Putus

1.2K 45 0
                                    

Sejak kejadian itu gue mutusin untuk putus. Sore itu gue ngajak ketemuan di cafe langganan. Gue langsung to the point aja gak pakai basa basi dulu.

"Kak kita udahan ya,"kata gue.
"Maksudnya apa dek?"tanya Surya sok polos.

"Kita PUTUS,"kata gue.
"Jangan!!!"
"Kenapa kak, kenapa kakak gak mau mutusin aku, kenapa?"kata gue.

"Aku masih setia sama kamu!"ucap Surya memelas.

"Setia katamu, lo kemarin nembak Talita, Talita sabahat gue kenapa lo tembak, kalo lo setia sama gue kenapa lo nembak Talita kenapa?"ucap gue berapi-api.

"Aku masih sayang sama kamu dek" Surya malah jawab gitu

"Hubungan kita berakhir disini, aku dah muak dengan semua ini,"kata gue marah
Langsung pergi meninggalkan dia yang sedikit mlongo tak percaya.
Baru saja datang sudah ditinggal, batin Surya.
Belum pesan apa-apa malah.
Surya malu sama pemilik cafe datang ke cafe cuman numpang duduk doang.

Akhirnya dia pesen minuman dingin, setelah membayar dan disruput sedikit dia pergi, dengan membawa luka.

Gue juga langsung off dari Instagram. Dan gue langsung private Instagram gue .
Hubungan persahabatan gue sama Talita masih ada komunitasi tapi masih ada perasaan kecewa sama Talita.

Satu bulan setelah gue putus sama Surya, gue sering mimpi in dirinya, hanya tatap muka saja, tiba-tiba di datangi dirinya selalu seperti itu.

Dan yang paling sadis malam itu gue ngimpiin Surya, dia datang ke rumahku pake bawa keluarganya apa coba maksudnya.
Pas buka IG si Surya minta pertemanan dari gue, apa lagi ini.
Gak gue layani pertemanan ini.
Gue tekan nomor Wa nya dan ku jelaskan tentang status kita berdua kalau sudah putus.

"Kak sekarang kita udah gak punya hubungan lagi, jadi kakak lupain aku aja dan cari yang lebih cantik dari aku,"kata gue.

"♥️"lagi-lagi dia jawab gitu.

"Terserah kakak, di kamusku♥️artinya iya,"kata gue sewot.

"♥️"lagi-lagi dia jawab gitu.

Setelah gue ngomong gitu ke Surya. Dia gak ngajak pertemanan lagi dan gak masuk IG ku lagi.
_._._

Besoknya di sekolah Lidya nemuin gue di depan kelas gue.

"Far lo tau gak ternyata Surya tu masih sekolah dia cuma ngepost gambar Akpol,"ucap Lidya.
"Udah tahu"jawab gue.

"Lo sudah kena tipu,"ucap Lidya.
""Dah ah gue males bahas mantan gue,"ucap gue sembari meninggalkan Lidya.

"Haaaaaaaa, lo putus,"ucap Lidya kaget mengejar gue.
"Iya emang kenapa, gak boleh?"ucap gue, sambil pergi ke kelas menghindari Lidya.

"Kapan lo putus?"ucap Lidya penasaran.
"Sudah lama"ucap gue menjauhi

"Kenapa?"tanya Lidya.
"Banyak bac*t lo ah, minggir gue mau masuk!"ucap gue, meninggalkan Lidya sendirian diluar.
Lari aja gue ke kelas gak lihat-lihat langsung "bruuk"

Tanpa gue sadari pas gue masuk ke kelas, gue sama Elvan tabrakan lagi. Lagi-lagi seperti ini, kejadian beberapa minggu yang lalu pun terulang kembali.

Tapi kali ini gak ada yang liat cuma gue sama Elvan aja yang tau. Rasanya nyaman pas berada di pelukan Elvan sampai gue gak nyadar, kalau Elvan gak berdehem, sambil berkata.

"Udah belum meluknya apa masih ingin berpelukan" katanya senyum-senyum.

"E maaf " kataku tergagap.

"Pelukan terus juga nggak pa pa kok nyaman banget pelukan ama kamu" kata Elvan sumringah.

Gue langsung melepaskan diri darinya malu banget langsung berlari ke arah bangkuku, dan kutelungkupkan wajahku dimeja gak berani mandang Elvan lagi.

Tiba-tiba ada yang menyentuh tanganku, ketika mendongak ke atas kedua mataku bertatapan langsung dengan mata elangnya.

"Kamu gak ke kantin" katanya.
"Malas," jawab gue.

"Mau ku temani di sini," katanya berbinar.
"Jangan, lo ke kantin aja "kataku tergagap.

"Kenapa kamu gak mau aku temenin"
"Gue sendirian aja disini, sana lo ke kantin."kataku memohon.

"Kamu gak takut kalau sendirian nanti ditemani setan," katanya menyindir.
"Apaan sih lo rese banget," kataku sewot.

Dianya ketawa renyah...  Dan duduk di bangku sebelah gue. Sambil mengeluarkan permen didalam saku bajunya " mau" tawarnya.
Dan gue ambil satu tuh permen.

Akhirnya dia malah nemenin gue di kelas.

Elvan nemenin gue di kelas. Si Elvan ternyata gak pendiam juga suka bercerita entah ngomong apa, gue gak fokus malah anehnya gue fokusnya mandangin mata dan bibir indahnya itu.

Tiba-tiba........
"Ciiiiieeeeee lagi berduaan ni yee,"ucap semua anak laki-laki saat masuk kelas. Elvan langsung salting dan gue tepuk jidat. Dasar laki-laki sukanya ma gitu sebel, batinku. Dia langsung mengumpat dan berdiri menuju bangkunya, sebelum berlalu dia membisikkan kata-kata
"tak tunggu di gerbang nanti pulang sekolah ya?" Katanya lembut bikin geli nih telinga.
Gue hanya mengangguk.

Jawa Tengah, 10.45 WIB
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa vote

Takdir {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang