Chapter 19 : Scared to Try

405 48 11
                                    

Pagi yang cerah menyambut Jisooㅡsebenarnya bukan pagi yang cerah, tapi siapa lagi kalau bukan perusuh yang memaksa menginap di rumahnya? Yah sahabatnya yang paling berisik dengan segala macam ulahnya.

Tumben sekali dia bangun pagi bahkan mendahului Jisoo. Sekarang saja Lisa sedang menggoyangkan badan Jisoo untuk segera bangun dan memasak untuk Lisa. Hey apa Lisa lupa siapa pemilik rumahnya? Katakan saja iya.

"Jisoo bangunnn~"

Ia masih tak berniat bergerak keluar dari kasur, malah menutup rapat badannya dengan selimut.

"JISOO BANGUN GUE PAGI INI ADA MEETING!!"

Teriakan Lisa membuatnya terkejut. Dan saking terkejutnya ia sampai menubruk badan Lisa untuk bangun. Kenapa dia tak mengatakannya sedari awal, jika saja dari tadi Lisa mengatakan akan berangkat meeting ia pasti sudah menyiapkan makanan untuk nya. Astaga selain berisik, menyusahkan ternyata Lisa juga suka bertele-tele!

Tanpa menghiraukan Lisa yang mengadu sakit sebab ia yang menubruk tanpa sengaja, Jisoo langsung berlari menuju dapur membuat sandwich yang sekiranya tak banyak memakan waktu.

Setelah beberapa menit ia selesai membuat sandwich lengkap dengan segelas susu coklat kesukaan sahabatnya. Lalu ia memanggil Lisa untuk segera memakannya.

"LISA CEPET DIMAKAN. NANTI LO TELAT, GUE GAK MAU TAU!" teriak Jisoo.

Lisa yang mendengar teriakan Jisoo segera turun dan menyantap sarapannya. Selagi Lisa makan Jisoo naik ke kamar untuk mandi, karena ia dipaksa Lisa untuk bekerja pagi di cafe nya.

Tepat setelah Jisoo menyelesaikan acara membersihkan dirinya, ia melihat Lisa sedang duduk menunggunya dan tak mau berlama lama ia segera mengajak Lisa untuk segera berangkat menuju cafe milik Lisa. Dia berangkat dari sana sebab mobilnya memang di parkirkan disana dan lebih memilih jalan kaki ketika berkunjung ke rumah Jisoo.

"Sana lo berangkat. Udah mau jam delapan, siapin semuanya. Biar meeting hari ini lancar."

Lisa mengangguk dan memberi gestur siap pada Jisoo dan setelah itu memasuki mobilnya, begitu juga Jisoo yang memasuki cafe untuk memulai bekerja lagi.

***

Di lain tempat, Bobby masih mondar mandir seperti seseorang yang tak tahu arah.

Ia kesal sebab selalu diturun tangankan langsung oleh sang Papa jika ada meeting mendadak. Seperti sekarang ia bingung, karena tempatnya pun masih belum ditentukan. Bobby mengumpat terus menerus untuk client Papa nya yang sangat bawel karena meminta meeting diluar kantor.

Jika saja mereka bukan orang orang terhormat, Bobby pasti sudah menoyor kepala mereka sambil mengatakan kalau mereka hanya ingin memakan makanan diluar kantor dan yang pasti Bobby yang akan membayar, dasar pecinta gratisan. ㅡHey ini aku banget loh ibob:(

Sedang mondar mandir tak karuan ia dikejutkan oleh pintu yang langsung dibuka. Memperlihatkan Lisa yang sedang memamerkan deretan gigi putihnya.

"Sorry, i'm late."

Bobby hanya mengangguk dan menyuruh Lisa menyiapkan semuanya dan meminta Lisa untuk menentukan tempat meeting dan pilihannya jatuh pada cafe miliknya. Sebenarnya Bobby ingin tapi sedetik kemudian ia merubah keputusannya sebab Lisa bilang ada Jisoo disana.

Tak mau berlama lama, Bobby segera membagi lokasi pada client nya dan ia beserta Lisa berangkat terlebih dahulu menuju cafe.

Beberapa menit mereka sampai lalu meminta salah satu pekerja lelaki menyusun meja dan menambahkan kursi sesuai jumlah orang. Bobby terlihat curi-curi pandang pada wanita penjaga kasir disini. Tebak siapa? Benar. Itu Jisoo dengan t-shirt branded ternama kebesarannya dipadu dengan jeans navy. Terlihat sangat cantik dimata Bobby.

My Serendipity; Bobsoo [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang