Chapter 14 : Reckless

386 45 6
                                    

Happy Reading..

Jisoo melangkahkan kakinya dengan cepat. Ingin benar benar hilang dari pandangan dua lelaki yang membuatnya bingung itu.

Kemudian ia menghentikan taxi, karena tak sempat untuk memesannya secara online. Tapi untungnya ia tak harus menunggu lama untuk ini. Jisoo menaiki taxi itu, dan berharap keduanya tak akan mengikuti. Namun sayang tembakannya salah besar, karena keduanya sudah mengekor dengan mobil masing masing.

Ia menghela nafas panjang sembari memijat pelipis nya. Mendadak kepalanya menjadi pusing, sebab memikirkan dua lelaki yang sudah sedikit mengusik hari harinya.

"Neng. Dua mobil itu ngikutin ya?" tanya supir taxi.

"Iya pak. Bisa lebih cepat sedikit gak?"

Supir taxi itu hanya mengangguk dan setelahnya mempercepat laju mobilnya. Jisoo menengok ke belakang, ia sedikit lega karena mobil Bobby sudah tak mengikuti dan memilih berbalik tapi mobil Jimin masih mengekor.

Beberapa menit kemudian taxi itu berhenti tepat di rumahnya dengan mobil Jimin yang juga berhenti. Jisoo keluar dan terkejut karena Bobby sudah berdiri diluar mobilnya dengan tangan dilipat di dadanya. Jimin pun tak kalah terkejutnya, sepertinya dia kembali kalah start.

"Surprise babe." Jisoo memutar bola matanya malas dan memilih melewati Bobby membuat Jimin terkekeh pelan.

"Ignored, boy?" ejek Jimin membuat rahang Bobby mengeras hendak melayangkan pukulannya tapi dia urungkan dan memilih mengekori Jisoo.

Bobby masih setia menunggu Jisoo membuka pintu. Namun ia malah memegang knop pintu itu saja tanpa mau membukanya membuat Bobby dan Jimin yang baru bergabung bingung.

"Mau ngapain?"

Bobby dan Jimin yang memang awalnya bingung hanya saling pandang seperti melempar tanya, namun kemudian Bobby tersenyum.

"Kalo gue sih mau ngapelin calon istri. Gak tau si curut ini mah." ucap Bobby sambil menunjuk Jimin dengan dagunya.

Merasa ditunjuk dia hanya memutar bola matanya malas, dan membuang muka ke arah lain. "Gue juga mau ngapelin calon pacar."

Ucapan Jimin yang tiba tiba sukses membuat Bobby menatapnya tajam. Bisa bisa nya Jimin berkata seperti itu, yang artinya dia akan menjadikan bekas pacar Jimin istri? Apa yang dipikirkannya, Bobby menggeleng cepat.

"Tapi sampe nikah." lanjut Jimin membuat amarah Bobby tersulut dan hendak melayangkan pukulannya jika Jisoo tak menahan.

"EH.. EH NGAPAIN. ANAK ORANG MAU DIBIKIN BONYOK?!" Bobby berdecak lalu menurunkan kembali tangannya.

"Mending kalian pulang sana. Gue capek mau istirahat. Sampe gak balik gue teriakin maling!"

Tanpa berlama lama lagi ia masuk dan menutup pintu dengan keras. Berharap dua lelaki itu segera pulang namun nyatanya tak ada satupun dari mereka yang beranjak. Jisoo kembali membuka pintu, dan mengambil napas dalam dalam.

"MALING! MALING!"

Mendengar teriakan Jisoo. Dua lelaki itu melotot tak percaya dengan yang dilakukan Jisoo, dan yang terlintas di kepala mereka sekarang adalah wanita itu cukup nekat. Sedetik kemudian mereka sudah masuk ke mobil masing masing dan berlalu pergi.

Ia kembali masuk lalu meluruhkan badannya di dekat pintu dan memegang kepalanya. Apakah ia sudah gila? Untung saja tetangga tak ada yang mendengar, atau memang pura pura tak mendengar? Entahlah.

***

CHAPTER NYA KEPENDEKAN KAH? MAAF YA KALO GITU. AKU MASIH DIRUNDUNG KESEDIHAN KARENA MASALAH KELUARNYA HANBIN DARI iKON HUHUHU 😭

SAMPAI JUMPA DI CHAPTER SELANJUTNYA 🌻💛

My Serendipity; Bobsoo [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang