Ia terisak di keheningan atap sekolah, Sial bukan ini yang ia harapkan di sekolahan barunya, sesulit itu menjadi seorang junior?masih banyak junior lain, kenapa harus shira? Apa yang salah dengan dirinya, Shira tidak bisa apapun selain menangis kesal, ini tidak adil baginya.
Seorang laki-laki tinggi sedang berjalan kearahnya dengan sebuah cola di tangannya, Jaehyun memberikan tisu dari sakunya untuk Shira yang sedang membelakanginya.
"Hidungmu berair, cepat bersihkan" tuturnya, bodoh sekali jaehyun mengatakan hal itu
"Jaehyun? Gomawo.." Shira terkejut karena tidak menyadari keberadaan jaehyun
"Kau tadi mengerikan juga ya" tawa jaehyun
"Sikkero!" balas shira
"Dasar galak" bisik jaehyun
"Yak! Pergi sana" teriak shira sambil memukul lengan jaehyun
Laki laki itu suka menggoda dan usil, menggemaskan. "Bukankah kau sudah memukulnya, kenapa kau menangis?"
"Aku kesal, seperti tidak ada pekerjaan lain" balas Shira ketus
"Tidak perlu dipikirkan, pikirkan saja wajahmu yang jelek saat menangis"
"Apa?! Sial kemari kau!" teriak Shira
Mereka berlarian sambil mengejek dan tertawa, bahkan tidak peduli dengan pakaian shira yang sudah kotor, sesekali jaehyun mengacak rambut pirangnya karena gemas, terlihat sangat manis.
"Hei, Kau ingin makan? Tadi kau belum sempat istirahat bukan?" ucap Jaehyun sambil memegangi tangan Shira
"Ani, aku hanya ingin sendiri" balasnya sambil menetralkan nafas akibat berlari
"Tapi ada aku disini" ucap jaehyun sambil tertawa
"Benarkah? Aku tak menyadarinya"
Ucap shira dan melipatkan tangan di dada"Aku tau, kau memang tidak menyadari kehadiranku" ucap jaehyun sambil mengalihkan pandangan dan tersenyum
Shira hanya bisa diam dan mencoba mengerti maksud Jaehyun.
"Shira-ya.."
"Hm?"
"Terima kasih" Jaehyun memeluk Shira erat dengan detak jantung yg tidak beraturan, sedangkan shira terpaku tanpa tau harus berbuat apa
Tanpa mereka sadari, sosok laki laki lain menyaksikan kejadian itu diarah yang berlawanan
***
Pelajaran sudah kembali dimulai, shira baru saja datang, keadaannya sudah lebih rapi, bajunya sudah di ganti tentunya, nona muda park punya banyak pakaian dirumah, pelayan juga sudah mengantarkannya.
"Gwenchana?" Jennie terlihat sangat khawatir
"Gwenchanaeyo" shira menepuk bahu sahabatnya
Ia beralih pandangan pada sehun laki laki itu tak mengucapkan sepatah katapun, bahkan seolah shira tidak ada di kelas itu
"Shira-ssi, are u okay?" ucap kai berlagak bule
"Yeah, I'm fine" ucap shira sambil duduk tersenyum
Sudah pukul 5 sore, guru Im mengakhiri pelajarannya. Sehun keluar kelas lebih dulu bahkan ia meninggalkan kai yang masih berbincang dengan jennie
Shira bingung, barusan tadi pagi ia bersikap manis kepadanya, bahkan di kantin ia juga membantunya, kenapa berlakon seperti tidak peduli, apa ia membuat kesalahan?
Tentu saja.
"Ra ayo pulang bersama" ajak jennie
"Aku pulang dengan oppa, pergilah" ucapnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Missing You
Fanfiction[FOLLOW SEBELUM BACA!] 🔞🔞🔞 "Honey, what are you doing here? Just waiting five minutes okay?" "No i don't, we can play here" "Here? Seriously?" "Yeah, You don't worry about me" "waw.. My sassy girl? Let's play together" ⚠⚠⚠ Cerita ini mengandun...