Chapter 3 : Meet?

898 95 1
                                    

Karena hari ini tak ada kelas dan ia mendapat libur juga, Jisoo berniat untuk mampir ke swalayan terdekat. Membeli beberapa peralatan dapur, belanja bulanan dan tentu saja beberapa cemilan untuk mengisi lemari pendingin miliknya. Karena terkadang perusuh rumahnya selalu mampir walau hanya sekedar mengabsen cemilan miliknya, siapa lagi kalau bukan Lisa sahabatnya.

Ia sudah bersiap, dan berjalan keluar rumah dengan menyapa beberapa orang yang berpapasan dengannya. Langkahnya membawa Jisoo ke swalayan terdekat, ia masuk dan langsung menjelajahi tempat peralatan dapur dan mengambil belanjaan yang ia perlukan, setelah itu ia mengambil banyak cemilan tak lupa beberapa minuman juga. Dan salah satu minuman yang ia ingin ambil berada di rak paling atas, Jisoo berusaha mengambil dengan berjinjit namun usahanya tetap tak berhasil. Kemudian ada tangan seseorang dari belakang, mengambilkan beberapa minuman dan menyerahkan pada Jisoo.

"Cukup?"

Jisoo hanya mengangguk canggung, ia membungkuk dan segera pergi membawa belanjaannya menuju kasir. Ia menggerutu karena hampir semua kasir padat antrean, bahunya meluruh karena tangannya pegal dan menaruh bawaannya dibawah.

"Biar gue bantu."

Jisoo menoleh ketika mendengar suara seseorang lelaki, ia menghela napas mengabaikan lelaki itu. Namun lelaki itu mengambil belanjaan Jisoo dan beralih pada kasir yang baru saja kosong, sedangkan ia hanya melongo dan mengikuti langkah lelaki itu.

"E-eh makasih." ucapnya gugup sedangkan lelaki itu hanya mengangguk.

Setelah membayar Jisoo keluar dari swalayan tersebut dan ia dibuat terkejut karena lelaki itu kembali menghampirinya.

"Biar gue bantu."

"Ah gak usah."

Namun lelaki itu tetap mengambil alih bawaan yang Jisoo bawa, ia pun pasrah dan berjalan mendahului lelaki itu. Tak ada pembicaraan berlangsung hingga satu pertanyaan membuat langkah Jisoo berhenti.

"Lo bartender di bar nya June kan?"

"E-eh lo salah orang kali." ucap Jisoo dan segera mengambil alih bawaannya namun ditahan oleh lelaki itu.

"Gue gak salah, itu beneran lo kan."

Jisoo merotasikan matanya, ia menghela napas dan mengangguk samar. Dan lelaki itu tersenyum sambil mengangguk anggukan kepalanya.

"Dan lo yang nyusahin gue setelah mabuk berat kan?"

Lelaki dibelakangnya menautkan alis meminta penjelasan.

"Asal lo tau, yang nganterin lo balik itu gue karena June gak mau nganterin."

"Oh, thanks." yang hanya dijawab anggukan kecil.

Lelaki itu mensejajarkan langkahnya dengan Jisoo, dan memulai pembicaraan.

"Lo sibuk?"

Jisoo menggeleng.

"Mau makan sama gue?"

Jisoo kembali menggeleng.

"Ck, Lo masih bisa ngomong kan?" ucapnya.

Jisoo menghentikan langkahnya mengambil belanjaannya, dan berjalan kembali. Namun baru beberapa langkah, tangan kekar menahan pergelangan tangannya.

"Please, anggep aja ini sebagai rasa terima kasih gue ke lo."

"Lo makan sendiri bisa kan?"

"Ayo lah, please." lelaki itu terus memohon pada Jisoo.

Jisoo berdecak dan menghela napas, namun akhirnya ia menerima tawaran lelaki itu dan ia meminta untuk menaruh belanjaannya terlebih dahulu.
Sesampainya di rumah Jisoo, ia segera menaruhnya di meja ruang tamu dan keluar kembali untuk menghampiri lelaki itu.

My Serendipity; Bobsoo [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang