan. Tapi Bobby menjawab dengan gelengan, ia hanya beralibi sekarang.

"Yaudah angkat telponnya. Gue tau itu Jisoo."

"Udah berhenti tuh. Gak penting." ucap Bobby dan Lisa hanya memutar bola matanya.

"Gue tau dia bakal kirim pesan. Bales atau lo, gue cekik!"

Bobby melotot mendengar ucapan Lisa. Wanita ini selalu saja mengancam dengan hal hal yang menyeramkan. Membuat Bobby dengan terpaksa menuruti ucapannya.

Dengan terpaksa ia mengambil ponsel dan mengecek notifikasi pada ponselnya, tak sadar bibirnya menyunggingkan senyum samar.

20 Panggilan tak terjawab
5 Pesan masuk

Jisoo🐰
|Bobby dimana?
|Bobby?
|Bobby jangan buat gue khawatir ah, g lucuu😭
|Gue minta maaf udah ninggalin lo.
|Bobby bales donggggg! Gue beneran khawatir. Lo di kantor kan, gue ada dirumah kalo lo nyariin.

Iya gue di kantor, lo jangan khawatir|
Tunggu, gue kesana sekarang 😊|

Bobby kembali tersenyum setelah membalas pesan dari Jisoo. Memang benar Jisoo sudah berpengaruh besar di kehidupannya, bahkan sekarangpun ia sudah tak merasa marah dan tak ingin melanjutkan untuk menjauhi Jisoo.

Lisa terlihat terkekeh pelan melihat Bobby yang sedari tadi hanya tersenyum melihat layar ponselnya. Dia yakin Bobby akan beranjak setelahnya untuk menemui Jisoo.

"Lisa. Gue cabut."

Lisa hanya mengangguk antusias karena dugaannya benar. Dia senang melihat Bobby kembali tersenyum seperti ini. Kemudian tangannya diangkat membuat gestur mengusir.

"Udah sana. Hustt!"

Bobby langsung menyambar kunci mobilnya yang berada di atas meja. Dengan semangat ia melangkah keluar.

***

Walau pun ia sudah berada dirumah pikirannya tetap saja masih berada diluar memikirkan Bobby.

Setelah berbaring di sofa menunggu balasan. Jisoo terperanjat senang melihat balasan dari Bobby yang akan datang ke rumahnya. Tanpa sadar Jisoo langsung merapikan pakaiannya dan berdiri sambil mondar mandir menunggu Bobby.

Tak begitu lama. Telinganya mendengar suara mobil yang berhenti di halaman rumahnya. Jisoo langsung berlari untuk membuka pintu kala bel itu terdengar masuk ke telinganya.

Ia membuka pintu dengan semangat. Senyumnya merekah kala melihat Bobby yang juga tersenyum padanya sambil membawa sebuket bunga mawar. Tanpa ucapan apapun Jisoo langsung menubruk untuk memeluk tubuh jangkung Bobby, rasanya air mata Jisoo mulai menggenang.

Entah karena apa. Tapi perasaannya mendadak menghangat melihat Bobby tersenyum untuknya bahkan sekarang membalas pelukannya. Lelaki ini selalu bisa membuat Jisoo kagum setiap saat. Harusnya ia juga merasa beruntung karena Bobby memilihnya untuk menjadi pendamping hidupnya bukan malah menyakitinya. Sial. Jisoo benar benar menyesal karena melakukan itu pada Bobby.

"Bob. I'm sorry for everything. You deserve someone better than me. Really."

"No. Don't say anything please. I love u more than i love myself."

"Bob jangan ngomong gitu. Harusnya love yourself dulu baru love me." ucap Jisoo sambil mengeratkan pelukannya karena malu.

Merasa canggung karena pelukan yang cukup lama. Jisoo buru buru melepaskan diri dan memundurkan badannya. Terlihat Bobby tersenyum lalu mengusak rambutnya pelan.

"Mawar cantik untuk seseorang yang cantik juga." Bobby menyodorkan bunga itu dan langsung diterima dengan senang hati oleh Jisoo.











...to be continued

My Serendipity; Bobsoo [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang