6*

456 28 0
                                    

Sudah dua hari sejak Jaehyun mengantarkannya pulang, Sehun mengabaikan shira, jangankan berbicara menatap saja tidak ia lakukan. Tidak nyaman, itulah yang dirasakan shira. Beberapa kali ia mencuri pandang pada sehun tapi nihil, pria itu tak merespon sama sekali

Setiap jam istirahat tiba, Shira selalu bersama Kai dan Jennie, tidak dengan Sehun, ia lebih memilih duduk bersama para senior, teman-temannya.

"Kalian kenapa? Ada masalah?" tanya kai yang berlagak tak tahu

"Entahlah, dia mengabaikanku"

"Apa kau membuat kesalahan?"

Shira yang menyuap makanan langsung tersedak mendengar ucapan kai "Aku? memangnya aku berbuat apa" ucapnya tidak terima

"Kenapa kau marah?" tanya jennie

"Aniyo"

"Shira-ya, mungkin saja kau melakukan tanpa menyadarinya, lebih baik kau bertanya langsung kan?"

"Memangnya kenapa aku harus bertanya?" ucapnya sambil mendelik

"Itu bukan hal yang buruk" ucap jennie

"Tunggu, apa dia tidak berceritakan padamu?" tanya Shira penasaran

Tetapi laki-laki didepannya itu hanya menggeleng dan mengangkat bahunya, sungguh bukan hal yang diharapkan

Mereka melanjutkan makan siangnya, tiba tiba mata jennie menangkap sesuatu yang tidak diinginkan

Taeyeon sunbae.

Jennie menepuk-nepuk tangan shira sambil menunjuk Taeyon dengan dagunya, sontak shira langsung berbalik bersamaan dengan kai yang menengok. Ia memutar malas bola matanya, tentu saja ia sudah siap dengan yang ia hadapi

Para gadis itu hanya berlalu dengan nampan berisi makanan, mengambil tempat sedikit lebih jauh dari shira, meskipun wajah mereka menunjukkan ketidaksukaan kehadiran Shira.

Apa mereka jera?

***

Shira Pov

Aku kembali lebih dulu, Jennie dan Kai masih diluar kelas entah kemana, Sehun juga tidak ada, kutulis pemberitahuan di sebuah sticky note berwarna biru

"Ku tunggu di atap sekolah" lalu ku letakkan sticky note itu kedalam loker sehun

Kalaupun ia tidak datang, tak masalah karena aku memang sering absen kesana, aku kembali duduk ketempatku, seperti biasa hanya earphone yang selalu setia dengan iringan musik yang merubah suasana

Tiba-tiba saja sebuah bayangan menghampiri mejaku. Bukan, bukan bayangan tapi nyata. Itu adalah Jaehyun yang tersenyum dengan dimple manisnya sambil meletakkan sebuah permen lollypop diatas meja milikku.

"Semoga harimu menyenangkan" ucapnya lalu tersenyum lagi dan mengacak gemas rambutku, hanya saja kupikir hariku tidak menyenangkan, ada sesuatu yang kurang. Sehun mengabaikanku. Tetapi aku hanya diam dengan seribu tanya, pipiku memanas jelas sekali aku sedang salah tingkah

Menatap mata jaehyun saja rasanya tidak sanggup, andai saja jantungku bisa berbicara, tentu ia memarahi Jaehyun karena membuatnya bekerja terlalu keras. Jaehyun mencubit pipiku dan pergi dengan senyuman manis, membuat teman sekelasku menatap tidak percaya penuh tanya

Dia sangat manis disaat tertentu.

Author Pov

Jaehyun pergi dari kelas shira, suatu kebetulan tak sengaja, ia berpapasan dengan sehun yang akan masuk kelas, langkah mereka bertemu, sorot tajam dua laki laki itu terbendung sebuah amarah dan kilat kebencian

Sehun mengalihkan pandangan sinisnya dan berlalu meninggalkan jaehyun, begitu pula sebaliknya. Shira yang terlihat menahan senyumnya sambil memegangi lollypop membuat Sehun kesal

Sadar akan kehadiran sehun, shira menengok lalu menatap sehun, ia tersenyum canggung, tapi Sehun hanya melihatnya datar lalu membuang tatapan kearah lain asalkan bukan shira, seperti dicampakkan.

Shira hanya bisa menghembuskan nafasnya, lalu memainkan ponsel tanpa merespon perilaku sehun yang menyebalkan

***

Bell pulang memenuhi telinga para siswa, saat yang ditunggu tunggu sudah tiba, Sehun membuka lokernya saat ingin mengambil pakaian olahraganya, pandangannya teralihkan ketika ada secarik kertas sticky note yang tertempel pada dinding lokernya, ia mengambil dengan wajah datar lalu pergi keluar kelas

Duduk dipinggir pagar atap yang kira kira setinggi pinggang shira. Sehun menyembunyikan tangannya di dalam saku menunggu orang yang memintanya datang. Sehun tau kalau shira yang mengajaknya bertemu, tapi saat Shira berjalan kearahnya ia beralih menatap ponsel tanpa menghiraukan sang gadis

Mereka sudah berjarak dua meter, tapi shira masih diam, Sehun juga masih menunduk dengan tatapan kosong, dengan jari yang tidak bisa diam memainkan ponsel.

"Kalau tak ada yang dikatakan, aku pergi dulu"
Sehun berbicara tanpa menatap lalu bangkit meninggalkan sang gadis, namun langkahnya sudah terhenti oleh tangan shira yang menariknya, ia menghembuskan nafas tanpa berbalik kearah gadis itu

"Kenapa kau mengabaikan ku?" tanya shira

"Pikirkan sendiri" sahutnya dingin

Kalimat itu merobek hati sang gadis yang memintanya datang

"Apa aku melakukan kesalahan?" ucapnya lagi

Sehun melepaskan tangan shira dan berbalik kearahnya "bagaimana menurutmu?"

Tentu saja shira tidak akan tau jawabannya, Shira kesal sampai harus menekan rahangnya, apa yang diinginkan sehun?

"Kalau kau mendadak seperti ini, aku tak pernah tau apa kesalahan ku!" 

Ia menatap sehun "Memangnya kau pikir semua ini aku yang memulai?!" bentak shira emosinya sudah mencapai ubun-ubun

Memulai apa? Sebuah hubungan? Mereka tak pernah menjalin hubungan serius kan?

Ia tersenyum dengan tatapan kosong. beberapa detik kemudian air wajah datarnya kembali menatap shira

"Ku pikir kau akan meminta maaf, ternyata bodoh sekali aku berpendapat seperti itu"

Ia pergi meninggalkan shira yang mematung, tak ada lagi kata kata yang bisa diucapkan shira, terlihat sekali wajah sehun kecewa, pikirannya kacau, begitu juga hatinya

Penglihatan kabur tertutupi cairan bening, dikepalkannya tangan yang gemetar, gadis itu menangis.

▪▪▪






***

Kayaknya nih cerita rada ga nyambung yah :'))) udah diemin lanjut aja dulu🤣🤣 salam nih dari papi khususnya buat yang JOMBLO AKUT
👀❤❤

Kayaknya nih cerita rada ga nyambung yah :'))) udah diemin lanjut aja dulu🤣🤣 salam nih dari papi khususnya buat yang JOMBLO AKUT👀❤❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Missing YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang