Eh Dia

1.2K 29 0
                                    

Siangnya diadakan resepsi sampai sore hari, yang datang para tetangga, dan besoknya acara pedang pora yang datang temen² mbak Yani, temen abang dan tamu undangan.

Siangnya diadakan resepsi sampai sore hari, yang datang para tetangga, dan besoknya acara pedang pora yang datang temen² mbak Yani, temen abang dan tamu undangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Melihat acara pedang poranya mbak Yani jadi teringat ketika gue menikah sama Elvan, "Kamu ingat nggak pas kemarin kita nikah yank," katanya lembut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melihat acara pedang poranya mbak Yani jadi teringat ketika gue menikah sama Elvan,
"Kamu ingat nggak pas kemarin kita nikah yank," katanya lembut.
"Ingat," jawabku lirih, sampai gemetar, ingat itu gue tertawa lucu.
"Kamu pegang lenganku erat banget sampai sakit lenganku terlalu tegang," cicit Elvan.
Aku hanya tersenyum malu-malu.
Elvan lagi ambil camilan buat Panuel.

Pas lagi asyik bercanda sama Panuel dan Arvan, tiba-tiba dia datang dengan keluarga kecilnya sedang menuju arahku, dan aku pun pangling siapa dalam hatiku bertanya begitu dekat baru ngeeeh itu siapa ternyata sang mantan dengan istri yang sedang hamil dan anaknya. Siapa lagi kalau bukan kak Surya dan mbak Ester.

"Halo Fara apa kabar?" katanya jelas.
"Baik kak," jawabku pelan tapi agak gugup juga.
"Far anakmu sudah 2," kata mbak Ester. tak kalah keras dengan spiker.
"E iya mbak sudah 2 cepet ya baru nikah anaknya sudah 2," Cicitku.
"Aku kesana dulu ya," pamitnya sambil menarik suaminya kak Surya.

Kak Surya hanya mengedipkan sebelah matanya kearah ku. Widih pinginnya ku colok aja matanya.
Bikin jengkel dan jengah aja nih orang.
Dari dulu lho gak pernah berubah.

Cepet-cepet ku pergi menghampiri Elvan dan ku ajak balik ke hotel, dan ku jelaskan tentang kedatangan sepupunya itu.
Elvan paham dan langsung mengajakku pergi dengan menggendong Panuel.

Setelah sampai hotel kita ganti baju santai tpi masih bisa buat jalan-jalan, akhirnya kita mutuskan jalan-jalan mumpung masih belum terlalu siang masih hangat mataharinya, belum terlalu panas.

Liat anak-anak pada ceria seneng banget, sampai-sampai setiap mau mencoba kuliner dia pasti tangannya ikutan mau ngambil ha ha ha gemes banget yang liat, seperti saat ini lagi mencoba rujak cingur ini si Arvan tangan nya gak bisa diam mau minta nih sendok, sampai akhirnya di kasih sendok kecil sama pemilik warungnya buat di pegangin.

"Ayah kamu makan duluan gih sama Panuel terus ajak si Arvan," kataku lirih.
"Ya kamu tunggu sebentar ya," saut Elvan penuh perhatian.

Gak sampai sepuluh menit sudah selesai makannya terus Arvan di gendong ayahnya, gantian gue yang makan dari tadi ngiler ha ha ha.

"Bunda kayaknya Arvan lagi haus nih,
sama kakak di kasih minum es teh minta terus nih," adu sang ayah Elvan.
"Untung bawa selendang buat nutupi pas menyusui," kata sang bunda Fara.

"Iya biar ayah gak ngiler juga liat dedek Arvan lagi menyusu bunda," jawab Elvan jail.
"Ayah," sambil mencubit lengannya Elvan. Elvan hanya meringis kesakitan.

"Ayo bunda cubit ayah, biar gak nakal lagi sama bunda," kata Panuel lucu.
"Anak sudah 2 masih rese aja," jawabku
Sambil menyusui si Arvan.
Elvan hanya senyum-senyum jail aja.

Setelah puas jalan-jalan sampai Arvan tidur dan Panuel ngantuk minta pulang.
Akhirnya kita pulang kembali ke hotel.

"Capek," kata gue sambil menaruh Arvan di tempat tidur sedangkan Panuel tidur di sebelah Arvan.

Setelah ganti baju dan beberes gue selonjoran di sofa.
"Yank," kata Elvan sambil memberikan kode, senyumannya jail.

"Duh, Van capek nih," tolak ku lembut.
"Bentar aja sih," katanya memelas.
Akhirnya kuturuti juga apa maunya.

"Hmmmmm kalau ada maunya manis banget, sampai gak tega aku," kataku sambil tertawa pelan.
Elvan hanya tersenyum.
"Udah sana mandi," katanya sambil membelainya tanganku lembut.

"Siap ndan," jawabku diplomatis.
"Kamu bisa aja yank," katanya sambil bergegas merapikan bajunya.
"Keburu anak-anak pada bangun," katanya lagi.

"Iya ya bawel banget si jadi suami, jawab gue sewot.
"Iya nih istri tercintaku sedang marah 😂
Kata Elvan lucu. Dan diakhiri dengan ciuman di bibir.

Ha ha ha 🤣🤣🤣🤣 masih sempok nih authornya, gila banget terbawa suasana.
Terlalu meresapi ceritanya nih 😂😂.

Sedangkan di tempat lain....
"Ma kita pulang yuk, kayaknyaFara sudah pergi sama suaminya padahal aku kangen nih sama saudaraku malah di tinggal pergi aja," kata kak Surya manyun.
"Kamu kangen saudaramu apa sama Fara," kata mbak Ester sarkas.

"Ha ha ha cemburu nih, Udah jadi istriku masih aja suka cemburu sama mantanku," katanya jail.
"Iya kamu masih sayang sama mantanmu mana aku gak cemburu," kata istrinya.

Keesokan paginya...
Kami berpamitan pulang kepada keluarga besarnya mbak Yani ke Semarang.

Menurut kabar bang Reza di pindah tugaskan ke Semarang. Jadi mbak Yani ikut bang Reza ke Semarang.

Kami ke Surabaya membawa 2 kendaraan bermobil. Mobil yang satu berisikan papa, mama, dan pengantin baru. Dan yang satunya lagi berisikan Elvan sekeluarga.

2 bulan kemudian....
Mbak Yani dikabarkan tengah mengandung anak pertama nya. Fara yang paling bahagia atas kehamilannya mbak Yani, dia sangat menginginkan keponakan yang sama persis dengan abangnya, katanya sih di pingin liat versi kecil dari bang Reza.

Tapi sedihnya bang Reza sedang tidak dirumah, dia sekarang berada di perbatasan Papua selama 8 bulan. Selama bang Reza bertugas mbak Yani tinggal di rumah papa mama, bang Reza khawatir sama istri tercintanya. Uh romantis amat sih, andai kalo aku berada di posisi itu, author nya halu.

Arvan sekarang di berumur 9 bulan. Arvan sekarang sudah bisa merangkak, dia sudah bisa bergerak kesana-kemari.

Sedangkan Panuel dia disekolah sangat aktif dan banyak kemajuan. Dia sudah bisa berbaur dengan teman-temannya, dia sekarang bukan Panuel yang dulu. Dulu Panuel sangat pendiam dan tidak mau berbaur dengan teman-temannya.

Jawa Tengah, 09.07 WIB
.
.
.
.
.
.

Takdir {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang