18*

288 15 0
                                    

Pukul 02.00 dini hari, alarm hp Sehun membangunkannya. "Kai, sudah waktunya" ia menepuk dada Kai agar terbangun.

Dengan cepat Kai bangun dari tidurnya yang kurang nyaman "cepat ganti baju" ucap Sehun. Hanya membutuhkan waktu kurang dari 10 menit, mereka sudah siap meluncur.

Mereka sudah mengamankan cctv lokasi itu, sehun membawa 1 buah pisau ukuran sedang dan 2 buah pisau kecil di sakunya. Sedangkan Kai membawa satu pisau sedang dan pistol desert eagle milik keluarga Kim. Tiba di depan pintu kamar Wu Yi Fan, ia membuka dengan kunci cadangan yang diberikan eunhyuk. Kalau pun mereka mendengar bunyi suara itu, sehun dan Kai sudah menyiapkan mental menghadapinya.

Tuhan sudah mengabulkan doa mereka, Wu Yi Fan masih tertidur, kedua anak buahnya juga masih tertidur di atas Sofa Empuk. Bahkan mereka tidak mendengar sama sekali. Mungkin May berhasil membuat Wu Yi Fan kelelahan karena aksinya.

Kai dan sehun yang berada di belakang dua pria besar yang tertidur dengan posisi duduk, tangan mulus mereka sudah memegang pisau dengan sarung tangannya. Mereka bertatapan dan mengangguk, disaat yang bersamaan pisau kecil dan ramping dengan kualitas logam terbaik buatan keluarga Kim, Berhasil menembus dengan cepat tenggorokan dua pria itu.

"ukhh.." mereka memberika suara lalu mengeluarkan darah segar di mulutnya. Hitungan detik mereka sudah na'as.

Jleb! Satu tusukan kuat lagi dari sehun, tak ada lagi suara dari kedua pria besar itu.

Tanpa rasa iba sedikitpun Kai merobek leher pria itu, tanpa merobeknya pun pria itu sudah kehilangan nyawanya akibat serangan yang tak terduga. Seperti memliki mulut di lehernya, tenggorokan pria itu sudah menganga lebar dengan darah segar yang mengalir, sedangkan yang satu, sehun hanya menacapkan tanpa merobeknya.

Jleb! Jleb! Jleb!

Tiga tusukkan singkat diberikan oleh sehun. Memastikan agar mereka tidak pernah bangun lagi

Tersadar ada suara diluar kamarnya, Yi Fan terbangun dengan keadaan hanya menggunakan trunk, sedangkan di sampingnya May masih tertidur tanpa busana.

Ruang tamu dan kamar tidur di hotel ini letaknya terpisah. Ia membuka pintu menuju ruang tamu yang bercahaya redup tidak terlalu mencolok, saat memasuki beberapa langkah, ia menutup mulutnya, jantungnya hampir keluar dari tubuhnya karena terkejut melihat dua pria besar itu berlumur darah

Seperti sudah menduga ada yang mengancam hidupnya, ia segera kembali ke kamar, tapi sayang, sehun dan Kai sudah menghalanginya.

"siapa kau! a..apa yang kau inginkan! Kau tidak tahu siapa aku?!" ia berteriak dengan gemetar namun berusaha berani.

"apa kami perlu tahu?" sehun tersenyum angkuh kepadanya.

"Kau?! bukannya kau pelayan yang memberi servis hah?! katakan apa yang kau inginkan! Aku akan berikan, apapun yang kau minta!" ucapnya

"nyawamu" sahut Kai dengan nada rendah yang mengerikan di tengah heningnya malam. Ia sudah mengepalkan tangan.

"jangan bunuh aku! Aku akan memberikan apapun! Asal bukan nyawaku!" ia sudah tidak bisa lari. Karena mereka sudah menyudutkan nya.

"bukankah sebuah nyawa tak berarti bagimu?" ucap Kai dengan nada penuh dendam sambil melangkah maju kearahnya.

"Jangan mendekat! Aku janji akan memberikan apapun asalkan bukan nyawaku!" ia semakin berteriak ketakutan.

"kalau begitu kembalikan nyawa keluargaku brengsek!!!" Kai menendangnya dengan keras, tubuh nya tersungkur membentur lantai.

Buk! Buk! Bukk!

Mereka berkelahi layaknya seorang petinju, sehun membiarkan karena Kai sedang dikuasai dendam dan amarah.

Pukulan kuat dari tangan besar Yi fan berhasil mengenai mata tajam Kai, ia meringis kesakitan, pandangannya mulai guyar

Tubuh besar Wu Yi Fan berhasil membekapnya, karena kekuatan Kai tidak mampu melawannya, ia malah menggigit keras tangan Yi Fan, rasanya seperti di gigit anjing gila!

"akhhhh..!"

ia meringis kesakitan. Kulitnya memar dalam hitungan detik, bahkan hampir terlepas dari tulangnya. Ia mendorong kasar tubuh Kai

Kai tersungkur, ia langsung mengambil pisau dari saku jaketnya, melihat Yi Fan yang meringis kesakitan, ia langsung menusuk lengan besar pria itu.

"akhhh.. tanganku!" dua jari Kai menusuk mata Yi Fan dengan brutal

"akhhh!!!" sakit bukan main yang dirasakan Yi Fan. Ia memegangi tangan nya yang tertusuk pisau sambil menutup mata menahan sakit di mata nya

belum sempat membalasnya, Kai menyayat dada bidang pria itu

"akhh.. hentikan!"

ia menangis kesakitan. Sedangkan Kai sudah dalam puncak amarahnya. Kai menusukkan pisaunya pada kaki panjang pria itu. Ia terjatuh lemas di depan Kai. Darah segar sudah mengalir dari tubuhnya. Pria itu hanya menunggu malaikat menjemputnya.

Kai memotong seperempat telinga Yi fan yang berhias anting Salib.

"Arrghh!" ia mengerang sekuat tenaga, Kai menyakitinya tanpa rasa iba sedikitpun

Lebih baik ia harus mati dalam satu kali tusukan, daripada harus disiksa sampai mati

"se..selamatkan aku" ia menunjukkan tangan nya pada sehun.

Bahkan Yi Fan tidak mampu berpirkir jernih, ia malah meminta bantuan pada lawannya

Tetapi, hanya tatapan dingin tanpa ada rasa manusiawi yang disorotkan sehun.

"rasa sakit yang kau rasakan tak sebanding dengan dosa yang kau lakukan" Kai mengucapkan dengan nafas tersengal.

"kau pantas mendapatkan nya!"

Jleb!

Kai menusuk tepat di jantung Yi Fan, pria itu sudah tewas di tangan Kai dalam sekejap

"kita berhasil hun.." ucap Kai menghampiri sehun lemah dengan sedikit memar diwajahnya

"masih ada lagi" ucap sehun

"aku.." Kai yang lunglai pingsan di tangan sehun.

.

Hari sudah menunjukkan jam 4:00 AM. Sehun memasuki kamar yang disana terdapat seorang wanita sedang tertidur. Ia menghampiri dan menaruh uang di dalam sebuah amplop besar. Tentu saja jumlahnya sangat besar bagi seorang wanita seperti May. Sehun menutup pintu dan meninggalkan May yang masih tertidur.

sehun menelepon eunhyuk. "hyung, semua beres, sisanya ku serahkan padamu"

"ne, arrasho"

Iapun membopong Kai yang terlalu lemah untuk berjalan, mereka meninggalkan Club untuk segera kembali ke mansion

▪▪▪

makasih deh yang masih setia baca💋💋💋

makasih deh yang masih setia baca💋💋💋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ah nini mah gitu, pamer dada mulu😌❤❤

Missing YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang