35

256 9 0
                                    

Jangan lupa vote gais!
Happy reading!🤗❤
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jisung mengedipkan matanya, menetralkan indra penglihatannya dikamar hotel mewah yang empuk, bayangan wajah cantik selalu muncul disetiap bangun tidurnya, yang tidak lain adalah wajah kakak tirinya sendiri, Park Shira

"Noona..." Lirih Jisung dengan suara beratnya

Ia melirik jam tangannya, mengenakan pakaian yang sama dengan hari kemarin

06.12 A.M

"Noona?!" Teriak Jisung

Ia baru sadar kalau shira tak bersamanya sejak sore kemarin, tetapi dengan sehun, bagaimana keadaan noonanya itu?

Ah sial! Batin Jisung

Dalam waktu 10 menit, Jisung sudah mandi dan lengkap dengan pakaian baru nya, dengan langkah terburu-buru ia sudah tiba didepan pintu kamar shira, mengetuknya secara abstrak!

Duk! Duk! Duk!

"Noona buka pintunya!"

"Kau ada didalam?!" Teriak Jisung

Ia merogoh saku dan menelpon shira, namun tak ada jawaban

"Noona, ini Jisung"

"Noo-"

Ia berhenti memanggil kala seseorang membuka pintunya, Jisung sangat senang. Namun, sama sekali tak terlintas dipikiran dan kehendaknya, Sehun yang membuka pintu bukan shira

Dengan sebuah handuk putih yang melilit tubuhnya tanpa melindungi bagian dada bidang pria itu, beberapa tetes air membasahi keningnya

"sehun sunbae?!"

"Dimana noona? Kenapa kau ada dikamarnya?" Tanya Jisung melotot

"Aku baru saja mandi, menurutmu bagaimana?" Ucap sehun dingin

"K-kenapa kau ada dikamar noona"

"Ini kamar hotel" ucap sehun lalu hendak menutup pintu

"Tunggu!" Jisung menahan pintu

"Apa?"

"Dimana noona?"

"Dia bersamaku, pergilah tak perlu khawatir" jawab sehun

Jisung menunduk, mengepalkan tangannya dengan rahang yang mengeras, kenapa mereka dikamar bersama pikirnya

"Kau menidurinya?" Tanya jisung dingin

Sehun menatap Jisung dengan sorot tajamnya, ia menunjukkan raut ketidaksukaannya pada bocah laki-laki yang tidak lain adik tiri Shira. aura gelap begitu terpancar darinya, menandakan ia sedang geram

"Tidur bersamanya" koreksi sehun

Jisung menatap lekat mata sehun yang memberikan sinyal bahaya, seakan ingin menghabisi Jisung secepat kilat

"Jangan menyentuh noona-ku dan jangan menyakitinya" ucap Jisung

Mendengar kalimat itu, sehun menunjukkan senyuman angkuhnya pada Jisung

Missing YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang