7*

441 24 0
                                    

"Maafkan aku, tolong jangan seperti ini kau membuatku bingung Sehun"

Sebisa mungkin shira menahan tangisnya dan berusaha berbicara kuat agar sehun mendengarnya, Sehun berhenti dan mengusap kasar wajahnya, ia sadar dengan suara shira yang bergetar seperti orang menangis

Bukan seperti lagi, tapi memang menangis.

Sakit sekali rasanya mendengar orang yang ia cintai menangis

Apa?

Jadi sehun cinta??

"Harusnya kau yang meminta maaf! Kau memelukku tanpa ijin! Kau merebut firstkiss yang selama ini ku jaga! Lalu kenapa tiba tiba kau mengabaikanku seperti ini!! Kau menyebalkan!"

Ia menangis menjadi-jadi, suara isakan terdengar jelas, ia membentak sehun dengan suara paraunya. Shira menutupi wajah berantakan itu dengan kedua tangannya. Bahunya sudah naik turun menahan tangis

"Hentikan, aku tidak ingin melihatmu seperti ini" ucap sehun

Ia berdiri di hadapan shira, tapi gadis itu masih menangis menjadi-jadi dihadapan sehun

"Aku tak mengerti, kenapa kau bersikap seperti ini padaku, kau membuatku bingung" jawab shira

Tangan kekarnya menarik kedua tangan shira, mata sembabnya dan hidung yang sudah memerah menghiasi wajah cantik Shira, Ia menarik tubuh yang lebih kecil darinya itu kedalam pelukan, meskipun hatinya terluka, ia tetap menghanguskan ego

demi orang yang dicintai sekaligus orang yang menyakitinya

"Kau mengerti maksudku Shira, maafkan aku sudah membuatmu menangis"  ia mengelus lembut rambut gadisnya

Seolah sehun yang menjadi perkara utama.

Shira tidak ingin sosok laki laki itu hilang darinya.

***

Mereka menuju parkiran sekolah dengan tangan yang bertaut, ternyata masih banyak siswa siswi yang belum pulang. Shira yang memegang erat tangan Sehun sudah menjadi pusat perhatian, tetapi Shira tidak peduli, Sehun juga tidak menolak, ia membiarkan Shira melekat di tangannya

"Pakai ini" sehun melepaskan jaketnya dan meletakkan asal di kepala shira sampai menutupi wajahnya. Gadis itu mendecak kesal

"Ti-dak ma-uu, kebesaran" ucapnya penuh tekanan

"Kau pikir badanmu itu kecil?" sahut Sehun

Wajah cantik yang habis menangis itu berubah garang, ia memukul dada bidang sehun dengan sengaja

"Kau pikir aku gendut? Lagipula kenapa harus pakai ini" ucap shira sambil memakai jaket sehun

Sehun menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal

"Kancing bajumu terbuka, itu.."
Sehun menghentikan kalimatnya

"Apa?"

"Garis surga, kelihatan jelas" Canggung untuk mengatakan, Sehun memilih berjalan mendahului Shira

Gadis itu melotot pada sehun yang sudah mendahuluinya, jadi sedari tadi sehun sudah melihat belahan dadanya? Sumpah serapah sudah tersaji di telinga sehun, gadis itu memakinya

"Kenapa baru sekarang memberitahu!"

"Cuma aku yang boleh melihat, orang lain tidak kubiarkan" ucapnya polos

Shira yang kesal memukul mukul bahu sehun, sampai laki laki itu meringis

Dasar mesum! Batinnya.

Missing YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang