5*

533 30 0
                                    

Ia terisak di keheningan atap sekolah, Sial bukan ini yang ia harapkan di sekolahan barunya, sesulit itu menjadi seorang junior?masih banyak junior lain, kenapa harus shira? Apa yang salah dengan dirinya, Shira tidak bisa apapun selain menangis kesal, ini tidak adil baginya.

Seorang laki-laki tinggi sedang berjalan kearahnya dengan sebuah cola di tangannya, Jaehyun memberikan tisu dari sakunya untuk Shira yang sedang membelakanginya.

"Hidungmu berair, cepat bersihkan" tuturnya, bodoh sekali jaehyun mengatakan hal itu

"Jaehyun? Gomawo.." Shira terkejut karena tidak menyadari keberadaan jaehyun

"Kau tadi mengerikan juga ya" tawa jaehyun

"Sikkero!" balas shira

"Dasar galak" bisik jaehyun

"Yak! Pergi sana" teriak shira sambil memukul lengan jaehyun

Laki laki itu suka menggoda dan usil, menggemaskan. "Bukankah kau sudah memukulnya, kenapa kau menangis?"

"Aku kesal, seperti tidak ada pekerjaan lain" balas Shira ketus

"Tidak perlu dipikirkan, pikirkan saja wajahmu yang jelek saat menangis"

"Apa?! Sial kemari kau!" teriak Shira

Mereka berlarian sambil mengejek dan tertawa, bahkan tidak peduli dengan pakaian shira yang sudah kotor, sesekali jaehyun mengacak rambut pirangnya karena gemas, terlihat sangat manis.

"Hei, Kau ingin makan? Tadi kau belum sempat istirahat bukan?" ucap Jaehyun sambil memegangi tangan Shira

"Ani, aku hanya ingin sendiri"  balasnya sambil menetralkan nafas akibat berlari

"Tapi ada aku disini" ucap jaehyun sambil tertawa

"Benarkah? Aku tak menyadarinya"
Ucap shira dan melipatkan tangan di dada

"Aku tau, kau memang tidak menyadari kehadiranku" ucap jaehyun sambil mengalihkan pandangan dan tersenyum

Shira hanya bisa diam dan mencoba mengerti maksud Jaehyun.

"Shira-ya.."

"Hm?"

"Terima kasih" Jaehyun memeluk Shira erat dengan detak jantung yg tidak beraturan, sedangkan shira terpaku tanpa tau harus berbuat apa

Tanpa mereka sadari, sosok laki laki lain menyaksikan kejadian itu diarah yang berlawanan

***

Pelajaran sudah kembali dimulai, shira baru saja datang, keadaannya sudah lebih rapi, bajunya sudah di ganti tentunya, nona muda park punya banyak pakaian dirumah, pelayan juga sudah mengantarkannya.

"Gwenchana?" Jennie terlihat sangat khawatir

"Gwenchanaeyo" shira menepuk bahu sahabatnya

Ia beralih pandangan pada sehun laki laki itu tak mengucapkan sepatah katapun, bahkan seolah shira tidak ada di kelas itu

"Shira-ssi, are u okay?" ucap kai berlagak bule

"Yeah, I'm fine" ucap shira sambil duduk tersenyum

Sudah pukul 5 sore, guru Im mengakhiri pelajarannya. Sehun keluar kelas lebih dulu bahkan ia meninggalkan kai yang masih berbincang dengan jennie

Shira bingung, barusan tadi pagi ia bersikap manis kepadanya, bahkan di kantin ia juga membantunya, kenapa berlakon seperti tidak peduli, apa ia membuat kesalahan?

Tentu saja.

"Ra ayo pulang bersama" ajak jennie

"Aku pulang dengan oppa, pergilah" ucapnya

Missing YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang